[simple_crumbs root="Home" /]
-->

Arti Panggilan: Follow Me (4)

Pengkotbah: Pdt. Agus Marjanto, M. Th
Nats: Matius 4:18-23, Efesus 3:1-13. Follow Me (4)

Yesus berkata, “Ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia”. Kalimat “Ikutlah Aku” dinyatakan oleh Kristus kepada Petrus bahkan minimal tiga kali di dalam seluruh ayat Alkitab. Pertama kali ketika Petrus sedang menjala ikan, maka Yesus katakan “Follow Me”. Kedua, saat Petrus imannya goyah karena Yesus Kristus menyatakan bahwa diri-Nya akan ditangkap, dan akan menderita, serta akan menjalani jalan salib, maka Petrus mengatakan, “Tidak Tuhan, itu tidak akan terjadi.” Yesus Kristus mengatakan “Follow Me, Peter”. Kemudian setelah Yesus mati dan bangkit dan setelah memulihkan seluruh kepercayaan diri Petrus yang tadinya runtuh karena sudah tiga kali menyangkal Yesus, maka kemudian Yesus menyatakan, “Engkau pada saat ini, masih muda, engkau bebas kemanapun engkau pergi, tetapi pada waktu tua, maka engkau akan diikat tanganmu dan engkau akan dibawa ke tempat yang engkau tidak kehendaki”. Alkitab mengatakan nubuatan Yesus bagaimana Petrus akan mati martir. Ketika Petrus mendengar kalimat itu, dia melihat Yohanes, kemudian dia membandingkan dirinya dengan apa yang akan terjadi mengenai kematian murid-murid yang lain. Lalu Yesus mengatakan, “Itu bukan urusanmu”, tetapi engkau ikut Aku.” Ketika kita mengikut Kristus, mata kita selalu memandang orang lain. Kita ingin membandingkan diri kita dengan orang lain. Yesus mengatakan, tidak Petrus, itu bukan urusanmu, engkau sekarang ikut Aku! Mata yang tertuju kepada Kristus Yesus, yang memimpin di dalam iman, dan membawa iman ini kepada kesempurnaan, demikian kata Ibrani. Ini adalah panggilan Yesus Kristus kepada Petrus untuk mengikut Dia seumur hidup, sebulat hati. Untuk apakah kita mengikut Yesus dan akan menuju ke mana? Yesus Kristus mengatakan, “Aku akan membuat engkau menjadi penjala manusia.” Perhatikan baik-baik, “Ikut Aku” itu berarti sekarang. “Aku akan” itu berarti ada sesuatu proses. Di dalam proses itu ada pemuridan, proses itu adalah proses untuk mengenal Kristus dan kemudian ujungnya adalah di dunia ini. Aku akan menjadikan engkau. Menjadikan apa? Menjadikan penjala manusia. Maka hari ini saya akan bicara berkenaan dengan apa itu menjadi penjala manusia. Apa relasi gereja dengan penjala manusia? Ini adalah sesuatu yang menjadi isi hati Tuhan sendiri.

Isi hati Tuhan adalah kita mengikut Kristus dan diproses dan kemudian menjadi penjala manusia. Menjadikan hidup itu memiliki arti yang sifatnya di dalam kekekalan. Di tengah seluruh pekerjaan di dunia, maka Tuhanlah yang menentukan di dalam Firman-Nya, apa yang bersifat kekal dan apa yang bersifat sementara. Apa yang berharga dan apa yang hina di tengah-tengah dunia ini. Maka masuklah di dalam bentukan Tuhan untuk menjadikan kita orang yang memiliki nilai yang kekal, memiliki pekerjaan yang sungguh-sungguh kekal adanya. Para murid-Nya melepaskan jalanya dan mengikut Kristus. Matius menuliskan, setelah Yesus Kristus mengatakan hal itu, maka Petrus kemudian mengikuti Dia, lalu kemudian Andreas mengikuti Dia. Semua murid mengikuti Dia dan Dia membentuk para murid menjadi penjala manusia. Ketika berbicara berkenaan dengan penjala manusia, ada satu hal yang penting di sini, yaitu Gospel. Penjala manusia tidak bisa dilepaskan dari Injil itu. Mari lihat Efesus. Mengapa lihat di dalam Efesus? Karena saudara akan mengerti, seorang yang tadinya mengabarkan agama, menjadi seorang yang mengabarkan Injil. Paulus sendiri menyatakan, “Dulu yang aku kerjakan itu sampah,” padahal agama adalah salah satu hal yang bernilai di dunia ini. Orang boleh membenci dan tidak menyukai agama, tetapi orang itu cepat atau lambat, akhirnya harus mengakui agama yang akan menang di seluruh dunia, tidak mungkin tidak. Agama itu adalah sesuatu yang selalu dimiliki oleh kita. Maka kalau kita melihat di dalam kitab Kejadian, maka manusia itu selalu diciptakan menjadi orang yang memiliki sifat budaya dan sifat agama. Tak mungkin saudara dan saya lepas dari hal itu. Saudara tidak mengakui sesuatu agama, saudara pada saat yang sama sedang beragama untuk yang sesuatu. Ini adalah sesuatu yang tidak mungkin akan lepas dari diri kita karena kita diciptakan sebagai makhluk yang berbudaya dan sekaligus makhluk yang beragama.

Tetapi Paulus, orang yang begitu ketat di dalam hukum Yahudi dan sangat meneliti seluruh agama Yahudi, dia mengatakan, “semua itu adalah sampah setelah aku bertemu dengan Kristus” Maka perhatikan baik-baik, ini bukan bicara mengenai agama, ini bicara mengenai Injil. Saudara-saudara mau untuk dibentuk dan dijadikan hidup yang berarti, maka saudara-saudara harus ada kaitan dengan Injil. Lalu apakah itu Injil? Sedemikian besarkah Injil itu sehingga memiliki nilai yang kekal? Kita akan menemukan 3 definisi Injil yang begitu jelas di dalam Efesus 3 yang dinyatakan Paulus kepada orang-orang Efesus.

1. Injil adalah sesuatu pewahyuan, rahasia, unsearchable riches of Christ.

Injil adalah satu pernyataan, rahasia, kekayaan, hikmat Allah, yang tidak terjangkau, yang tersembunyi berabad-abad. Perhatikan, di sini ada kata pernyataan rahasia, ini bicara berkenaan sesuatu yang misteri, pembukaan dan pewahyuan. Di dalam bahasa Yunani, pewahyuan atau Paneron, sesuatu yang sifatnya adalah apokaliptik, sesuatu yang tadinya tertutup, dibuka dan kemudian isinya dikeluarkan. Maka Injil itu adalah sesuatu pewahyuan. Injil adalah sesuatu pembukaan, sesuatu yang tadinya tersembunyi, rahasia, misteri tentang kekayaan hikmat Allah. Kekayaan hikmat Allah yang tidak terjangkau, yang tersembunyi berabad-abad. Di dalam bahasa Inggrisnya, maka Efesus 3 mengatakan Injil itu adalah sesuatu pewahyuan, rahasia, unsearchable riches of Christ. Karena hikmat Allah itu adalah Kristus, demikian kata Paulus di dalam Korintus. Kalimat ini mau menyatakan bahwa hikmat Allah yang tadinya tertutup, yang mulia, yang kaya, yang besar dan yang tidak mungkin satupun manusia bisa menjangkaunya, dibuka kepada umat manusia hanya melalui Injil. Injil inilah yang membuat kita mengerti berkenaan dengan pribadi Allah. Injil inilah yang membuat kita bisa mengerti siapa Allah itu, Injil inilah membuat kita bisa mengerti bahwa Dia adalah Allah yang memiliki sesuatu cara kerja dan memiliki isi hati. Paulus menyatakan inti Injil itu ada pada Kristus Yesus. Maka ketika kita membaca Injil, membaca Alkitab, maka kita akan makin mengenal Kristus. Semakin mengenal Kristus, kita akan makin mengenal hikmat Allah yang tersembunyi. Kita semakin mengenal The Glory of God dan rencana-Nya di dalam hidup kita, dan makin kita mengenal Allah yang mulia di dalam Kristus, maka makin kita takjub dan makin kita didorong, makin rindu untuk memberitakan Injil. Ini sesuatu proses yang begitu alamiah di dalam kerohanian Kristen. Semua orang yang makin mengenal Allah adalah orang yang rindu untuk menyatakan kepada dunia siapakah Allah itu. Orang yang makin mengenal Allah adalah orang yang dibakar di dalam hatinya rindu untuk makin mengenal Allah. Ini adalah satu kemuliaan, satu nilai yang lebih besar daripada apapun saja yang ditemukan di dunia. Mengapa kita tidak memberitakan Injil? Karena kita tidak mengenal Kristus. Kita tidak mengenal Kristus, karena kita tidak membaca Alkitab. Ini semua akan jadi satu kesatuan, itu adalah sesuatu yang tidak bisa ditipu, itu adalah sesuatu yang keluar dengan sendirinya. Ada hal-hal objektif dan subjektif di dalam rohani, dan dua ini menjadi satu tidak bisa dipisahkan. Kita tidak bisa dengan sesuatu cara, aku ingin, rindu memberitakan Injil, itu adalah sesuatu kebohongan. Bagaimana kita bisa memiliki kerinduan? Kenallah Kristus lebih dalam melalui Firman. Paulus menyatakan bahwa Injil itu adalah pernyataan rahasia, sesuatu yang tadinya tertutup, tentang apa? Tentang kekayaan hikmat Allah. Hikmat Allah adalah Kristus. Dan kekayaan hikmat Allah yang apa? Yang tidak terjangkau, yang tersembunyi berabad-abad, unsearchable reaches of Christ. Ada beberapa aplikasi di dalam point ini:

Aplikasi pertama, kita adalah orang-orang yang dipanggil untuk pergi memberitakan Injil kepada dunia. Tidak mungkin bangsa-bangsa menjangkaunya. Jangan pernah berpikir bahwa orang-orang itu akan datang ke gereja atau membaca Injil dengan sendirinya. Dunia bisa mengenal Injil jika dan hanya jika gereja yang pergi kesana. Sama seperti Petrus, Andreas, murid-muridNya, Paulus, mengenal Injil. Seperti Abraham, Nehemia, mengenal Allah di dalam Perjanjian Lama, itu adalah karena Allah yang turun, Allah yang menyatakan diri-Nya. Allah yang rela datang ke dunia. Tadi saya sudah katakan bahwa Yesus Kristus datang ke dalam dunia ini, voluntarily and independently, menyatakan rahasia Allah Tritunggal itu ke dalam dunia. Tanpa Dia datang, maka tidak mungkin sepandai apapun bisa mengenal Allah, isi hati-Nya dan pribadiNya. Maka di dalam ayat ini, apa yang menjadi isi hati Tuhan? Beritakan Injil, bergerak ke bawah, ke lapangan. Beritakan Injil itu meskipun itu mungkin bagi orang lain akan ditolak. Saudara dan saya panggilannya adalah bukan untuk diterima oleh mereka. Saudara dan saya panggilannya adalah untuk memberitakan Injil itu. Ketika Injil itu diberitakan, maka itu akan menjadi sesuatu yang terbuka bagi mereka. Dan suatu hari pemberitaan Injil itu tidak akan pernah menjadi sia-sia. Suatu hari itu akan menjadi sesuatu pengadilan atau sesuatu keselamatan bagi orang yang sudah mendengarkannya.

Aplikasi kedua, di dalam pengertian Injil yang begitu dalam dan begitu luas ini, maka ketika Alkitab menyatakan memberitakan Injil itu artinya adalah memberitakan segala sesuatu yang ada di dalam Alkitab (the whole Bible). Orang-orang Puritan mengatakan ketika kita dipanggil untuk memberitakan Injil, ketika jemaat dilatih untuk memberitakan Injil, itu adalah termasuk di dalamnya adalah khotbah, termasuk di dalamnya adalah guru-guru Sekolah Minggu yang mengajar. Pada waktu itu tentu belum ada guru Sekolah Minggu. Di dalamnya adalah pengajaran, katekismus, itu adalah sesuatu pemberitaan Injil. Saya mau saudara-saudara bisa mengerti apa yang disebut sebagai pemberitaan Injil. Pemberitaan Injil bukan saja saya datang ke tempat seseorang kemudian, “Ibu/Bapak sudah pernah dengar Kristus atau belum?” “Oh belum.” “Yesus Kristus itu mati bagi bapak dan bapak kalau pergi ke surga itu harus ada yang menebus, tidak bisa di dalam dosa.” Bukan itu saja. Itu termasuk, dan itu adalah sesuatu yang penting, tetapi bicara mengenai pemberitaan Injil adalah segala sesuatu yang dikerjakan untuk kita itu memberitakan the whole Bible. Sehingga, jikalau seseorang itu mengajar tentang Kristus dan membawa jemaat itu mengenal makin baik kepada Kristus, mengenal kedalaman Kristus, apakah dia sedang mengajar di mimbar, di kelas, ataukah dia sedang mengajar di remaja, atau Sekolah Minggu bahkan, atau pemuda, dia sedang memberitakan Injil. Ketika kita mengerti ini, maka di dalam aplikasi, kita jangan hanya senang tiap minggu mendengar kotbah. Kadang juga khotbahnya tidak karuan-karuan yang saudara dengar, bahkan mungkin saudara pikir, khotbahnya bagus. Lalu kemudian saudara-saudara pulang, tidak. Minta kepada Tuhan anugerah untuk mengangkat dari kehidupan saudara menjadi orang yang memberitakan Injil.

Maka bicara berkenaan Injil adalah the whole Bible. Bicara mengenai Injil adalah membuka siapakah Kristus itu, di dalam segala hal yang gereja itu nyatakan, bicara mengenai Injil bukan saja bicara mengenai saudara turun ke jalanan dan membagi traktat, tetapi di tempat yang lain saya harus katakan kepada saudara, terlalu banyak gereja, termasuk gereja ini, sangat kurang untuk turun ke jalanan dan membagi traktat. Kita diminta untuk menjadi garam. Garam di mana? Keluarga? Tidak. Yesus Kristus mengatakan engkau adalah garam dunia. Engkau adalah terang dunia, bukan kampung. Kita harus memberitakan Injil ke bawah, kita harus memberitakan injil ke Nias, kita harus memberitakan Injil dengan seluruh yang kita punya, dengan umur, kesehatan, keuangan, kita mesti turun ke lapangan. Gereja ini harus diisi dengan orang-orang lapangan. Kita semua adalah orang-orang di lapangan dunia untuk memberitakan Injil.

Hal yang lain, yang saya mau tegaskan di dalam hal ini. Di sini dikatakan bahwa Injil adalah pernyataan rahasia misteri kekayaan hikmat Allah yang tidak terjangkau, yang tersembunyi berabad-abad, unsearchable riches of Christ. Maka jikalau saudara-saudara tidak mengenal Injil, maka saudara tidak akan mengerti ini. Inti gereja adalah Kristus yang dinyatakan di dalam Injil. Saudara-saudara mungkin menjadi orang Kristen sudah bertahun-tahun lamanya tetapi saudara-saudara tidak mengenal Kristus yang dinyatakan di dalam Injil. Saudara tidak akan mengerti ada kekayaan, kemuliaan yang lain daripada hidup di dunia ini. Sebagai hamba Tuhan, saya mendorong saudara-saudara untuk membaca Alkitab, mendengarkan khotbah dan saudara-saudara makin hari makin bertumbuh melihat kemuliaan Injil Kristus, melihat kemuliaan Kristus yang dinyatakan di dalam Injil, di dalam Alkitab. Dan saudara-saudara akan melihat kemuliaan Allah. Dan saudara-saudara akan berubah hidupnya. Follow me, Peter, maka Petrus lihat Kristus yang adalah inti daripada Injil.

2. Injil diberitakan oleh satu institusi, yaitu oleh gereja.

Tugas dan panggilan Gereja ditentukan di dalam kekekalan sebagai alat Tuhan satu-satunya yang berdiri di hadapan kerajaan dunia dan di hadapan kerajaan setan untuk menyatakan rahasia kekayaan hikmat Allah yang tidak terjangkau, yang tersembunyi berabad-abad itu. Gereja yang tidak memberitakan Injil maka itu bukan gereja. Gereja yang tidak menyatakan Kristus itu bukan gereja. Sebenarnya kalau saudara-saudara bertanya kepada saya; saya sudah beberapa kali bersaksi, saya sebenarnya tidak suka masuk ke dalam gereja. Karena kalau bicara mengenai gereja, ada perkelahian di dalamnya, gereja berurusan dengan organisasi, ada tugas ini dan itu yang berurusan dengan organisasi. Saya berpikir kalau sudah bicara gereja, mungkin banyak orang sama seperti saya, 90% orang Kristen kalau bicara mengenai gereja adalah sesuatu hal yang negatif, bukan positif. Tetapi makin saya belajar Firman, makin saya menyadari isi hati Allah itu hanya pada gereja. Tentunya ketika saudara berbicara berkenaan dengan hal ini adalah bicara mengenai gereja yang tidak kelihatan. Dan gereja yang tidak kelihatan adalah gereja yang kumpulan umat Allah yang sejati. Tetapi kita harus mengetahui bahwa gereja yang tidak kelihatan itu dibentuk oleh Allah di dalam 1 gereja, institusi yang kelihatan dan melalui gereja yang kelihatan, Allah menyatakan Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia. Ketika saya berbicara berkenaan dengan gereja, pertama-tama saya mengatakan kepada Tuhan: “Tuhan saya mau untuk saya lepas dari gereja.” Saya dapat berkeliling membagikan pengenalan saya akan Tuhan dari satu gereja ke gereja yang lain dan saya akan menjadi berkat bagi seluruh gereja. Sampai kemudian saya menyadari itu adalah sesuatu kesombongan. Saya tidak mungkin menjadi berkat bagi seluruh gereja karena selalu “saya ada di dalam gereja.”

Gereja yang sejati itu lebih besar daripada kita secara pribadi. Gereja yang sejati adalah gereja yang merupakan isi hati Allah dan isi hati Allah itu dinyatakan untuk menyatakan kepada dunia Injil Tuhan, kekayaan yang tersimpan berabad-abad, unsearchable riches of Christ. Maka mengerti ini kita harus menghargai gereja, kita harus berani berdiri di depan kerajaan dunia, manusia apapun saja dan di depan kerajaan setan untuk kita menyatakan Injil. Gereja yang sejati selalu sifatnya perang. Gereja yang sejati selalu sifatnya perjuangan. Gereja yang bukan sejati selalu sifatnya, isinya hanya persekutuan. Kita tidak membangun satu gereja untuk mengumpulkan orang Kristen. Tidak. Kita membangun 1 gereja, itu adalah isi hati Tuhan untuk menyatakan siapa Tuhan itu di tengah-tengah dunia. Maka ini adalah sesuatu hal yang Tuhan itu nyatakan sendiri supaya sekarang oleh jemaat, diberitahu berbagai ragam hikmat Allah kepada pemeritah-pemerintah dan penguasa-penguasa di Surga. Dan hasil dari hal ini. Saudara perhatikan sekarang. Injil adalah kekayaan hikmat Allah yang tersembunyi berabad-abad dan itu adalah pada Kristus Yesus, Injil, gereja. Berdiri di hadapan kerajaan dunia dan kerajaan setan ditentukan oleh Allah untuk memberitakan Injil itu.

3. Pemberitaan Injil yang sejati akan mengalami sesuatu penderitaan dan penganiayaan.

Paulus mengatakan: “Itu sebabnya aku ini Paulus, orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu.” Di dalam ayat 13, “sebab itu aku minta kepadamu supaya kamu jangan tawar hati melihat kesesakan ini.” Gereja yang sejati memberitakan Injil. Gereja yang sejati menyatakan siapa itu Kristus. Gereja yang sejati itu berperang dan gereja yang sejati itu secara hasil dari alamiahnya, akan menjadi gereja yang menderita, menjadi gereja yang dianiaya. Kita tidak mencari penganiayaan tetapi mau tidak mau, kalau kita menjadi gereja yang sejati, maka itu akan sesuatu implikasi yang terjadi di dalam kehidupan. Saudara-saudara, beritakan Injil, kenal Kristus, kenal Alkitab kita dan turunlah ke lapangan, ke jalanan, memberitakan Injil. Sebenarnya gereja yang kurang sehat adalah gereja yang seperti kita. Satu tahun satu kali pergi ke Nias memberitakan Injil. Semuanya senang pergi ke sana. Tetapi setelah satu minggu, lalu kemudian kita memberitakan Injil? Tidak. Itu kurang sehat. Saya tidak membandingkan gereja kita lebih baik daripada gereja lain. Saya membandingkan gereja kita seturut apa yang Alkitab itu nyatakan. Seharusnya yang kita kerjakan adalah kita harus setiap hari memberitakan Injil. Setiap hari makin mengenal Firman. Setiap hari makin mengenal Kristus dan setiap hari makin memberitakan Injil. Kristus Yesus mengatakan: “Follow Me, Peter and I will make you a fisher of men.” Kita tidak ditentukan untuk menunggu di rumah sampai maut mendatangi kita. Kita ditentukan sebelum maut menjemput, mengenal Kristus dan mengabarkan Kristus itu kepada dunia. Ini adalah sesuatu takdir yang baru bagi orang Kristen. Kristus menentukan satu hidup yang berkemenangan, hidup yang berguna, hidup yang diurapi oleh Tuhan, hidup yang dipimpin oleh Kristus agar dunia boleh mengenal Kristus melalui hidup dan melalui bibir mulut kita. Paulus menyatakan: “Ini adalah tugas penyelenggaraan yang dibebankan kepadaku karena kasih karunia-Mu, ya Tuhan.” Ini adalah sesuatu hidup yang diubahkan dan ketika orang itu diubahkan, Paulus diubahkan. Maka dia tahu, ini anugerah yang besar. “Peter, follow Me and I will make you a fisher of men.” Itu yang terjadi kepada Petrus, Andreas, bapak-bapak gereja, dan itu yang terjadi kepada orang-orang Kristen termasuk kita. Kenallah Kristus. Kenallah lebih dalam dan beritakan Dia seumur hidup kita. Kiranya Tuhan boleh menyatakan Firman-Nya.

 

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (16)

Pengkhotbah: Pdt. Agus Marjanto, M.Th
Matius 4:1-11 & Efesus 6:10-20

Hidup itu adalah hidup yang pasti dicobai dan ini sudah ada sejak manusia pertama, Adam dan Hawa, Tuhan memberikan ujian itu, tidak mungkin bisa terelakkan. Kita tidak mungkin mengelakkan ujian, tetapi kita bisa mengelakkan kejatuhannya. Sama seperti Adam adalah perwakilan pertama seluruh umat manusia, maka Kristus itu harus dicobai. Sama seperti Israel sebagai satu-satunya bangsa yang menjadi wakil seluruh bangsa umat pilihan Allah, demikian juga Israel yang sejati, Yesus Kristus, itu dicobai. Dan ketika bicara berkenaan dengan pencobaan yang dilakukan setan kepada Yesus Kristus, pada saat yang sama, di sisi yang lain, sebenarnya itu adalah peperangan, battle, war, yang sangat sengit adanya. Peperangan itu tidak mungkin bisa dihindarkan. Sejak manusia jatuh di dalam dosa, maka kalimat pertama dari Bapa di Sorga yang didengar oleh manusia pertama kali adalah: Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan perempuan ini. Dari kitab Kejadian sampai Wahyu, ada peperangan yang sengit antara setan dan gereja, antara anak-anak kegelapan dengan anak-anak terang dan akan berakhir di dalam peperangan yang besar secara universal. Kita ditujukan untuk hidup di tengah-tengah dunia untuk perang.

Salah satu hal yang saya amati ketika sampai di Australia, ketika saya melihat dan bertemu dengan beberapa orang Kristen, maka satu hal yang saya langsung sense adalah hilangnya spirit peperangan. Kita akan mudah dihancurkan oleh setan. Kita akan mudah untuk menjadi orang Kristen yang tidak bisa dipakai oleh Tuhan. Saudara-saudara, bangkitkan hatimu kembali. Minta urapan dari Roh Kudus untuk engkau boleh berapi-api kembali. Gereja itu terus-menerus berusaha untuk dininabobokan oleh setan dan kalau saudara menikmati semuanya dan berpikir tidak ada lagi yang harus diperjuangkan, maka di saat seperti itu saudara akan menjadi orang Kristen yang biasa berada di dalam pelukan setan. Ini adalah teknik setan yang begitu halus, yang sudah masuk di dalam seluruh kehidupan orang-orang Kristen. Tidak ada lagi kekuatan untuk perang. Saudara lihat orang-orang yang dipakai Tuhan, Robert Murray McCheyne, John Owen, John Flavel, Martyn Llyod Jones, selalu cirinya satu, yaitu mereka siap bertempur dan sedang bertempur. Saudara tidak mengetahui musuhmu di mana karena engkau sedang tertidur. Kalau Roh Kudus membangkitkan engkau, engkau akan menyadari bahwa itu perang. Berapa banyak orang yang sadar? Engkau merasa nyaman karena sedang berada di dalam pelukan setan. Tetapi Yesus Kristus mengajarkan perang. Lihatlah seluruh kehidupan murid-murid-Nya, perang. Satu persatu murid-murid-Nya mati martir karena ada peperangan.

Saya sarankan saudara-saudara membaca salah satu buku dari 2 buku ini, buku dari William Gurnall adalah The Christian in Complete Armour, maka saudara akan mengetahui betapa sengitnya peperangan itu, kedua adalah The Screwtape Letters oleh C.S. Lewis. Saya akan membacakan satu surat dari buku The Screwtape Letters berkenaan dengan teknik setan, tulisan ini tidak mudah untuk dibaca karena subjek dan objeknya akan berputar di dalam. Sebelumnya, C.S. Lewis adalah seorang atheis yang kemudian menjadi orang Kristen dan dia adalah orang yang jenius sekali dan dipakai oleh Tuhan. Dia penulis yang terkenal bagi anak-anak yaitu The Chronicles of Narnia. Kalau membaca buku The Screwtape Letters, saudara harus mengerti beberapa hal ini, pertama Screwtape itu adalah seorang iblis senior yang sedang menuliskan surat-suratnya untuk meng-encourage atau mungkin menegur iblis junior, namanya Wormwood. Iblis junior itu adalah kemenakannya sendiri. Di dalam tulisannya, ketika Screwtape mengatakan bahwa “kita rugi”, itu artinya setan rugi, Yesus yang untung. Atau ketika Screwtape mengatakan “kita untung”, dalam pikiran saudara, saudara harus berbalik bahwa itu adalah Yesus yang rugi. Dan ketika Screwtape itu menuliskan “musuh kita”, itu artinya adalah Yesus Kristus itu musuh kita. Perhatikan apa yang menjadi teknik dari setan, yaitu berusaha untuk membuat kita semua tidak berada, tidak merasa ada di medan peperangan.

Yang terkasih Wormwood,

Jelas sekali engkau maju pesat (berarti iblisnya itu berhasil melakukan sesuatu). Satu-satunya kekuatiranku adalah jika kau membuat pasienmu (pasien itu adalah kita semua, orang Kristen) sadar akan posisi yang sebenarnya, justru karena upayamu mempercepatnya. Bagi engkau dan aku yang bisa melihat posisi itu dengan benar, jangan pernah melupakan betapa hal ini berbeda di mata pasien kita (karena kita tidak bisa melihat apa yang sesungguhnya terjadi). Kita ketahui bahwa arah jalan pasien kita telah kita ubahkan hingga keluar dari lintasan yang seharusnya mengitari Sang Musuh. Namun, buatlah pasien kita mengira bahwa semua pilihan yang berkaitan dengan perubahan-perubahan ini hanyalah soal remeh dan bisa dikembalikan (saya akan jelaskan sedikit: jadi sebenarnya orang Kristen itu sudah dibuat untuk makin lama makin menjauh dari Kristus) tetapi engkau (kita) sekarang membuat agar mereka itu berpikir ini hal remeh dan sebenarnya gampang sekali engkau nanti akan kembali kepada Kristus. Buat itu seakan-akan mereka mengatakan gampang, padahal sebenarnya tidak mudah. Jangan juga membuat pasien kita sadar bahwa sekarang dia sedang bergerak menjauhi matahari di suatu lintasan menuju ke ruangan yang paling dingin dan gelap (Screwtape sedang mau bicara mengenai orang Kristen yang sudah kehilangan apinya, makin lama saudara akan makin dingin). Demi alasan itulah aku senang sekali mendengar dia masih pergi ke gereja dan tetap menjadi seorang yang setia beribadah. Aku tahu ini berisiko, tetapi tidak ada pilihan lain yang lebih baik daripada pasien kita menyadari perubahan yang terjadi pada dirinya dibandingkan dengan awal hidup Kristennya (Saudara-saudara, apakah engkau lupa bagaimana pertama kali bertemu dengan Yesus Kristus? Bagaimana pertama kali bertobat, menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat dengan air mata, dengan kesungguhan, dengan keinginan berkobar-kobar mendekat kepada Kristus dan setelah itu, bertahun-tahun, kita kemudian tertidur).

Sepanjang dia masih melakukan kebiasaan Kristen secara lahiriah saja, dia masih bisa dipengaruhi untuk memandang dirinya bahwa dia adalah orang Kristen yang baik-baik saja meskipun sebenarnya dia sudah beradaptasi dengan teman dan hiburan-hiburan yang baru. Ketika dia berpikiran demikian, kita dipuaskan (kita dipuaskan, berarti setan puas) oleh pikiran pertobatan yang berasal perasaan yang samar-samar, yang semu, yang tidak pernah dilakukannya dengan baik. Bukan pertobatan yang tegas dari suatu dosa tertentu yang disadari sepenuhnya (Saudara perhatikan baik-baik, ketegasan itu penting, kesungguhan itu penting, dan yang hilang dari orang Kristen adalah hal itu). Ingatlah tujuan kita adalah membiarkan ulat-ulat itu tetap tidur dan terbaring (membiarkan manusia itu tetap tidur dan terbaring). Screwtape mengatakan: “Engkau Wormwood, berkomentar bahwa semuanya itu adalah hal-hal yang sangat remeh. Buat orang Kristen tertidur, terbaring hal yang remeh”. Itu bukan dosa yang spektakuler. Tidak diragukan bahwa pikiran seperti itu adalah pikiran iblis yang awal, yang mula-mula. Engkau selalu ingin melaporkan kejahatan yang spektakuler, tetapi satu-satunya hal yang penting ingatlah sejauh mana kau pisahkan manusia itu dari Musuh kita. Tidak peduli seremeh apapun keadaan itu, efeknya lama-kelamaan akan menyeret manusia menjauhi Musuh kita menuju kepada kekosongan. Sesungguhnya jalan paling aman menuju ke tempat kita (atau ke tempat neraka) adalah jalan yang bertahap, tikungan yang kecil, pijakan yang lembut tanpa tikungan yang tajam, tanpa petunjuk arah, dan tanpa tanda-tanda (Inggrisnya: Indeed the safest road to Hell is the gradual one – the gentle slope, soft underfoot, without sudden turnings, without milestones, without signposts)

Jikalau membaca The Screwtape Letters, saudara akan melihat kecanggihan, keindahan, kedalaman pikiran C.S. Lewis melihat seluruh teknik setan. Dari poin ini saya mau mengatakan satu hal yaitu, apa yang kurang di dalam hidup kita adalah kesadaran akan perang. Banyak sekali dari kita yang sudah tertidur, menikmati kekristenan yang sebenarnya adalah menikmati dunia. Maka di dalam seluruh pencobaan setan kepada Yesus, saudara akan tahu bahwa itu sebenarnya adalah peperangan. Kita dicobai, pada saat yang sama kita sedang berperang untuk tidak masuk di dalam jebakan setan. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan biarlah engkau kuat. Be strong in the Lord! Untuk menghadapi pencobaan dan berperang. Perhatikan Efesus 6:10-11. Jadi memakai seluruh perlengkapan senjata Allah, bukan sebagian, seluruhnya agar engkau bisa tetap berdiri melawan tipu muslihat iblis. Ayat 13, diminta untuk memakai seluruh perlengkapan senjata Allah supaya, pertama bertahan, ini adalah sesuatu yang sifatnya defensive. Bertahan melawan tipu muslihat iblis. Kedua adalah mengadakan perlawanan, sifatnya offensive. Satu bertahan, satu melawan. Ketiga supaya engkau tetap bisa berdiri. Ini berarti yang disebut sebagai more than conqueror. Jika seorang sedang berperang lalu terus melawan dan akhirnya musuh dan dirinya mati, itu bukan more than conqueror. Tapi ketika orang itu melawan, dia tetap bisa berdiri dan musuhnya mati atau pergi, itu adalah more than conqueror, lebih dari seorang pemenang. Ini adalah yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Pertama engkau mengerti perang, kedua ketika berperang engkau mengambil dan memakai seluruh perlengkapan senjata Allah.

Ada 6 perlengkapan senjata Allah yaitu:

  • Ikat pinggang kebenaran (Aletheia).

    Kebenaran itu bicara dengan sincerity of heart and sincerity of the doctrine. Orang benar itu adalah orang yang tulus hidupnya dan orang yang murni proklamasinya. Maka gereja harus memberitakan Injil yang murni kalau mau perang. Jangan dibubuhi dengan dunia atau teologia sukses. Kita dipanggil untuk berperang di hadapan setan. Itu musuh yang paling utama. Jangan kita membubuhi hati kita dengan sesuatu yang najis. Kemurnian hati dan kemurnian doktrin adalah hal yang penting. Orang yang murni masuk ke dalam hadirat Tuhan dengan gemetar karena Dia besar, tetapi bukan dengan gemetar karena ada dosa. Beberapa waktu yang lalu saya membaca tulisan John Bunyan mengenai doa. Dan di dalam tulisan itu ada satu kutipan seperti ini: Ketulusan (sincerity) adalah anugerah yang akan menggerakkan seluruh anugerah Allah. Engkau mau diberkati? Sekali lagi, murni. Orang yang tidak murni mungkin akan bisa menipu orang banyak, berkawan dengan orang banyak. Tetapi orang yang tidak murni tidak mungkin akan lama hidup. Tuhan sendiri yang menyatakannya.

  • Baju zirah keadilan.

    Dikaiosune, righteousness, keadilan di sini adalah bicara mengenai etika. Jikalau engkau memiliki kemurnian hati, maka etikamu juga harus benar. Engkau harus cek seluruh kehidupanmu, apakah etikamu benar? Kalau itu engkau gagal, maka setan akan tertawa.

  • Kaki berkasutkan kerelaan mengabarkan Injil damai sejahtera.

    Relalah untuk dipindahkan oleh Tuhan. Engkau harus takut akan Tuhan, taat kepada Dia maka Tuhan akan menunjukkan tempatmu di mana. Karena di tempat itulah pasti engkau akan dipakai oleh Tuhan. Nehemia adalah seorang juru minuman raja Artasasta. Dia berada di posisi yang tinggi tetapi Tuhan tidak memakai dia di sana. Lalu Nehemia berdoa dan digerakkan hatinya oleh Tuhan lalu dia pergi membangun tembok Yerusalem. Dia meninggalkan tempat yang enak menuju ke sana. Ada orang dari gembala domba diangkat Tuhan menuju menjadi raja. Ada orang di tempat atas diangkat Tuhan turun ke bawah. Ini semuanya adalah kehendak Tuhan. Yunus ke Niniwe. Awalnya tidak rela, tetapi mau tidak mau harus rela. Semua itu adalah kehendak Tuhan. Maka orang yang siap dipakai oleh Tuhan bertempur melawan setan, tidak menentukan tempat pertempurannya sendiri. Siaplah hati kita untuk kita dipindahkan kemanapun saja yang Tuhan itu kehendaki.

  • Perisai iman.

    Iman itu muncul dari pendengaran akan Firman Tuhan. Iman bukan engkau menginginkan sesuatu lalu engkau doakan. Itu bukan iman. Iman itu mulai dari Firman. Kalau Tuhan tidak pernah berfirman, saudara dan saya tidak bisa beriman dan tidak boleh beriman. Maka mengerti Firman adalah dasar dari iman. Belajar Firman maka belajar untuk beriman.

  • Ketopong keselamatan.

    Itu adalah pengharapan (hope). Ketika kita itu sedang berada dalam kesulitan, lihatlah janji-janji Tuhan. Pakailah itu di dalam pikiranmu. Karena ketika engkau berada dalam kesulitan pasti setan akan menggocoh kita. Setan terus akan bicara di kepala kita. Paulus mengatakan ambil ketopong keselamatan, itu adalah pengharapan. Pengharapan harus berdasarkan Firman dan pengharapan ada di dalam Kristus. Apa yang Tuhan itu nyatakan di dalam Firman, pegang itu dan lihat itu akan muncul pada waktunya.

  • Pedang Roh.

    Pedang Roh yaitu Firman Allah. Orang yang tidak membaca Firman dan mengertinya dengan baik, orang itu pasti kalah di dalam pertempuran karena tidak punya satu senjata untuk melawan setan. Sebenarnya orang yang tidak mengerti Firman dia tidak punya dua senjata. Satu, tidak punya Iman. Karena iman itu selalu muncul dari pendengaran akan Firman, yaitu adalah perisai. Tidak punya pedang yang satu-satunya senjata yang ofensif. Dia pasti kalah. Jika engkau berperang tetapi tidak mebawa kedua senjata ini, maka engkau pasti akan kalah. Banyak orang Kristen itu mudah sekali ditaklukkan karena tidak mengerti Firman. Saudara lihat bagaimana setan itu mengerti Firman, bagaimana setan itu memakai Firman untuk menggocoh Kristus. Dan bagaimana Kristus memakai Firman untuk menelanjangi Firman yang diputarbalikkan oleh setan. Saudara lihat, ini adalah peperangan Firman. Peperangan yang terpenting, terdahsyat itu bukan bom atom. Peperangan yang terdahsyat dari sejak Adam dan Hawa adalah peperangan Firman melawan firman. Setan memutar-balikkan Firman. Maka kita harus mengerti Firman, kembali kepada Firman.

  • Doa.

    Seluruh perlengkapan senjata Allah itu diberikan oleh Allah dan kita gunakan ketika kita sedang berdoa. Doa bukan salah satu kegiatan Kristen. Tidak. Doa itu adalah lokomotif, doa adalah inti dari seluruh gereja yang terus terhubung dengan kekuatan tertinggi. Di dalam seluruh gereja, ada 2 hal yang penting yaitu lokomotifnya, tempat pembakaran apinya yaitu Doa. Kedua adalah tempat masinis itu mengarahkan seluruh dari gerbong itu. Itu adalah mimbar. Dua ini, kalau hancur di dalam sebuah gereja, jangan harapkan apa-apa dari gereja itu. Gereja itu akan hancur. Tetapi kalau 2 hal ini, mimbar itu kuat dan kedua adalah tekuk lutut terus minta kuasa Tuhan, maka kebangunan pasti terjadi! Anugerah Tuhan pasti sampai! Doa itu penting. Setan tidak takut dengan orang yang fasih lidah atau punya uang tetapi setan takut kepada seorang anak kecil yang berlutut berdoa. Suatu hari ada seorang anak kecil yang mencoba menggelindingkan batu yang cukup besar. Dia berusaha sekuat tenaga tetapi tidak dapat memindahkan batu tersebut. Lalu ia menghampiri ayahnya, dan bertanya mengapa dia sudah mencoba seluruh cara tetapi tetap batu itu tidak bergerak. Lalu sang ayah berkata, satu hal yang engkau itu miliki tetapi belum engkau lakukan yaitu meminta pertolongan dari ayahnya.

    Saudara merasakan hidup ini susah dan berusaha untuk “menggelindingkan batu” sendiri dan tidak bisa? Engkau tidak lakukan satu hal. Engkau masih punya satu hal dan itu yang terpenting. Engkau tidak minta tolong dengan Bapamu di Sorga melalui doa. Siapa yang berani dan bisa melawan setan? Petrus gagal, Daud pun gagal. Kita dapat melawan setan jika Tuhan memberikan perlengkapan senjata Allah itu di depan kita. Itulah sebabnya Tuhan itu disebut Allah Yahweh Sebaot. Di dalam bahasa aslinya adalah Allah Panglima Tentara Perang. Yahweh Sebaot, Allah Yang Maha Kuasa. Dia ada di depan dan seluruh tentaranya di belakang. Saudara-saudara, yang paling penting bukan senjatamu, senjata dunia atau strategimu atau uangmu atau pengalamanmu. Yang paling penting adalah apa yang Tuhan kehendaki hari ini. Itu adalah senjata perang kita. Doa itu penting sekali. Doa menghubungkan kita dengan kekuatan tertinggi. Itu adalah senjata yang ketujuh.

Jika saudara menggabungkan seluruh senjata Allah, maka saudara akan menjadi orang yang siap di hadapan Allah dan di hadapan musuh. Doa menggabungkan seluruh Allah Tritunggal itu menyertai kita. Doa akan menggabungkan seluruh kekuatan daripada Allah itu memimpin kehidupan kita. Jangan pernah tidak berdoa atau jangan setengah hati mencari wajah Allah.

Terakhir di dalam Alkitab dikatakan berkenaan dengan perlengkapan senjata Allah dan ketika bicara mengenai perlengkapan senjata Allah, maka tulisan ini memakai simbol orang Yunani atau orang Romawi. Ketika mereka berperang saudara perhatikan seluruhnya apa yang Paulus katakan, ada ketopong, ikat pinggang, baju jirah, perisai, kasut, pedang Roh. Tetapi perhatikan baik-baik tidak ada yang menutup belakang. Maka itu adalah sesuatu peperangan yang sifatnya engkau maju dan tidak pernah boleh berbalik. Kalau engkau maju dan engkau tidak berbalik. Pasti menang! Kalau engkau maju dan lalu kemudian engkau berbalik. Pasti kalah! Pasti mati! Pasti hancur! Itu adalah sesuatu yang Tuhan sendiri desain. Orang Kristen tidak boleh mundur. Orang Kristen sesusah apapun, maju! Alkitab mengatakan “Jikalau mereka itu mundur, Aku tidak berkenan kepada mereka.” Itu artinya Aku tidak bisa menerima mereka. Aku tidak menyetujui langkah mereka. Maju! Maka saudara-saudara perhatikan setiap dari kemenangan kita adalah memakai seluruh perlengkapan senjata Allah, dipimpin oleh Allah dan maju terus. Tidak mundur. Saya akan katakan satu kalimat. Yang disebut sebagai kemenangan orang Kristen adalah bukan berapa lari. Siapa yang paling cepat. Kemenangan orang Kristen adalah boleh terus jalan atau terus lari dan tidak mundur.

Jikalau engkau putus asa, jangan mundur! Berapa banyak orang, yang kecewa kepada hamba Tuhan atau kepada gereja lalu engkau undur? Berapa banyak orang yang kecewa terhadap Tuhan dan undur, karena telah memegang kesucian dan merasa tidak mendapat berkat sedangkan orang yang fasik malah dapat berkat? Berapa banyak orang, yang sudah tidak mau lagi lari tetapi malah berbalik daripada ajakan itu. Lari! Bangkit! Pergi! Jika engkau mundur, di saat seperti itu, engkau balik, setan langsung menang. Maju terus! Ada upah, ada pengharapan dan ada kemenangan di depan, apapun saja konteksmu. Karena Tuhan itu memberikan kepada kita sesuatu jalan damai sejahtera di depan. Jangan mundur. Pada tahun 1968 di Olimpiade Mexico, ada seorang bernama John Steven Aquari. Dia adalah pelari yang sebenarnya sudah begitu terluka dan seluruh pelari sudah masuk ke garis finish, bahkan ada yang sudah dikalungi medali untuk perlombaan itu. Namun John Steven Aquari, terus berlari-lari kecil, sampai akhirnya masuk ke stadium itu. Dia putar lagi sekali dan menyelesaikan pertandingan itu. Seseorang reporter bertanya mengapa dia tidak keluar saja dari pertandingan ini. Dia mengatakan, “Aku diutus 5000 mil dari tempatku bukan untuk memulai pertandingan ini tetapi untuk menyelesaikannya.” Saudara-saudara, maju terus. Kesulitan apa saja, maju. Saudara akan lihat, ada hari depan di depan. Tuhan akan menghancurkan setan di bawah kaki kita. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, dan kemudian berdoalah minta kekuatan dari Tuhan dan Tuhan yang memimpin di depan. Kemudian maju dan tidak mundur adanya. Jangan mundur di dalam Kekristenan. Jangan mundur secara rohani. Jangan engkau berbalik. Maju dan lihat pimpinan Tuhan.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (13)

Pengkhotbah: Pdt. Agus Marjanto, M.Th
Matius 4:8-10 & Lukas 9:22-23

Kita sudah beberapa kali bicara berkenaan dengan temptation of Jesus Christ. Perhatikan, dari pencobaan pertama, kedua dan ketiga, setan menembus jantung dari pada Anak Allah. Ini adalah peperangan rohani yang besar sekali. Setan berusaha untuk menaklukkan Kristus di dalam hal ini. Setan menawarkan satu kemuliaan bagi Kristus Yesus tanpa salib. Bukankah itu satu pencobaan real bagi kita semua? Jikalau kita sudah lahir baru, kita makin bertumbuh secara rohani, ada satu keinginan di dalam hati kita yang tidak terkatakan, dan keinginan itu makin lama makin kuat, yaitu kita ingin hidup kita yang cuma satu kali itu mempermuliakan Bapa di Sorga. What is the chief end of man? To glorify God. Tetapi di dalam seluruh hidup kita, apa yang kita itu ingin hindari? Satu hal, yaitu salib. Lihatlah betapa setan berhasil menjebak kita semua di dalam temptation ketiga ini. Kita tertipu dengan satu pikiran bahwa kita sedang memuliakan Tuhan dan kita dapat memuliakan Tuhan tanpa salib. Jawabannya adalah tidak pernah. Alkitab menyatakan: “Bapa dipermuliakan jika dan hanya jika Anak dipermuliakan”. Anak dipermuliakan jika dan hanya jika Dia menjalani jalan salib. Hal ini juga menjadi dasar daripada seluruh kehidupan kita untuk mempermuliakan Bapa di Sorga. Kita akan mempermuliakan Bapa di Sorga jika dan hanya jika kita menjalani jalan salib.

Dalam Yohanes 12:20-36, saudara akan menemukan: relasi antara kemuliaan Kristus dengan mati di atas kayu salib, dan kemudian relasi antara kemuliaan Kristus dengan kemuliaan Bapa di Sorga, dan kemudian ini juga menjelaskan bagaimana seharusnya kita hidup mengikut Kristus untuk mempermuliakan Bapa di Sorga.

  1. Lihat apa relasi antara kemuliaan Kristus dengan mati di atas kayu salib. Perhatikan ayat 23, begitu Dia bicara Anak Manusia dimuliakan, Dia langsung menggabungkannya dengan kematian. Ayat 24-25, ketika Anak Manusia menyatakan bahwa telah tiba saatnya Anak Manusia itu dimuliakan, Dia memberikan satu definisi, Kemuliaan Anak Manusia adalah ketika Dia menanggung apa yang menjadi kehendak Allah bagi Dia, yaitu salib. Perhatikan ayat 27, 32-33. Ini pasal yang penting sekali, satu ayat kunci, menggabungkan antara kemuliaan Anak Allah, kemuliaan Anak Manusia, yaitu Yesus Kristus dengan salib.
  2. Apa relasi kemuliaan Kristus dengan kemuliaan Bapa? Dia menyatakannya di ayat 28. Ayat ini berbicara mengenai bahwa telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Perhatikan, Bapa dipermuliakan, jika dan hanya jika Anak Manusia dipermuliakan dan Anak Manusia itu dipermuliakan, jika dan hanya jika Dia menjalani jalan salib.
  3. Dan kemudian apa yang Tuhan inginkan bagi kita semua. Perhatikan ayat 26. Banyak orang melayani karena ada waktu sisa untuk dia melayani. Banyak orang memberi karena dari kelimpahannya dia memberi. Tidak ada satu perasaaan korban atau sakit di dalamnya. Satu hal yang saya paling takuti di dalam hidup saya adalah saya itu melayani, tetapi Tuhan menyatakan engkau tidak melayani Aku, engkau melayani dirimu sendiri. Menakutkan! Aku melayani tanpa salib. Aku melayani tanpa kehendak Allah di dalam hidupku. Alkitab dengan jelas menyatakan untuk the glory of God, untuk memuliakan Bapa di Sorga, maka ada the glory of Son, Anak Manusia itu akan dimuliakan, tetapi harus dengan salib. Ini bukan satu berita yang menyenangkan, tetapi ini adalah sesuatu kebenaran. Apakah kita mencintai suffering? Jawabannya adalah tidak. Tetapi ini adalah Firman Allah yang harus dinyatakan.

Yesus mengatakan, “Kalau engkau mau menjadi murid-Ku, engkau harus menyangkal dirimu, memikul salibmu setiap hari.” Jelas bahwa Bapa di Sorga akan dipermuliakan jika dan hanya jika Anak dipermuliakan dan Anak dipermuliakan jika dan hanya jika harus melalui salib. Yesus Kristus mengatakan salib itu bukan sesuatu yang Dia pikul sendiri. Dia mau untuk seluruh pengikutnya mengikut Dia. Kehidupan Kristen itu adalah kehidupan yang memikul salib setiap hari, mungkin penuh dengan air mata tetapi ada kekuatan dan anugerah dan sukacita dari Tuhan sampai mati, dan itu adalah kemenangan. Salib Kristus adalah tempat di mana Kristus mati menggenapi kehendak Bapa yang melaluinya kita dilepaskan dari tuntutan kematian karena murka Allah, yang melaluinya kita mendapatkan hidup yang baru dan hidup yang baru itu adalah hidup yang dibenarkan dan hidup yang terjadinya proses pengudusan sampai kita bertemu dengan Tuhan. Kita mengerti, kita bisa mendefinisikan salib Kristus. Dan Kristus menyatakan dengan salib yang Dia tanggung, maka kita dibebaskan dari neraka, tetapi Alkitab juga menyatakan dengan salib yang Kristus tanggung, kita bukan saja dibebaskan dari neraka tetapi itu juga berarti kita diminta memikul salib kita setiap hari.

Lalu kemudian bagaimana kita bisa mendifinisikan salib kita? Apa bentuknya? Ini adalah satu kata yang seakan-akan kita mengerti tetapi begitu kita pikirkan, kita makin lama makin memikirkan kata ini begitu luas dan sulit untuk didefinisikan. Sama seperti mendefinisikan kasih. Orang mengkaitkan kasih dengan feeling atau afeksi yang dalam tetapi tetap tidak bisa mendefinisikannya. Sampai saya menemukan karena God is love. Kalau saya mau mendefinisikan kasih, maka itu artinya saya bisa menjabarkan dan mendefinisikan Tuhan itu siapa. 1 Korintus 13 berbicara mengenai kasih itu panjang sabar, kasih itu tidak mencari keuntungan lalu kemudian di bawahnya dan kasih itu tetap untuk selama-lamanya. Kasih itu tidak berkesudahan. Itu berarti menyangkut eternity. Itu menyangkut karakter. Itu bukan hanya feeling. Itu menyangkut kebenaran, kesucian, semuanya. Kalau engkau mau tahu kasih, engkau tidak bisa mendefinisikannya, tetapi engkau bisa mengenal Kasih, maka lihatlah Yesus Kristus. God is love. Ketika Yesus mengajar, itu kasih. Ketika Dia menyembuhkan, itu kasih. Ketika Dia itu menyerang dosa, itu kasih. Ketika Dia menghardik orang Farisi, ahli taurat dengan kalimat yang begitu tajam, itu kasih. Kita selalu salah, kalau ada orang memberikan senyumannya, itu kasih. Kalau menghardik tajam, bahkan mengatakan engkau munafik, itu bukan kasih. Kristus adalah penjelmaan dari kasih Allah. Dia adalah pribadi kasih yang pergi kemana-mana.

Sekarang balik lagi kepada salib. Kita bisa mendefinisikan salib Kristus tetapi apakah salib kita? Ini adalah sesuatu yang sulit untuk didefinisikan, tapi ini adalah sesuatu kehidupan yang harus kita jalani. Saya akan memberikan beberapa pendekatan.

  1. Salib kita itu bukan karena dosa.
    Segala penderitaan, ketidaknyamanan, sesuatu hal karena dosa atau akibat pilihan hidup yang bodoh, itu bukan salib. Saya harus mengatakan hal ini karena banyak orang mengatakan hal-hal yang salah mengenai salib. Ada orang itu berani mengatakan suamiku itu salibku. Itu adalah karena saudara salah menikah. Kehidupan yang kita derita karena dosa, karena akibat pilihan hidup yang bodoh, bukan salib. Jikalau Saudara tidak mendidik anak, tidak mengajarkan anak menjadi orang yang bertanggung jawab, jujur, dan tidak mengajarkan anak dengan sungguh-sungguh sepenuh hati untuk takut kepada Tuhan meskipun kita tidak tahu hasil akhirnya seperti apa karena itu adalah kedaulatan Allah. Jikalau Saudara tidak mengeluarkan air mata untuk itu, tidak mau untuk ambil waktu untuk itu, menjadikan anak itu kemudian bukan saja rebel kepada saudara, tetapi juga kepada kebenaran, maka anak itu menjadi orang yang hidup seenak-enaknya, susah sedikit langsung menangis, tidak mau kerja keras, tidak mau berjuang, tidak mau bersungguh-sungguh bagi hidupnya, dan kemudian menjadi beban seumur hidup di masa tua saudara. Saudara jangan mengatakan itu salib! Itu adalah kebodohan, dan dosa kita sendiri. Banyak orang melakukan free sex lalu kemudian ada AIDS, hamil di luar nikah, lalu kemudian mengatakan: ‘Anak ini salib yang Tuhan itu berikan.’ Tidak ada! Jangan merohanikan sesuatu yang dosa! Itu adalah kebodohan mereka sendiri. Tetapi adalah benar jikalau kita yang sudah jatuh di dalam kesalahan dan dosa seperti ini, kemudian kita bertobat, kita kembali ke jalan Tuhan, maka uniknya, Alkitab dengan jelas menyatakan itu ada sebuah rest yang engkau akan dapatkan di dalam jiwamu dan all things work together, segala sesuatu bekerja bersama-sama dengan kemudian engkau rela jalani dan engkau akan melihat bahwa kesulitan itu, penderitaan yang tadinya adalah karena dosa; Tuhan bisa ubah untuk menjadikan salib yang Dia berikan kepada kita menjadi kemuliaan bagi nama-Nya. Itu adalah miracle yang besar dari Tuhan. Orang-orang di dalam Kristus tetap akan diberikan anugerah jikalau kita kembali kepada Tuhan. Apapun saja kesalahan saudara dan dosa yang harus ditanggung, akibatnya harus ditanggung. Asal sungguh-sungguh kita bertobat, dan kemudian kita rela menjalani seluruh jalan yang memang karena kesalahan kita, di dalam anugerah yang besar, yang tidak terkatakan, Dia sanggup memutarnya dan akibat dosa menjadi kemuliaan bagi nama Dia.
  2. Salib juga tidak bisa kita lihat dari fenomenanya.
    Seseorang hidupnya miskin bukan karena dia menjalani salib. Apakah harus miskin baru namanya salib, seperti Abraham? Belum tentu. Apa yang terjadi pada Abraham tidak terjadi pada Ayub. Apakah harus ada kematian baru namanya salib? Tidak tentu. Ayub menjalaninya tetapi yang lain tidak. Apakah harus ada turun jabatan baru itu namanya salib? Belum tentu. Mungkin juga bisa naik jabatan tetapi pikul salib di dalamnya. Turun jabatan itu salib siapa? Nehemia. Apakah harus ditolak seperti Yesaya baru namanya salib? Memang kita akan ditolak oleh orang dunia tetapi tidak berarti orang yang memikul salib itu pasti tidak dikenal oleh orang lain dan tidak dihargai oleh orang lain. Apakah harus melayani musuh baru itu adalah pikul salib di dalam pelayanan seperti Yunus. Jawabannya dalah tidak. Apakah itu harus diberikan direct oleh Tuhan seperti Abraham itu: “Engkau keluar dari Ur-Kasdim.” Itu kalimat dari Tuhan. Jawabannya adalah tidak. Ayub mendapatkan salib yang dari Tuhan, kehendak Tuhan terjadi dari second cause of provident. Ada orang jahat yang akhirnya membunuh anak-anaknya. Ada orang lain dan tidak ada kalimat Tuhan di situ. Ketika melihat salib, sebenarnya melihat secara keseluruhan kehidupan manusia. Hidup memikul salib adalah hidup yang selalu disatukan di dalam Kristus.

Hidup memikul salib adalah hidup yang merupakan panggilan kita. Jikalau saya boleh memberikan beberapa hal, maka ketika bicara mengenai salib; maka hal yang pertama itu adalah adanya beban, penderitaan, kesulitan, adanya jalan hidup. Yang kedua, bukan saja jalan hidup beban, kesulitan, penderitaan tetapi diberikan oleh Allah baik secara langsung maupun menggunakan second causes. Hal yang ketiga adalah agar kita dibentuk serupa dengan Kristus. Dan yang keempat adalah: dan melaluinya nama Kristus itu dikenal. Keempat hal ini jika digabungkan menjadi satu menjadi hidup yang dikosongkan agar seluruh kehendak Allah jadi di dalam dan melalui hidup kita untuk menggenapi nama-Nya, untuk nama-Nya dipermuliakan.

Banyak orang menginginkan melalui hidupnya nama Tuhan dipermuliakan tetapi tidak masuk proses di dalam hidupnya. Ketika seseorang disatukan di dalam Kristus, union with Christ, dua hal ini terjadi, pertama adalah pembenaran (justification). Justification, didapat dari event pada masa lampau yaitu Christ died for us, Kristus mati bagi kita. Kita dilepaskan dari kematian kekal. Itu adalah pembenaran (justification). Tetapi aspek kedua, pengudusan (sanctification) kalau saudara-saudara mau mendefinisikannya berdasarkan salib adalah satu jalan hidup sekarang, setiap hari di dalam diri kita untuk kita mati setiap hari. Bagi orang Kristen, salib itu bukan hanya sesuatu tempat subtitusi pada masa yang lalu tetapi satu tempat eksekusi setiap hari, daily execution. Eksekusi terhadap diri kita, menjatuhkan kematian kepada diri kita. Mati terhadap kesombongan diri, mati terhadap rancangan-rancangan masa depan yang kita sendiri create bagi diri kita, mati untuk hidup yang berpusatkan pada diri. Salib akan membentuk hidup kita. Dan ketika itu ada, ketika bentukan itu ada di dalam, maka kemudian kita baru bisa menyatakan kemuliaan Allah di luar. Oswald Chambers menyatakan: Sebenarnya seluruh pengalaman hidup kita dirancang untuk menyanggupkan kita memasuki hubungan terakrab, kesatuan dengan Yesus Kristus dan kesatuan yang terakrab dengan Yesus Kristus adalah jikalau kita rela memikul salib yang disediakan bagi kita. Sekali lagi, ini bukan hal yang mudah. Tetapi tidak ada jalan lain, Alkitab tidak memberikan jalan yang lain. Alkitab tidak memberikan kemungkinan yang lain untuk hidup kita mulia kecuali melalui jalan salib dan tidak mungkin ada jalan yang lain untuk hidup kita mempermuliakan Bapa di Surga tanpa jalan salib.

Satu hal yang hilang di dalam kekristenan adalah berita tentang salib. Dan karena berita tentang salib itu sudah digeser dari mimbar gereja, maka banyak jemaat yang begitu sangat tulus, mereka tidak mengerti dan tidak mengenal apa itu salib yang Tuhan nyatakan di dalam hidup kita sehari-hari untuk kita tanggung setiap hari. Menjadikan kekristenan itu kelihatan sekali Kristen tetapi sebenarnya itu tidak pernah mempengaruhi dunia. Kelihatan besar tetapi sebenarnya intinya itu hilang. Ketika kebesaran itu meletus, itu seperti balon yang di tengah-tengahnya kosong. Dan itu yang sudah mencemari dunia ini, mencemari gereja ini, mencemari gereja di seluruh dunia karena berita tentang salib dan orang-orang yang memikul makin lama makin sedikit.

Mari kita lihat sekarang beberapa ayat penting berkenaan dengan salib Kristus. Lihat Filipi 3:17-19. Paulus menangis untuk hal ini. Orang-orang yang menjadi seteru salib. Ini adalah bicara mengenai gereja. Perhatikan ayat yang ke 19. Kemuliaan dunia, uang dan juga seluruh kemuliaan mereka, pikiran mereka adalah segala sesuatu yang duniawi yang dikhotbahkan, diajarkan di dalam gereja. Paulus mengatakan orang-orang seperti ini adalah seteru salib. Lihat 1 Korintus 1:23. Perhatikan, gereja yang akan terus menerus memberitakan salib dan kita yang mau untuk rela pikul salib, bagi orang-orang Yahudi, orang-orang beragama adalah satu batu sandungan. Bagi orang-orang gentile, orang-orang dunia, adalah sesuatu kebodohan. Saudara harus mengerti; gereja ini adalah gereja yang bodoh. Sungguh. Sebagai hamba Tuhan, saya musti mengatakan sesuatu. Saya tidak dipanggil untuk menyenangkan manusia. Saya tidak dipanggil untuk uang. Saya juga tidak dipanggil untuk masa depan saya itu gilang-gemilang dan dikenal oleh banyak orang. Gereja ini adalah gereja yang bodoh. Dan saudara adalah orang-orang yang bodoh jikalau mengikuti gereja ini. Saudara harus tahu, itu adalah hal yang disediakan Tuhan bagi kita.

Terakhir, lihat Lukas 14:25-26. Ada satu rahasia rohani di dalam hal ini. Perhatikan ayat 33-35. Perhatikan 2 hal ini yang menjadi dasar seluruh pelayanan kita.

  1. Beritakanlah Kristus yang tersalib. Jikalau Anak Manusia itu ditinggikan, Dia akan menarik banyak orang kepada-Nya. Jangan pernah mengganti berita salib untuk membawa banyak jiwa ke dalam gereja. Kita tidak dipanggil untuk membawa orang lain datang kepada kita, tetapi kepada Kristus. Orang lain datang kepada Kristus itu adalah harus dengan salib yang diberitakan. Dan camkan di dalam hati kita seumur hidup, kapanpun dan sampai kapanpun Tuhan memberikan kita untuk pelayanan kepada Dia. Kabarkan salib, percayalah kepada Firman itu dan lihat bagaimana Tuhan akan membangkitkan orang-orang yang bahkan kita tidak pernah duga sebelumnya. Bicarakan Tuhan yang tersalib dan itu adalah kunci pertumbuhan jumlah jemaat yang sejati. Perhatikan ayat yang tadi kita baca. “Barangsiapa yang tidak memikul salib dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” Lalu Yesus Kristus menyatakan bagaimana kita harus menghitung harganya. Lalu kemudian yang terakhir itu Dia katakan: “Garam itu memang baik tetapi jika garam menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?” Saya sangat terkejut dengan prinsip ini. Saudara dengarkan baik-baik. Gereja yang menghilangkan salib itu adalah gereja yang sudah jadi tawar. Saya menemukan satu prinsip ini, secara rohani, saudara dan saya mau menjadi garam yang tidak tawar? Kabarkan salib. Maka mari kita rela meskipun sulit, pikul salib.
  2. Belajarlah mengenal Allah yang mulia sehingga kita rela memikul salib kita. Salib itu memang sesuatu yang tidak mudah, tidak enak, menjadikan kita berair mata. Tetapi uniknya di dalam kerelaan, Tuhan sekali lagi, mengubahnya di dalam mujizat-Nya, salib itu menjadi mulia karena kita ketika memikul salib itu menjadi priviledge, hak istimewa yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Salib itu menjadi sesuatu yang mulia. Lihatlah semua orang yang dipakai Tuhan, para misionaris dan bapak-bapak gereja. Mereka itu mulia bukan karena mereka diam saja, saat teduh setiap hari. Tidak. Mereka mulia itu karena mereka memikul salib. Apa yang menjadi saat teduh itu mereka jalankan di jalan. Di dalam perjalanan mereka memikul begitu banyak kesulitan dan aniaya. Tetapi itu menjadi kekuatan. Ketika memikul salib kita sedih, tetapi uniknya Alkitab mengatakan: kalau engkau memikul salib, engkau bisa tersenyum karena itu mulia. Alkitab mengatakan: Kekuatan kita adalah salib Kristus. Paulus menyatakan: Aku tidak mau bermegah selain dari salib Kristus. Dua hal ini sekali lagi, pertama; kabarkan salib. Kedua adalah kenallah Tuhan karena Dia itu begitu mulia dan karena kita makin lama makin melihat kemuliaan. Salib yang kecil itu yang kita tanggung, tidak menjadi sesuatu hal yang hina; menjadi sesuatu hal yang membuat kita mengasihani diri tetapi membuat kita menjadi terhormat, menjadi mulia, menjadi anugerah yang besar karena siapakah kami sehingga kami boleh memiliki salib untuk boleh mempermuliakan nama-Mu. Kiranya kita boleh berbangga di dalam salib Kristus.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (11)

Pengkhotbah: Pdt. Agus Marjanto, M.Th
Matius 4:1-7

Yesus dicobai, Dia adalah Allah yang sejati sekaligus adalah manusia yang sejati. Di dalam Alkitab ada tulisan-tulisan yang mempresentasikan Yesus sebagai Allah yang sejati. Kitab Yohanes mengatakan, “Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Dari sejak ayat pertama sampai terakhir maka Yohanes mempresentasikan Yesus adalah Ilahi. Tetapi Matius memiliki sudut pandang yang sedikit berbeda. Matius mau menyatakan kepada orang-orang Yahudi, Yesus adalah Juruselamat. Dia adalah Mesias. Dia adalah manusia sejati yang diurapi oleh Roh Kudusnya Allah untuk menyatakan seluruh rencana dan pekerjaan Allah menyelamatkan umat manusia. Matius menyatakan bahwa Yesus suatu hari bertemu dengan Yohanes Pembaptis dan kemudian Dia minta untuk dibaptis. Seluruh rakyat pada waktu itu melihat Yesus adalah manusia, tetapi apakah sungguh-sungguh hanya manusia saja? Tidak. Dia adalah manusia sejati dan juga Allah yang sejati. Maka Alkitab menyatakan Roh Kudus datang dan mengurapi Dia. Di dalam ayat-ayat yang lain, maka penulis Injil menyatakan Roh Kudus diberikan oleh Bapa kepada Yesus Kristus tanpa hingga. Itu adalah sesuatu yang tidak tertakar, itu adalah sesuatu yang berlimpah-limpah. Dia adalah manusia yang sejati yang dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus. Dia adalah manusia yang sejati yang bergantung sepenuhnya oleh Roh Kudus. Dari pengertian-pengertian bahwa Dia adalah manusia yang sejati yang bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus, Dia menjadi contoh kita, Dia menjadi contoh gereja bagaimana hidup seharusnya di hadapan Allah.

Banyak orang selalu mengatakan, “O, Yesus bisa lepas dari seluruh pencobaan ini karena Dia adalah Allah.” Jawabannya adalah, Dia adalah Allah tetapi Dia adalah manusia yang sejati. Dan kalau saudara-saudara membaca ayat-ayat Alkitab, saudara harus menyadari maka penulis ini sedang menonjolkan sisi apa dari Yesus Kristus karena dia menyatakan sesuatu sisi keilahian dan kadang-kadang dia menyatakan sesuatu sisi kemanusiaan. Ketika menyatakan sisi keilahian supaya kita mengerti bahwa Dia adalah satu-satunya Allah oknum kedua yang diutus menjadi perantara antara Allah dan manusia. Tetapi ketika berbicara mengenai sisi kemanusiaan, saudara-saudara harus mengerti supaya kita mencontoh hidup-Nya. Itulah sebabnya Ibrani menyatakan bahwa Dia adalah satu pribadi yang dicobai dari segala lapisan tetapi Dia tidak berdosa. Nah saudara-saudara, saudara melihat di dalam Matius 4 ini maka Yesus dipimpin oleh Roh untuk dicobai oleh setan. Dia yang diurapi menjadi Mesias, sekarang Dia harus diuji terlebih dahulu. Dia yang diurapi menjadi Mesias, Dia sekarang dipergelarkan kepada semua orang apakah Dia benar-benar layak dan benar-benar memiliki kemampuan untuk melawan setan dengan bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus dan kepada Firman yang menuntun Dia. Maka ini adalah sesuatu hal yang menjadi penghiburan bagi kita.

Apa yang dilakukan setan kepada Yesus Kristus menjadi sesuatu yang kita mengerti, taktiknya, caranya, senjatanya setan seperti itu. Dan apa yang dilakukan Yesus Kristus kepada setan menjadikan Dia contoh bagaimana menghancurkan siasat setan. Salah satu siasat setan yang sangat jitu dan itu terjadi bahkan di dalam gereja, yaitu dia menggunakan Firman. Setan meminta Yesus Kristus menggenapi Firman di dalam Mazmur 91 untuk melakukan mujizat. Ini hal yang sangat licik. Setan itu mengerti Firman. Setan itu mendalami Firman. Setan itu mengeksposisi Firman, tetapi setan itu tidak pernah taat kepada Firman dan setan itu membalikkan Firman. Ini adalah pekerjaan setan dari Kejadian sampai Wahyu. Kalau merentang seluruh Kejadian-Wahyu maka akan ada kegagalan dan kehancuran umat Allah dan yang menyebabkan kehancuran umat Allah adalah karena imam-Ku berkata dusta, nabi-Ku bernubuat sesuatu yang tidak pernah Aku katakan kepada mereka. Ini adalah Firman yang diputar balik. Ujilah apa yang saya katakan dan uji untuk semua orang yang mengatakan Firman dan saudara baca bukunya. Biarlah saudara mengerti Firman yang diucapkan dan arah kotbah itu, apakah dia mengarah kepada takut akan Allah atau sebenarnya dia mengarah untuk mendapatkan suatu profit dari Firman ini untuk diri. Ini adalah sesuatu arah. Arah itu penting sekali. Yesus di dalam hal ini mengatakan, “Jangan engkau mencobai Allah.” Berarti Yesus menyatakan kepada kita, ini Firman dan ada di dalam Alkitab. Tetapi dikotbahkan oleh setan dan diputar, engkau harus tahu sebenarnya ini dusta. Orang Kristen yang bertumbuh adalah orang yang makin lama makin mengerti perbedaan. Orang Kristen yang tidak bertumbuh, dia pikir semuanya sama. Sama seperti anak kecil semuanya sama. Yesus Kristus mengajarkan kita harus punya kemampuan membedakan, tidak hanya menerima Firman. Maka baik-baik, milikilah hati nurani yang murni, milikilah penguasaan akan Firman dan engkau akan mengerti Firman ini dipakai secara jahat atau secara baik. Perhatikan baik-baik, tidak pernah ada satu orang pun termasuk kita, membaca Firman tanpa ada presaposisi. Tak pernah ada orang baca Firman itu otaknya kosong, pasti sebelumnya dia sudah isi lalu dia baca Firman dan celakanya adalah apa yang dia isi ini, baca Firman, Firman ini diputar sedemikian rupa untuk bisa menyalurkan apa yang dia mau. Semuanya sama. Maka dari itu, kemurnian hati dari anugerah Tuhan itu penting sekali. . Kalau saudara baca Firman setiap pagi, saudara bicara, Tuhan, murnikan hatiku, selidiki aku, apakah aku berdosa kepadamu atau tidak, apakah aku berjalan di dalam jalan yang serong atau tidak, dan tuntun aku di jalan yang kekal. Jaga hati dan pikiran kita di dalam segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Maka di sini Yesus Kristus mengatakan, “Jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu.”

Di dalam seluruh Alkitab, minimal ada 5 tempat di mana Allah itu berkata kepada orang-orang Israel dan gereja-Nya, “Engkau mencobai aku.” Dua sudah saya pernah kotbahkan.

  1. Kita mencobai Tuhan dengan melimitasi, membatasi kuasa Allah.
    Itu terjadi ketika Israel di padang gurun. Israel sudah dijanjikan oleh Tuhan bahwa dia akan dipelihara oleh Allah tetapi kemudian Israel tidak mendapatkan daging dan air. Israel tiap hari dapat manna. Lalu mereka terus berkeluh kesah. Mereka terus menerus itu berteriak-teriak dan mereka memiliki suatu pergumulan dan sesuatu hal yang tidak puas hati. Mereka bersungut-sungut terus meminta kepada Tuhan. Kadang ketika orang itu bersungut-sungut kepada Tuhan seakan-akan kelihatan seperti sedang bergantung sama Tuhan. Itu adalah penipuan. “O, Engkau Maha Kuasa Tuhan, Engkau bisa lakukan ini.” Benar, Allah itu Maha Kuasa, tetapi di sini manusia membatasi Allah. Membatasi apa? Membatasi tempat, waktu dan cara Allah menolong kita. Kenapa harus sekarang? Kenapa harus di tempat ini? Kenapa harus pakai cara ini? Maka orang Israel bersungut-sungut. Masakan Engkau tidak bisa memberikan aku makanan? Masakan Engkau tidak bisa memberikan aku air? Musa begitu marah. Engkau mencobai Tuhan! Saudara-saudara, mereka pasti pikir Allah pasti bisa, tetapi masalahnya adalah engkau mencobai Dia dengan menyatakan, “Engkau Maha Kuasa, Engkau Maha Kuasa.” Maksudnya adalah, “Sekarang, dan di sini. Aku minta. Engkau harus mengikutiku!” Itu kekejian di hadapan Allah. Allah kemudian marah kepada sebagian besar dari mereka karena mereka mencobai Allah. Lihat dari Mazmur 78:18-19.
  2. Kita mencobai Tuhan dengan meminta tanda.
    Jikalau seseorang itu sungguh-sungguh mengetahui, menyadari dan mengenal Allah mencintai dirinya maka dia tidak pernah sangsi kepada Tuhan dan meminta tanda. Apakah minta tanda itu selalu tidak boleh? Tidak. Saya tidak katakan itu. Karena di dalam Alkitab ada beberapa orang yang meminta tanda. Misalnya saja Gideon itu minta tanda. Tetapi saudara perhatikan, Gideon minta tanda karena Tuhan itu sudah bicara kepada dia dan dia rasa dia tidak mampu. Dia rasa mungkin dia juga salah mengerti sehingga dia tidak mau melukai hati Tuhan dan dia mau minta tanda karena ketakutan melihat diri yang tidak kuat, tidak bisa, tidak mampu untuk memimpin seluruh prajurit Tuhan maka ia minta tanda. Tetapi itu beda dengan minta tanda karena ketidakpercayaan. Itu beda dengan meminta tanda karena sebenarnya meragukan terus menerus apa yang menjadi isi hati Tuhan. Perhatikan, kalau saudara-saudara bertumbuh mengenal Tuhan maka makin saudara itu mengenal Tuhan, makin saudara-saudara kadang tidak ada tanda tetapi saudara bisa peka akan isi hati Tuhan. Anak kecil selalu meminta tanda kepada orang tuanya, tetapi, kalau sudah remaja pemuda, dan saudara bergaul erat dengan orangtua, orangtua hanya diam, kadang tutupkan mata, langsung tahu, “Papaku kurang suka.” Mengerti maksud saya? Hal yang kecil, tidak ada sesuatu yang dilihat sama orang. You kok tau kalau papamu kurang suka? Tahu. Kerasa. Kok bisa tahu? Karena ada suatu kedekatan, tidak harus pakai tanda. Saya tidak katakan saudara tidak boleh meminta tanda. Saudara boleh minta tanda tetapi saudara-saudara bersyukur kepada Tuhan apapun saja yang Tuhan berikan terutama adalah konfirmasi di dalam hatimu.
  3. Kita mencobai Allah dengan terus menerus melakukan dosa.
    Itu mencobai Allah yang suci dan saudara-saudara seakan-akan tidak percaya bahwa pada akhirnya Dia akan menghakimi kita. Lihat di dalam Maleakhi 3:15 “…Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allah pun, mereka luput juga.” Siapa yang mencobai mereka? Alkitab mengatakan siapa orang yang mencobai Dia? Yaitu orang yang terus menerus melakukan dosa yang sama. Orang yang terus menerus melakukan dosa tanpa dia takut akan Tuhan. Saya minta untuk saudara-saudara cek apa yang ada di dalam kehidupanmu, peristiwa hidupmu dan juga kondisi hatimu, dan juga untuk mungkin engkau bisnis dan engkau melakukan dosa; mungkin di dalam relasi suami istri engkau melakukan dosa; mungkin engkau di dalam pribadimu engkau melakukan dosa; uangmu engkau melakukan dosa ataupun di dalam perenungan di dalam hatimu engkau melakukan dosa. Saudara-saudara minta pengampunan dari Tuhan. Jangan terus menerus mengulang dosa-dosa yang sama yang begitu jelas, yang Tuhan sendiri sudah katakan kepada kita dan Tuhan sendiri sudah utus Roh Kudus-Nya untuk memberikan kepada kita kuasa untuk lepas daripada dosa itu. Perhatikan Bilangan 14:22. Mereka mencobai Tuhan, Tuhan hitung. Saya ketika baca ayat ini saya kaget. Kata-Mu adalah Engkau selalu tidak mengingat-ingat dosa. Tuhan tidak mengingat-ingat dosa kita kalau kita sudah bertobat, tetapi, Dia akan tuntut dosa kita sampai pada akhirnya di dalam kekekalan kalau saudara dan saya tidak bertobat. Ini adalah Firman yang begitu jelas.
  4. Kita mencobai Tuhan dengan menambahkan hal agamawi kepada karya Kristus yang sudah sempurna.
    Lihat Kisah Para Rasul 15:10, ini adalah ayat yang muncul karena persidangan di Yerusalem oleh para murid. Dan para murid adalah orang yang sudah menerima Yesus Kristus tetapi mereka berpikir bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah maka adalah terima Yesus Kristus ditambah melakukan hukum Taurat, terima Yesus Kristus ditambah melakukan sunat. Maka ini adalah sesuatu yang terus menerus mereka pikir dan mereka mau lakukan sampai kemudian rasul itu memutuskan, tidak, kita tidak bisa melakukan hal itu. Orang masuk ke dalam Kerajaan Surga adalah karena Yesus Kristus. Saudara-saudara, bagi orang-orang belum Kristen di tempat ini, saudara dengan perbuatan agamamu engkau tidak bisa masuk Surga. Dengan engkau punya kepandaian tidak bisa masuk surga kecuali engkau mendapatkan penebusan di dalam Yesus Kristus kalaupun engkau begitu baik melakukan seluruh kewajiban agamamu masakan engkau tidak memiliki sesuatu kecacatan dan dosa dan kelalaian di dalamnya? Saya mau tanya, dengan kecacatan dosa dan kelalaian di dalamnya siapa yang menebus engkau? Perhatikan ini terjadi di sepanjang sejarah gereja. Pada waktu jaman reformasi slogan mereka adalah: pertama Sola Gratia, kedua Sola Scriptura, ketiga Sola Fide, keempat Sola Kristus dan kemudian Soli Deo Gloria. 5 slogan Reformasi. Dan apa yang dikatakan yaitu Sola yaitu only, hanya. Sola Gratia berati hanya anugerah. Sola Fide berarti hanya iman. Sola Kristus itu berarti hanya Kristus. Sola Scriptura itu berarti hanya Alkitab.

    Lalu kemudian saudara-saudara mungkin berpikir, saya tahu yang penting adalah grace – gratia – anugerah, yang penting adalah iman, yang penting adalah dari Kristus, yang penting adalah Alkitab – bukan, pada waktu itu konteks gereja adalah gereja di pimpin oleh Roma Katolik, berbeda dengan Roma Katolik sekarang. Pada waktu itu Katolik menyatakan kalau engkau ingin diselamatkan, engkau ingin bertumbuh maka engkau harus mempercayai Kristus dan melakukan Taurat. Engkau kalau mau bertumbuh engkau harus punya iman kepada Kristus dan juga iman kepada bapa-bapa gereja yang sudah mati, seperti Petrus, Paulus dan semuanya. Kalau engkau mau bertumbuh maka engkau harus mengikuti Alkitab dan peraturan-peratuan gereja. Jadi sebenarnya yang dihancurkan, yang diteguhkan kembali oleh para reformasi itu bukan Gratia, bukan Fide, bukan Scripture, tetapi “Sola” – nya, “only, hanya.” Jadi apa yang diteguhkan oleh Reformed adalah Hanya Anugrah, Hanya Alkitab, Hanya Kristus, Hanya Iman, dan maka kalau semuanya sudah hanya, maka itu semua adalah perbuatan Allah – Soli Deo Gloria! Ini menjadi sesuatu hal yang penting kelihatannya sepele. Kalau Reformasi mengatakan, hanya Alkitab. Kitab para Rasul juga mengatakan hanya Kristus, jangan ditambah Taurat. Sekarang kalau ditambah Taurat itu masalahnya di mana? Salahnya adalah Kristus-nya tidak cukup. Sufficiency of Christ. Jadi kalau engkau mengatakan aku bisa pergi ke Surga adalah Kristus dengan Taurat itu berarti Kristus nya tidak cukup, aku bisa bertumbuh adalah karena Alkitab dan peraturan gereja, maka itu tidak cukup. Ini terus menerus terulang di dalam sejarah gereja. Ada aliran yang mengatakan engkau harus menerima Yesus Kristus kemudian dibaptis Roh Kudus. Harus ada 2 hal, Yesus dan Roh Kudus. Saudara-saudara sekarang saya tanya kalau itu 2 hal, orang bisa terima Yesus itu memangnya tidak pakai Roh Kudus? Orang bisa terima Yesus dan kemudian dia bertobat, menangis menyesali dosanya, mau hidup baru, itu pekerjaan siapa kalau bukan Roh Kudus? Maka ini sesuatu hal yang kelihatannya hampir benar tetapi di dalamnya ada sesuatu pengertian teologia yang totally wrong. Alkitab menyatakan kecukupan dari Kristus Yesus – The Sufficiency of Christ dan itu jikalau engkau tambahkan sesuatu maka Alkitab mengatakan maka engkau mencobai Allah.

  5. Kita mengabaikan ordinary providence dan menuntut extraordinary providence.
    Jikalau saudara tidak puas dengan hal-hal yang sehari-hari dan saudara-saudara menuntut sesuatu yang spektakuler selalu terjadi, di situ kita sedang mencobai Allah. Yesus Kristus, pada waktu itu baru saja dibaptis, lalu kemudian Dia dicobai oleh setan. Dan setelah itu Dia berjalan keluar masuk desa demi desa, kota demi kota, dengan melakukan hal yang biasa, dengan mengajarkan hal yang biasa. Dan setan mengatakan Engkau jangan lakukan itu, Engkau sekali saja loncat dan seluruh malaikat akan menatang Engkau dan kaki-Mu tidak terantuk kepada batu. Itu sesuatu yang spektakuler, semua orang akan melihat dan akan bertepuk-tangan, Engkau akan disanjung-sanjung, maka orang tidak perlu salah mengerti akan Engkau, Engkau akan langsung disebut sebagai Juruselamat. Mengapa harus mengajar? Mengapa harus pergi membesuk orang? Mengapa Engkau harus mengajar dari satu kampung ke kampung yang lain, dan orang-orang itu salah mengerti? Dan terutama, mengapa suatu hari Engkau harus dimahkotai duri? Mengapa Engkau harus dipecut sampai Engkau berdarah? Mengapa Engkau harus mati di atas kayu salib seperti itu? Tidak perlu! Lakukan sesuatu yang spektakuler, lakukan sesuatu yang Engkau sendiri inginkan yang paling penting tujuannya tercapai, yaitu semua orang percaya kepada-Mu. Kelihatannya sepele tetapi ini menghancurkan dan membuang suatu proses yang sebenarnya sedang ditonjolkan yaitu “aku” itu penting, “aku” tidak perlu melakukan semuanya ini, “aku” ini harus mendapatkan sesuatu hak istimewa, privilege. Tidak!

    Anak Allah tidak mengambil hak istimewa itu. Anak Allah tidak mengambil keuntungan untuk diri-Nya sendiri. Dia melakukan, Dia menjalani seluruh proses menggenapi kehendak Bapa. Dia tidak menganggap diri-Nya itu penting lebih penting daripada semua orang. Tidak! Ada satu orang yang memiliki satu perasaan seperti ini, persis seperti Yesus yaitu Daud. Suatu hari Daud harus lari dari musuh-musuhnya dan bersembunyi. Dia bersembunyi di depan tempat kota kelahirannya, Betlehem. Dia kemudian haus dan di hadapan beberapa jenderal, anak buahnya yang bersama-sama dengan dia, lalu kemudian dia berkata: “..kalau aku bisa dapat air dari sumur Betlehem itu aku puas.” Ini cerita yang indah sekali bagaimana seorang pemimpin yang sungguh-sungguh takut Tuhan dan satu anak buah yang sungguh-sungguh mendengarkan pemimpinnya. Satu daripada anak buahnya yaitu jenderalnya dengar, masuk dalam kupingnya, dan masuk dalam hatinya, mengenap-endap lari tanpa sepengetahuan Daud. Dia lari, mengusahakan supaya mendapatkan air, padahal kalau dia sampai ketahuan, mati. Lalu kemudian dia ambil satu cangkir saja, kemudian diberikan kepada Daud. Begitu Daud ambil, gemetar. “Ini apa?” “Ini air di Betlehem itu.” Langsung Daud buang air itu. “Tidak!” Daud berkata, “Masakan aku itu adalah orang yang lebih penting daripada seluruh nyawamu”. Saudara-saudara jangan menganggap diri itu lebih hebat dari orang lain, lebih penting dari orang lain. Kalaupun kita pemimpin, kalaupun kita adalah atasan, biar kita boleh menyadari Tuhan itu adalah di atas kita semua. Daud adalah satu orang yang tidak mau mencobai. Aku ini ordinary. Aku bukan extraordinary, aku biasa, aku bukan luar biasa. Yesus Kristus mau mengalami seluruh proses, kita yang tidak mau. Kita katakan, kalau aku anak Tuhan, aku harus sembuh cepat. Kalau aku anak Tuhan, aku harus kaya cepat. Kalau aku anak Tuhan, harus lancar. Siapakah kita? KIta hanya makhluk yang diciptakan dan dikasihani, dan semuanya dalam kedaulatan Allah. Jangan mencobai Tuhan Allahmu. Jangan mencobai Dia semasa kita hidup. Biar kita boleh taat, bersyukur, bersukacita akan seluruh rencana-Nya, dan biarlah namanya dipermuliakan.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (10)

Pengkhotbah: Pdt. Agus Marjanto, M.Th
Matius 4:5-7, Mazmur 78:18-19, Lukas 11:16

Pada pencobaan Yesus yang kedua, setan membawa Yesus ke bubungan Bait Suci dan meminta Yesus terjun dari atas. Setan mengingatkan Yesus akan Mazmur 91 yang mengatakan bahwa Malaikat akan diutus oleh Bapa di surga untuk menatang Yesus sehingga kaki-Nya tidak terantuk ke batu. Ini adalah pencobaan yang jauh lebih sulit daripada yang pertama. Kelihatannya setan memakai sesuatu yang baik, yang tidak berdosa, memakai sesuatu yang sungguh-sungguh agamawi, bahkan sesuatu yang merupakan inti dari gereja, yaitu Firman. Setan tidak memakai praise and worship untuk mencobai Yesus, setan tidak memakai segala ornamen di dalam gereja untuk mencobai Yesus. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Firman Tuhan itu penting sekali, pusat dari gereja adalah Firman Tuhan. Setan mengambil Firman dan menyodorkannya dengan tafsiran yang salah kepada Yesus Kristus. Perhatikan bagaimana Yesus keluar dari jebakan ini dan bagaimana Yesus melawan jebakan setan. Setan mengutip Firman, lalu Yesus Kristus mengatakan: “Ada pula tertulis janganlah engkau mencobai Tuhan Allahmu”. Yesus mengambil Firman dari kitab Ulangan 6:16. Perhatikan bahwa pencobaan kedua ini tidak bisa kita lawan kecuali kita mengenal dan mendalami Firman. Yang Yesus Kristus lakukan bukan melawan Firman di Mazmur dengan Firman di Ulangan 6. Yang Yesus lakukan adalah melawan tafsiran firman yang salah dari setan dengan tafsiran firman yang benar dari Yesus Kristus.

Banyak orang Kristen terjebak di dalam pencobaan kedua ini. Jika kita tidak mengenal Firman, maka ketika seseorang mengatakan sesuatu yang ada di dalam Alkitab maka kita berpikir bahwa kita harus mentaatinya. Contoh yang sederhana, ada orang mengatakan bahwa ular adalah wujud dari setan, ini ada di kitab Kejadian. Ular yang mencobai Adam dan Hawa, maka ular itu setan. Dahulu ada suatu ajaran, yang mungkin menggelikan, tetapi banyak orang Kristen mempercayainya. Kalau ada lukisan ular, langsung dibakar. Demikian juga dengan patung ular harus dibuang, guci bergambar ular harus dipecahkan. Karena ular itu adalah lambang dari setan. Kelihatannya ini adalah sesuatu yang benar, ada di Alkitab tetapi jangan lupa bahwa Musa ketika di padang gurun dan orang-orang Israel sakit, Musa meninggikan tongkat ular, maka ular itu adalah lambang keselamatan. Kalau kita tidak mengerti yang satu, kita berpikir bahwa yang ini benar, tetapi kalau kita mengerti ada berbagai macam ayat di dalam Alkitab, maka kita akan menemukan paradoks, bukan anti-tesis, tetapi paradoks yang membuat kita berpikir secara lebih dalam sehingga pikiran kita mengkristal dan menemukan kebenarannya. Inilah sebabnya kalau kita melihat teologia reformed dari orang-orang reformed dan puritan maka kita akan mendapat berkat Tuhan yang luar biasa di dalam sejarah gereja. Ketika mereka berkotbah, satu kotbah mereka, di bawahnya begitu banyak ayat referensi. Sering sekali dalam bahasa yang aslinya. Ini membuat kita mendapatkan suatu pikiran yang luas, mengerti secara keseluruhan. Banyak hamba Tuhan tidak mau belajar baik-baik. Kalaupun mereka tidak mengerti bahasa asli, setidaknya mereka bisa membaca banyak commentary yang terpercaya dari para raksasa rohani yang menyatakan Firman, mengupas dalam bahasa aslinya dan memberi tafsiran, commentary yang begitu sehat. Tetapi mereka tidak mau akan hal itu, mereka membuang dari buku-buku yang baik yang Tuhan sudah berikan melalui sejarah gereja dan orang-orang yang Tuhan sudah urapi pada masanya.

Paulus mengatakan kepada Timotius: “Timotius, apa yang aku perintahkan, aku ajarkan kepadamu saat ini, ajarkan kepada orang lain yang cakap untuk mengajar orang lain”. Maka Timotius harus mengingat kalimat Paulus, lalu kemudian diajarkan kepada seseorang yang cakap mengajarkan ke orang lain. Paulus sudah membuat patron bagaimana pengajaran yang benar itu terus sepanjang sejarah gereja. Dia sudah mempersiapkan Timotius untuk berbicara 3 level di bawah yaitu Paulus, Timotius, seorang yang cakap mengajar orang lain. Dengan begitu seluruh teologia gereja itu ada. Kita harus mengerti Firman. Kita harus mengerti Firman dengan tafsiran yang baik. Kita harus mengerti Firman dengan teologia yang sehat. Kita harus mengerti Firman untuk membawa kita semakin takluk kepada Tuhan, hidup dengan God-centred, not self-centred.

Sekarang hamba Tuhan sudah tidak membahas dengan baik Firman, memiliki satu spirit untuk mendapatkan keuntungan dari jemaatnya. Itu semua sudah mendukakan hati Tuhan. Ketika saya mengatakan demikian, saya tidak mengatakan bahwa kita lebih baik atau kita satu-satunya gereja yang benar, sama sekali tidak. Tetapi bukankah kita harus menuju kepada yang Tuhan kehendaki? Gereja dipersiapkan sebagai mempelai wanita Kristus yang murni dan tidak bercacat cela sampai bertemu dengan Tuhan. Bukankah kita harus memiliki kemurnian di dalam hati? Pantaskah kita menggunakan Firman untuk mendapatkan uang? Bukankah kita memiliki satu kemurnian di dalam hati untuk mengharapkan Kristus? Pantaskah kita mengharapkan Dia untuk mendapatkan berkat? Arah hati kita harus benar. Seluruh gereja kita menuju ke sana. Tidak ada gereja yang sempurna, tetapi minimal arah dan tujuannya harus tepat.

Yesus berkata di depan setan, kalimat ini diutarakan oleh Allah kepada kita untuk kita baca supaya kita tahu cara menghadapi setan. Perhatikan bagaimana cara untuk melawan setan. Kata Yesus: “Ada pula tertulis …”. Bila kita bertemu setan yang menggunakan ayat Alkitab, kalau kita tidak membaca ayat Alkitab, kita tidak mungkin bisa menghadapinya, bahkan kita terjebak dalam salah mentafsirkannya. Kita harus memiliki suatu tafsiran yang murni, yang benar dan yang sehat.

Kata Yesus: “Ada pula tertulis jangan engkau mencobai Tuhan Allah”. Di dalam Alkitab ada beberapa kali kata “bagaimana manusia mencobai Tuhan.” Dalam Alkitab, mencobai Tuhan itu seperti apa:

  1. Mencobai Tuhan dengan membatasi Tuhan.
    Kita mencobai Tuhan dengan memberi batasan kepada Tuhan. Lihat Mazmur 78:18-19. Di sini kata mencobai Tuhan muncul. Ayat tersebut mempunyai konteks di mana Allah sudah berjanji kepada Israel bahwa Dia menyertai. Tetapi Israel selalu menjadi bangsa yang tegar tengkuk, mereka selalu bersungut-sungut. Ingin air. Ketika sudah diberi air, mereka meminta daging, terus seperti itu, tidak pernah puas. Mereka berteriak: “Apakah Tuhan beserta kita atau tidak? Apakah Tuhan sanggup menyediakan hidangan di padang gurun?” Teriakan itu adalah teriakan tuntutan. Sungutan itu adalah suatu bentuk tidak mengakui bahwa Allah sudah memberikan anugerah sebelumnya. Jangan kita bersungut-sungut, jikalau apa yang kita inginkan belum atau tidak terjadi. Kita boleh berdoa kepada Tuhan, kita boleh menyatakan isi hati dan keinginan kita kepada Tuhan, tetapi dengan ucapan syukur (seperti kata Paulus). Kalau kita bersungut-sungut, artinya kita tidak puas dengan hidup yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Apakah tidak ada berkat Tuhan yang besar dalam hidup kita? Kenapa terus marah? Kenapa terus bersungut-sungut? Kenapa terus mencobai Tuhan? Tuhan marah kepada Israel, mereka sudah ditolong, tetapi ketika mereka menginginkan sesuatu yang tidak ada, mereka bersungut-sungut. Ini adalah bentuk membatasi Allah. Dengan marahnya dan bersungut-sungutnya mereka, mereka mau menentukan waktu, cara, dan tempat Allah harus menyatakan kuasa-Nya. Kita tidak sadar akan hal ini.

    Ketika saya membaca, menyelidiki hal ini, sungut-sungut dan marah-marah adalah hal yang sepele dan biasa terjadi. Kenapa marah-marah atau sungut-sungut? Kenapa Israel berbuat seperti itu? Tidak puas dengan hidup. Tetapi itu bukan hanya tidak puas, itu adalah suatu teriakan untuk Tuhan: “sekarang dengar keinginanku, lakukan sekarang di tempat ini segera, dengan cara yang aku inginkan!” Tuhan pasti menuntun hidup kita, pasti memberi anugerah yang terbaik, Dia sudah memberikan Anak-Nya, apalagi yang lain. Tetapi tidak berarti kita boleh membatasi Tuhan, harus hari ini, di sini, dengan cara seperti ini Engkau memberkati aku. Dia adalah Allah yang bebas dan tidak terikat, Dia adalah Allah yang mengasihi kita di dalam kedaulatan-Nya. Kalau kita memaksa bahwa ini harus terjadi karena aku beriman, itu sebenarnya adalah suatu teriakan bahwa kita tidak beriman. Aku mengakui kuasa-Mu, lakukan sekarang! Dia berkuasa dan kalau Dia tidak mau melakukan sekarang, kita juga tidak dapat berbuat apa-apa. Jangan bersungut-sungut, jangan menuntut Allah untuk hal ini. Bersungut-sungut artinya tidak bersyukur, tidak mengakui anugerah yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Ada orang yang sudah bertahun-tahun dikeluarkan dari kesulitan yang besar, hidupnya sekarang terus bersungut-sungut. Saya tidak habis pikir. Dahulu Tuhan tolong, sekarang Tuhan pasti tolong, tetapi yang membuat Tuhan tidak menolong adalah sungut-sungut itu, karena kalau Tuhan menolong ketika kita bersungut-sungut, berarti Tuhan adalah budak kita. Jangan membatasi Allah. Dia berhak menolong kita sekarang, 10 tahun lagi, atau kapan saja. Dia berhak menolong kita dengan burung gagak, atau cara lain yang biasa. Tetapi yang paling penting adalah kita mau taat pada-Nya atau tidak. Alkitab mengatakan bahwa Israel mencobai Tuhan. Jangan sampai kita mencobai Tuhan dan membangkitkan kemarahan-Nya.

  2. Mencobai Tuhan dengan menuntut tanda.
    Lihat Lukas 11:16. Hati-hati ketika kita minta tanda, apa motivasi kita. Apakah kita sungguh-sungguh sedang berada di dalam suatu ketidakjelasan sehingga kita minta tanda atau karena kita sebenarnya tidak mau taat, kita tidak percaya, kita tidak mengenal Dia. Kalau kita terus minta tanda, sebenarnya kita tidak percaya kepada-Nya, kita tidak mengenal-Nya. Alkitab mengatakan: “mereka mencobai Yesus dengan meminta tanda”. Sebaliknya, Gideon meminta tanda, tetapi Allah tidak marah. Tidak setiap kali kita minta tanda Allah akan marah. Tetapi dalam hal Gideon, dia meminta tanda karena:

    – Dia mendapat tugas khusus dan dia tidak percaya dia diberi tugas khusus

    – Gideon merasa ragu-ragu ketika dia berjalan, apakah yang dipikirkannya benar. Ini adalah suatu ketulusan untuk mengetahui lebih lanjut akan pimpinan Tuhan. Tetapi sebenarnya banyak orang yang begitu jelas dan nyata, tetapi terus minta tanda, sebenarnya intinya adalah menunda ketaatan kepada Tuhan. Di sini Allah menyatakan suatu kemarahan. Yesus sudah melakukan tanda-tanda, Dia sudah mengajar dengan begitu jelas, tetapi orang Israel masih minta tanda. Yesus mengatakan: “Aku tidak akan memberimu tanda kecuali tanda nabi Yunus”. Tanda bahwa Anak Manusia akan mati, dikubur tiga hari dan akan bangkit sama seperti Yunus ada di perut ikan tiga hari. Dan tanda kedua dari nabi Yunus adalah Israel tidak akan percaya, tetapi bangsa-bangsa lain akan percaya kepada Yesus. Ini adalah tanda penghakiman kepada orang Israel.

Masih ada 3 lagi prinsip mencobai Tuhan. Tetapi biarlah pada hari ini kita diingatkan supaya kita tidak membatasi cara kerja Allah. Juga jangan kita meminta tanda dengan didorong motivasi ketidakpercayaan. Biarlah kita hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (9)

Pengkhotbah: Pdt. Agus Marjanto, M.Th
Matius 4:5-7

Pencobaan yang pertama, setan memakai kebutuhan yang ditinggikan. Pencobaan yang kedua, setan memakai Firman dan mujizat. Ini adalah cara kerja setan menggunakan sesuatu yang kelihatannya tidak berdosa kelihatannya tetapi dia menambahkan sesuatu di dalamnya, meninggikannya, membuat kita mengejarnya dan akhirnya itu menjadi ilah. “Engkau lapar Yesus? Ubah batu jadi roti”. Setan memberikan suggestion kepada Yesus Kristus untuk melakukannya yang memang Dia lakukan. Mungkin banyak di antara kita terjebak dalam hal ini, kita mementingkan apa yang ada di dalam daging kita. Aku mengejar-ngejarnya. Ada orang yang mengejar karir atau uang atau seks, sampai meninggalkan anak istrinya atau menggunakan segala cara akhirnya melanggar kesucian Allah. Ketika kebutuhan yang ditinggikan, orang sudah tidak lagi dapat berpikir jernih dan melupakan ordo. Seharusnya yang di atas itu adalah ketetapan Allah, kesucian Allah, kehendak Allah, bukan nafsu dan kebutuhan kita. Orang yang terus menerus memelihara ordo, dia akan diberkati oleh Tuhan. Kristus memberikan kepada kita bagaimana seharusnya kita hidup. Tidak salah dengan kebutuhan itu. Tetapi kalau kita terus menerus mengincar itu untuk diisi, engkau sedang menaikkan itu dan itu akan menjadi ilah. Alkitab mengatakan demikian, bersyukur kepada Tuhan untuk hidup ini, karena Tuhan memperhatikan kita, dan nyatakanlah apa yang menjadi keperluan, kebutuhan kita dengan ucapan syukur. Orang yang memerlukan sesuatu tetapi dapat berdoa dengan ucapan syukur, artinya orang tersebut menempatkan kehendak Allah lebih tinggi peringkatnya daripada kebutuhannya.

Pdt. Stephen Tong mengatakan tentang apa yang dapat kita pelajari dari setan. Pertama, setan itu mengetahui ia tidak akan mendapatkan pahala tetapi bekerja dengan tekun. Kedua, setan selalu tidak mau terang-terangan di depan. Itu rendah hati. Setan tidak akan muncul di depan kita ketika ia memerintah kita. Setan tidak memunculkan dirinya ketika dia bekerja. Maka kalau orang Kristen mau meninggikan dirinya agar dilihat orang ketika melayani maka rohaninya lebih rendah dari setan. Setan mengerti bagaimana mendapatkan sesuatu profit yang sebesar-besarnya, dia tahan dan menyangkal diri, walaupun sebenarnya dia ingin keluar dan suatu hari dia akan keluar. Ketiga, setan rajin bible study. Kalau kita tidak pernah bible study, kita akan kalah dengan setan. Kalau kita tidak mendapat anugerah dari Tuhan mengerti Firman, kita pasti kalah dengan setan. Ini adalah kehebatan setan yang kita secara positif harus belajar. Ada satu kalimat yang saya terus ulangi yaitu ingat akan arah direction.

Kalau kita melihat satu buku kotbah atau ringkasan kotbah atau apapun saja berkenaan dengan kotbah di dalam gereja atau seorang hamba Tuhan, jangan lupa ingat arah direction. Kalau saudara tidak mengerti arah, saudara pikir kalimat ini benar, ada di dalam Alkitab tetapi sebenarnya setan menipu untuk menggunakan Alkitab yang memang benar tertulis seperti itu tetapi arahnya itu menjauh. Sebagai contoh, kalau saudara pergi ke Jakarta lalu naik taksi di bandara, saudara akan naik yang terpercaya, tetapi itu tidak cukup. Saudara harus memperhatikan supir taksi tersebut akan membawa saudara ke mana, saudara harus peka. Jika tujuan saudara ke Grogol, saudara akan protes jika supir membawa ke Bogor. Di dalam seluruh kehidupan sehari-hari, saudara mengerti ini. Di dalam urusan mengenai rohani banyak orang tidak peka. Ini adalah prinsip penting, mengerti arah. Ketika Yesus dicobai oleh setan, ia menggunakan Mazmur 91. Tetapi Yesus tidak setuju dengan setan karena dia memutar arah yang lain. Kalimat-kalimat di dalam Mazmur 91 adalah kalimat yang diperuntukkan bagi semua orang yang berjalan di dalam ordinary life, di dalam ordinary providentia. Tuhan berjanji akan melindungi, menatang, mengirimkan malaikat-Nya bagi orang yang biasa melakukan tanggung jawabnya tetapi bukan berarti kemudian orang itu terus terjun dari bukit kemudian malaikat akan menatang. Bukan seperti itu artinya. Calvin mengatakan, ada orang menggunakan Firman, keluar dari konteksnya dan mengaplikasikannya secara liar. Biarlah kita boleh punya hati takut akan Tuhan, karena Dia pemilik Firman. Biarlah kita boleh sadar kita itu bukan diminta untuk mengambil Firman seenaknya.

John Flavel, seorang puritan menuliskan sebuah tesis, dia mengatakan beberapa prinsip ketika engkau mendengarkan kotbah maka engkau harus berhati-hati di dalam arahnya dan cek di dalam tiga hal ini. Tidak ada satu kotbah yang dinyatakan kepada kita tanpa tujuan. Seluruhnya ada tujuan dan harus dicek.

  1. Apakah arahnya mendorong kita menyukai dosa kedagingan atau mendorong kita menyangkal diri menuju kesucian?
    Banyak orang yang ingin untuk mendengar kotbah yang enak untuk didengar. Paulus mengatakan kepada Timotius sebelum dia mati. Timotius, pada akhir jaman, banyak orang berkumpul untuk mendengar pengajaran dari orang yang mengajarkan sesuai dengan keinginan telinga mereka. Setiap kali kalau mendengar kotbah dari seorang hamba Tuhan yang langsung menyenangkan kita, perhatikan yang disenangkan itu apa? Kalau daging, berarti arahnya menjauh dari Tuhan. Contohnya, berapa puluh tahun yang lalu ada satu gereja namanya Children of God yang terkenal di Jakarta. Mereka mengkotbahkan Allah itu cinta. Ini benar ada di dalam Alkitab. Kotbahnya berisi tentang cinta, mengasihi sesama dan semua orang menyukainya. Lalu bentuk kasih itu ujungnya adalah seks. Akhirnya satu dengan yang lain di dalam kebaktian setelah pulang mereka bermain seks karena cinta. Jikalau saudara melihat seorang hamba Tuhan terus berkotbah mengenai satu ayat, satu prinsip tanpa melihat yang lain, saudara harus hati-hati. God is love, itu benar. Tetapi di tempat yang lain, Tuhan itu Allah yang murka. Tuhan itu api yang menghanguskan. Mengapa saya sering sekali bicara berkenaan dengan penghakiman Allah, bicara mengenai kesucian Allah, bicara mengenai murka Allah? Apakah tidak ada bicara berkenaan dengan kasih Allah?

    Saya mengerti Allah itu kasih, dan Allah mengasihi kami luar biasa. Dan kasih-Nya membuat kami tidak bisa berkata-kata. Tetapi saya tidak mau menekankan itu. Pertama-pertama, karena banyak gereja selalu bicara kasih, saya harus memutar balik. Engkau harus tahu satu hal Allah itu adalah Allah yang penuh dengan kesucian. Sekali Dia marah tak mungkin ditarik lagi. Maka engkau akan menghargai cinta Tuhan. Orang yang mengerti kerasnya Allah, dia akan menghargai kelembutan Allah. Orang yang mengerti Allah yang menghakimi, dia akan mengerti dan menghargai satu keselamatan Allah. Orang yang mengerti kesucian Allah, dia akan mengerti dan menghargai penuh dengan air mata. Kalau terus berbicara tentang cinta, orang Kristen akan jadi lembek. Orang Kristen menjadi tidak mengenal Tuhan. Orang Kristen kemudian jadi mengenal allah yang lain. Allah itu begitu lembut, Allah itu begitu mengasihi kita, Allah itu begitu murah hati dan Allah itu begitu rendah hati. Dan di dalam banyak bahkan seluruh hidup maka cinta dan kebaikan dari kasih setia Tuhan itu terus muncul. Tetapi ketika itu muncul saudara semakin mengerti cinta Tuhan, semakin takut akan Dia. Hati saudara gemetar. Jikalau kita mengerti Allah itu keras, kita akan menghargai kelembutan-Nya. Kalau mengerti Allah itu Suci, kita akan menghargai cinta-Nya. Kalau mengerti Allah itu murka, saudara akan menghargai pengampunan-Nya,tetapi kalau saudara tidak mengerti kekerasan Allah, tidak mengerti penghakiman Allah, tidak mengerti kesucian Allah, saudara mempermainkan Dia. Gereja Children of God mengkotbahkan terus tentang cinta dan ada gereja yang terus mengkotbahkan tentang berkat.

    Berkat tidak perlu dikotbahkan, kita semua tahu Allah itu pemberi berkat, tetapi takut akan Allah perlu dikotbahkan karena kita tidak takut akan Tuhan. Saudara tidak usah meminta berkatpun Tuhan akan berikan. Dia mengatakan “kalau seorang ibu, mungkinkah dia melupakan anaknya? Pun kalau dia melupakan anaknya, Aku tak mungkin melupakan engkau hai Israel”. Dia mencintai kita, kita tidak perlu didik untuk meminta berkat, Dia memberkati kita dengan limpah. Kita perlu dididik untuk takut akan Tuhan. Saudara, teologia sukses, terus bicara berkat, ujungnya orang makin cinta uang, makin terus menggunakan kotbah untuk melihat peluang bisnis, menggunakan kotbah untuk mendapat profit, menggunakan hamba Tuhan untuk melihat future /masa depan untuk kemakmuranku, terus seperti itu. Itu sesuatu hal yang menjijikan sekali di hadapan Allah. Jangan pernah seperti itu, maka biarlah kita boleh bertemu dengan Kristus dan ketika kita boleh bertemu, bertumbuh mengenal Dia, biarlah kita boleh rest di dalam Dia. Hati kita memiliki contentment di dalam Dia dan ketika itu terjadi maka apakah kehidupan kita akan sukses ataupun tidak, apakah kita akan diangkat tinggi atau akan dibawakan ke tempat rendah, itu adalah tidak menjadi sesuatu hal yang utama lagi, karena aku ingin hanya untuk dipimpin oleh-Mu dan dekat dengan-Mu ya Tuhan. Alkitab terus membawa kita ke sana.

  2. Apakah itu berpusat pada diri/self-righteous/self-exaltation atau berpusat kepada Allah?
    Salah satu contoh yang jelas adalah bicara berkenaan dengan ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Dan Yesus mengatakan begitu sangat tajam kepada ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Berkenaan dengan ahli Taurat dan orang Farisi, kita sering kali menganggap bahwa Yesus itu membenci Taurat, bahwa Paulus itu tidak suka kepada Taurat. Jawabannya adalah tidak. Banyak orang Kristen bahkan sekarang sudah diajarkan bahwa Taurat itu tidak berlaku, bahwa Perjanjian Lama itu tidak terlalu penting, bahwa hukum-hukum Allah itu tidak penting, tetapi sekarang yang paling penting adalah kasih karunia, anugerah, grace. Di dalam Alkitab terbagi menjadi dua, masa Kejadian sampai Maleakhi disebut sebagai masa hukum, law, di dalam Matius sampai Revelation itu adalah masa grace. Dan kemudian kita berkata oh ini sekarang masa grace, Tuhan memberikan anugerah, itu adalah sesuatu kesalahan yang sangat fatal karena Yesus sendiri mengatakan jikalau hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari ahli-ahli Taurat atau orang Farisi, maka engkau tidak bisa masuk ke dalam kerajaan Allah. Maka yang melakukan Taurat Tuhan-lah yang masuk ke dalam kerajaan Allah. Yesus kristus mengatakan, “jangan engkau sangka bahwa Aku akan meniadakan hukum Musa, hukum Taurat”, Aku katakan kepadamu langit dan bumi bisa berlalu, tapi satu iota, satu nokta tidak akan berlalu dari hukum Taurat, Aku datang untuk menggenapinya. Ini adalah masa dari anugerah, betul. Tetapi itu tidak menghancurkan Taurat. Lalu kemudian seperti itu, apa yang salah dari orang Farisi dan ahli Taurat, bukan hukum Tauratnya, bukan law-nya, tetapi perhatikan baik-baik, mereka adalah orang-orang yang kemudian membaca Taurat lalu berusaha untuk melakukan Taurat sebisa mungkin, sesempurna mungkin.

    Yesus katakan, “munafik engkau”, karena tidak ada satu orang pun yang bisa melakukan hukum Taurat secara sempurna. Tetapi bukan itu saja, mereka melakukan hukum Taurat, lalu dengan keberhasilan mereka, mereka datang kepada Tuhan. Mereka mentaati hukum itu, lalu ketaatan itu dipakai untuk mengatakan kepada Tuhan, aku layak ke surga karena melakukan hukum. Ini mendirikan self-righteous, mendirikan kebenarannya pada dirinya sendiri. Ini menjadikan self-exaltation, meninggikan diri sendiri. Dengan kekuatanku, dan ketaatan, aku akan pergi ke sorga. Bukan seperti itu. Orang Kristen sejati akan mengatakan bahwa dirinya tidak benar, Kristus-lah yang membenarkan dan itu adalah anugerah, Kristus membenarkan, mengutus Roh-Nya yang suci, mendorong aku dengan sukacita mentaati Taurat, karena Dia bekerja di dalam aku, aku rela untuk memuliakan Dia dengan ketetapan yang Dia sendiri tulis. Sekali lagi orang Kristen itu tidak meng-abolish Taurat, orang Kristen itu menggunakan Taurat sebagai bentuk satu sukacitanya melayani Tuhan dan cintanya untuk menyenangkan hati Allah. Orang Kristen menyadari aku tidak mungkin bisa pergi ke surga, aku sama sekali tidak layak, aku penuh dengan kekotoran, Kristus ampuni dosaku, lalu kemudian Kristus mengampuni, Kristus memberikan Roh-Nya, Roh-Nya kemudian menuntun kita membaca Firman, dan ketika kita dituntun membaca Firman, kita memiliki satu kerinduan, aku rindu melakukan Firman-Mu sebelumnya aku tidak bisa, tetapi dengan Roh Kudus aku melakukannya, aku melakukannya bukan untuk kebenaranku sendiri, tetapi aku mau melakukannya untuk Engkau Tuhan, karena Engkau begitu murah hati, Engkau begitu mengasihi aku, aku mau melakukannya untuk memuliakan-Mu, maka Roma 11 ayat yang terakhir mengatakan satu kalimat kesimpulan mengenai orang yang hidup dalam God-centered. “Segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dia, bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya”.

  3. Apakah arahnya menerima design dunia atau kepada Alkitabiah?
    Poin yang ketiga sebenarnya adalah sesuatu yang sulit sekali, karena kita berada di dalam dua kerajaan, satu adalah kerajaan Allah dan satu adalah kerajaan dunia. Kerajaan Allah dan kerajaan dunia memiliki hukum-hukum yang berbeda, bertolak belakang, 180 derajat, memiliki prinsip hidup, etika, dan filosofi yang berbeda, tetapi masalahnya adalah kita berada di tengah-tengah dua kerajaan ini, sampai kita bertemu dengan Tuhan, dan ini akan menjadikan kita selalu akan confuse, bagaimana cara untuk kita boleh hidup di tengah-tengah dunia ini, bagaimana cara saya bisa melayani Tuhan di tengah-tengah dunia ini. Saya tidak punya waktu untuk menjelaskan semuanya ini, ini adalah case per case. Saya ambil contoh, pada suatu hari saya diundang di satu gereja dan saya berkotbah di sana, cukup banyak anak-anak muda, dan satu tahun kemudian saya diundang, saya begitu kaget, karena persekutuan itu sekarang anak mudanya makin sedikit dan yang membuat saya kaget adalah set-up gerejanya dibuat café. Mereka mengakomodir gaya dunia untuk menarik orang muda datang ke gerejanya. Bagaimana bisa membuat sesuatu garis untuk mengatakan ini dari kerajaan Allah, ini cara dunia menjadi sesuatu yang tidak mudah, salah satu masalah di dalam misionaris dan dalam gereja masa kini adalah hal itu. Banyak pemimpin gereja berpikir kalau tidak pakai musik sekarang, tidak mungkin anak muda mau datang, saya tidak mengatakan bahwa ini adalah pasti salah, saya hanya mau mengatakan spirit-nya yang salah, karena untuk mengakomodir yang sifatnya duniawi. Perhatikan apa yang sudah dikatakan oleh John Flavel, apakah gereja itu mengakomodir design dunia atau biblical arahnya mendekati makin menuju kepada cara-cara dunia atau kepada cara-cara Alkitabiah, dan dia mengatakan yang mengakomodasi design dunia, akan membuat dirinya ditertawakan oleh dunia.

    Gereja yang mengakomodir design dunia, cara dunia, maka suatu hari akan ditertawakan oleh dunia. Dan ini sungguh-sungguh terjadi. Pembahasan mengenai same sex marriage apakah itu diterima atau tidak di gereja, ada orang-orang yang konservatif mengatakan tidak bisa, tetapi ada orang-orang Kristen yang mengatakan bisa. Bagaimana seharusnya kita bersikap seperti ini. Saudara perhatikan baik-baik, saudara boleh uji perkataan saya, saudara perhatikan apa yang Alkitab katakan. Allah menciptakan manusia menurut peta dan teladan Dia, diciptakannya laki-laki dan perempuan dan Allah kemudian membentuk institusi pernikahan itu. Institusi pernikahan bukan merupakan ide manusia, institusi pernikahan adalah ide Allah dan Allah menyatakan tidak baik manusia sendiri saja, Aku akan memberikan kepadanya penolong yang sepadan dengan dia, dan dia akan menikah, dia akan menjadi satu keluarga dan dia harus keluar dari orang tuanya. Manusia, kapan pernah kita punya issue dan punya sesuatu design pernikahan? Allah-lah yang men-design dan kemudian kita men-dekonstruksi seluruhnya, itu adalah sesuatu kejahatan. Saudara perhatikan baik-baik, tidak pernah ada, dan tidak pernah boleh, dan tidak disahkan di dalam Alkitab sejak dari Kejadian sampai Wahyu berkenaan dengan same sex marriage. Tetapi itu tidak berarti bahwa saudara boleh menghina sesukanya orang gay atau lesbian. Alkitab mengatakan bahwa kita harus mengasihi bahkan orang yang menganiayai kita. Kita tidak boleh memojokkan mereka, kita harus minta kuasa dari Kristus untuk kita boleh punya kekuatan melayani mereka dan mereka boleh keluar dari sesuatu kejahatan atau dosanya. Tetapi sekali lagi itu bukan sesuatu hal yang bisa dilegalkan, apalagi diberkati di dalam gereja. Dosa adalah tetap dosa, kebenaran adalah tetap kebenaran, dan kita tidak perlu mengatakan bahwa itu adalah sesuatu kebenaran untuk kita bisa diterima oleh mereka, ini adalah sesuatu yang sulit sekali, tetapi sesuatu yang sulit sekali menjadi sesuatu hal yang tidak beres, tidak benar.

    Perhatikan baik-baik, kalau sesuatu bersifat antithesis, saudara tidak pernah bisa mendapatkan sesuatu kesamaan hak. Saudara harus memiliki kesamaan hak, apakah dia orang Afrika atau apakah dia orang Amerika, kalau saudara lebih suka menjamu kepada orang Amerika, dan kemudian saudara membuang muka saudara kepada orang Afrika, Alkitab mengatakan engkau dan saya sedang berdosa. Mereka punya hak yang sama. Tetapi, ketika berbicara berkenaan dengan pernikahan, pembunuhan, dosa, maka ada dosa dan kebenaran, saudara tidak bisa samakan persamaan haknya. Segala sesuatu yang antithesis tidak mungkin ada persamaan haknya, saudara tidak bisa bicara kepada Tuhan, Engkau tidak adil, Engkau harus punya persamaan hak, Engkau kalau hidup, setan juga mesti hidup, itu antithesis, tidak mungkin ada persamaan hak di dalam hal ini. Misalkan kalau satu orang sudah mengklaim menikah dengan satu orang, sudah tidak mungkin orang lain klaim. Tidak bisa engkau mengatakan sama haknya, mesti adil, mesti mengasihi, Tidak pernah bisa. Ini hal filosofi yang paling rendah, paling sederhana, paling dasar, dan kita sedang dilawan, kita sedang dipermainkan, tetapi mereka memang mempermainkan, mungkin mereka tidak sadar. Sekarang kembali lagi mengenai pembahasan mengenai same sex-marriage, ada orang konservatif mengatakan tidak bisa, ada orang Kristen yang mengatakan bisa dengan alasan cinta kasih, lalu kemudian saudara perhatikan baik-baik, orang yang Kristen ini, saya tidak tahu dari gereja mana, kemudian dia menulis di dalam diskusi website itu tidak usah khawatir karena gerejanya menerima mereka yang ingin diberkati pernikahan sesama jenis. Kemudian, apa yang ditulis orang yang same sex marriage itu? Siapa yang minta diberkati oleh gereja? Gereja kalau sudah kehilangan hak kesulungannya, dia akan kehilangan apapun saja, dia berpikir bahwa dia bisa menjangkau. Kita harus menjangkau banyak orang, dengan spirit inkarnasi datang kepada mereka, tetapi tidak mengakomodasi cara-cara dunia. John Flavel mengatakan jikalau engkau melakukan hal ini, mengakomodasi design dunia, akan ditertawakan oleh dunia.

    Biarlah kita boleh mengerti setan selalu akan memberikan kepada kita prinsip-prinsip Firman Tuhan, tetapi sebenarnya adalah sesuatu yang selalu arahnya diselewengkan, arahnya diselewengkan kepada keinginan daging, arahnya diselewengkan kepada akomodasi dunia, arahnya selalu akan diselewengkan untuk membuat kita selalu punya self-righteous dan bukan God-centered, bukan God exaltation. Kiranya Tuhan boleh memimpin, dari satu per satu kita punya pikiran, membedah satu per satu daripada apa yang Alkitab katakan dan kiranya Roh Kudus yang menerangi kita, Dia memelihara jalan kita.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (8)

Pengkhotbah: Pdt. Agus Marjanto, M.Th
Matius 4:5-7, Mazmur 91:11-12

Ketika membaca ayat-ayat ini, hal yang paling utama adalah kiranya kita takut kepada Tuhan. Saya sungguh tidak bisa mengerti bagaimana orang berani hidup tanpa Kristus, tanpa Firman dan tidak mengenal pribadi Allah. Setan terus menerus mematikan manusia, membuat kita berada di dalam lumpur yang menarik kita, semakin kita bergerak semakin kuat tarikannya ke bawah. Kecuali ada pertolongan dari Surga kepada kita, maka tidak mungkin kita bisa keluar dari lumpur itu. Tetapi hebatnya, cara setan memasukkan kita ke dalam lumpur dan pada saat yang sama kita tidak menyadari bahwa kita sedang terhisap di dalam lumpur. Ini adalah kematian perlahan–lahan, sama seperti seekor katak, dimasukkan di panci yang dipanaskan terus menerus, dan kemudian mati. Katak memiliki kekuatan di dalam dirinya untuk beradaptasi dengan suhu di sekitarnya sampai titik suhu tertentu, sama seperti kita. Manusia diberikan kemampuan untuk beradaptasi. Pertama, saudara akan merasakan hal yang tidak benar, tetapi ketika saudara mengijinkan itu terjadi, maka kemudian saudara akan berada di dalam posisi merasa ini baik dan tidak ada masalah, Saudara mulai beradaptasi. Saudara tidak sadar, bahwa kita sedang dimatikan sampai suhu tertentu. Ini adalah pekerjaan setan yang menarik kita, yang berusaha melumpuhkan kita. Bagaimana kita berani hidup tanpa Tuhan dan Firman-Nya? Setan saja berani mencobai Anak Allah. Apalagi terhadap kita? Dengan mudah sekali dia akan menggocoh kita.

Kita akan masuk mengenai temptation setan kepada Yesus Kristus. Sebelumnya saya mau mengingatkan beberapa hal seperti yang sudah dibahas sebelumnya.

  1. Setan mengetahui Firman. Di dalam Yakobus dikatakan setan gemetar kepada Tuhan. Tetapi satu hal, setan tidak pernah taat kepada Tuhan. Yang membedakan antara pengikut setan dengan pengikut Kristus hanya satu, yaitu ketaatan membaca Firman. Setan mengetahui Firman. Kalau saudara melihat di dalam ayat-ayat ini, luar biasa kejahatan dan keberanian dan kecongkakan setan. Setan berani bicara kepada Yesus Kristus: ada tertulis, berarti itu adalah Firman. Firman itu adalah Yesus Kristus sendiri. Tidak ada nabi atau rasul yang mengeluarkan kalimat dari dirinya sendiri. Itu dikontrol oleh Firman. Firman itu dinyatakan di dalam hati para nabi. Dinyatakan itu adalah Firman-Nya Kristus. Sekarang Firman itu diambil oleh setan kemudian disodorkan kepada Kristus. Luar biasa! Itu adalah tipuan. Itu adalah hal yang sangat tidak tahu diri dan sangat kurang ajar. Tetapi jikalau setan begitu berani berbicara demikian kepada Kristus, apalagi kepada kita.

  2. Setan menggunakan Alkitab dan melakukan tafsiran yang salah. Kalau orang Kristen tidak mengetahui Firman, akan mudah sekali dihancurkan oleh setan. Jangan berbangga jika saudara pergi ke gereja dan melayani Tuhan. Setan menipu kita dengan memakai Firman lalu dia menggunakan Firman itu untuk memalsukan Firman. Ini teknik tinggi. Pencobaan setan kepada Yesus Kristus itu tiga lapis. Tiap lapisan makin lama tekniknya makin tinggi. Kalau Tuhan memberikan kita cukup waktu untuk meng-explore semuanya, itu yang dikatakan oleh Ibrani, Yesus Kristus dicobai dari segala macam sisi. Setan pertama kali mencobai Yesus, dengan memakai kebutuhan (sedang lapar) untuk menjatuhkan Yesus. Tetapi sekarang sudah tidak memakai kebutuhan, karena Yesus mengatakan: “Ada tertulis manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar daripada mulut Allah”. Lalu setan mengatakan: “Ada juga tertulis, Yesus, jatuhkan diri-Mu dari bubungan bait Allah itu, maka malaikat–malaikat-Nya akan menatang Engkau” (Mazmur 91). Jikalau saudara tidak membaca Alkitab baik-baik, pasti kalah dengan setan. Setan yang tertinggi itu bukan berada di kuburan tetapi letaknya di mimbar, di dalam gereja. Itulah sebabnya maka Yohanes mengatakan anti-christ. Anti-christ itu bukan orang beragama lain yang kemudian menghancurkan gereja, anti-christ adalah di antara kita sendiri. Orang–orang yang memakai Firman, memutarbalikkan Firman untuk menjatuhkan hati jemaat, supaya jemaat tidak mengenal Allah. Peperangan yang terbesar bukanlah peperangan bom atom. Peperangan yang terbesar yang menjatuhkan semua orang, bahakan anak–anak Tuhan sekalipun adalah peperangan tafsiran.

  3. Tafsiran yang dilakukan oleh setan itu, membawa kepada satu arah yang kesannya manis dan menyenangkan untuk daging, dan disetujui oleh natur manusia yang berdosa. Salah satu bentuk tipuan setan yang tinggi adalah menggunakan ayat Alkitab yang tepat, tetapi membawa ke arah yang berdosa. Perhatikan baik–baik direction-nya dan juga spirit-nya. Banyak orang Kristen dan kita tidak mengerti hikmat ini. Perhatikan apa yang terjadi kepada Adam dan Hawa ketika mereka dicobai oleh setan dan apa yang terjadi kepada Yesus Kristus ketika dicobai. Ketika setan mencobai Adam dan Hawa, setan menggunakan kalimat Allah, tetapi kalimat itu dibuat antithesis. Kalimat itu dibuat kontras 180 derajat. Kalimatnya tidak pernah diucapkan oleh Allah. Setan datang kepada Adam dan Hawa dan mengatakan kepada Hawa, “Tentu Allah berfirman, semua buah dari pohon di tempat ini engkau tidak boleh makan bukan?” Sebenarnya, Tuhan mengatakan: semuanya boleh kecuali ini. Setan melakukan antithesis. Tetapi ini tidak mungkin works kepada Yesus Kristus. Kepada orang–orang yang tidak mengenal Firman, maka setan akan mudah sekali untuk menipu, dia akan membalikkan perkataan Tuhan yang ada di dalam Alkitab karena orang tersebut tidak pernah membaca dan menyelidiki Firman. Tetapi kepada orang–orang Kristen yang meneliti Firman, maka setan akan menggunakan ayat yang benar–benar di dalam Alkitab. Setan akan mengambil ayat itu, memberikannya kepada kita, dan mengarahkannya ke suatu tujuan yang bukan dari Tuhan. Perhatikan arahnya. Setan memakai ayat Alkitab untuk mengarahkan kita untuk menyenangkan daging dan pikiran kita yang berdosa. Di sini setan akan mengeluarkan Firman lepas dari konteksnya. Dengan kata lain, dia akan menambahkan atau mengurangkan dan akan menerapkan Firman Tuhan bukan pada kondisi seperti yang Tuhan inginkan.


    Maka kita harus menguji setiap roh. Sebagai hamba Tuhan saya harus berani untuk diuji, karena saya harus bertanggung jawab di hadapan Allah. Di dalam 1 Yohanes 4:1, Yohanes mengatakan, “Ujilah setiap roh!” berarti Yohanes sendiri mau diuji. Dan yang menggerakkan Yohanes adalah Roh Kudus. Ketika Roh Kudus menuliskannya melalui tangan Yohanes “ujilah setiap roh”, maka Roh Kudus sendiri meminta jemaat untuk menguji Dia. Jangan saudara memiliki satu asumsi dasar yaitu percaya saja. Itu akan mematikan rohanimu. Penipu akan selalu bicara percaya saja. Kita memang harus percaya kepada Firman, tetapi kita harus mengujinya dan lihat baik–baik. Perhatikan Mazmur 91:11-12, seluruh katanya sama, tidak ada kesalahan di dalam titik komanya. Tetapi yang dikerjakan oleh setan adalah dia melepaskan ayat tersebut dari seluruh konteksnya. Dan kemudian menyodorkannya kepada Kristus Yesus. Kalau hal itu disodorkan kepada kita, maka akan menyenangkan daging kita, dan akan membawa kita untuk mendapatkan benefit dari Firman itu untuk keinginan berdosa kita. Dan itu yang dilakukan oleh setan. Calvin mengatakan setan sedang memperkosa dan mengorupsi Firman, dan menggunakan Firman itu seenaknya, lalu mengaplikasikannya secara liar. Mazmur 91:11-12 mau mengatakan, orang–orang yang sungguh–sungguh takut akan Tuhan, ketika dia berjalan, dan kemudian ada orang lain yang ingin menghancurkan dia, maka Tuhan berjanji: Akulah yang menjadi pelindungmu”. Tetapi ayat 11-12 ini dipakai untuk Yesus. Tidak ada orang yang sedang mengganggu dan memusuhi Dia. Sekarang kepada Yesus, setan berkata, “Jatuhkanlah diri-Mu dari tempat bubungan bait Allah itu lurus ke bawah, nanti malaikat akan menatang Engkau”. Tidak ada konteksnya sama sekali. Setan menggunakan Firman, memutarbalikkannya, mengeluarkan Firman yang memang ada, tetapi tidak memberikan konteks yang sesungguhnya. Dia sedang memperkosa, mengorupsi, memenggal Firman, dan mengaplikasikannya secara liar.

    Contohnya, banyak orang berkotbah mengenai Maleakhi tentang perpuluhan. Kita harus memberikan perpuluhan karena satu hal yaitu Tuhan sudah memberikan kepada kita uang itu. Kita bersyukur kepada Tuhan, dan itu bentuk iman bahwa milikku adalah sepenuhnya milik-Mu Tuhan. Ada orang bertanya kepada saya apakah perpuluhan itu masih berlaku sampai sekarang? Bukankah itu ada di dalam Perjanjian Lama? Saya katakan kepadanya benar bahwa perpuluhan ada di dalam Perjanjian Lama, maka saat ini perpuluhan itu tidak lagi berlaku. Bapak tidak harus memberikan 10%, tetapi boleh memberikan 20%, 30%, 40% bahkan semuanya. Maksud orang tersebut adalah kalau bisa jangan memberikan apa–apa untuk Tuhan. Perpuluhan adalah bentuk kita berterima kasih kepada Tuhan. Sebelum engkau memberikan perpuluhan, maka Tuhan sudah memberikan terlebih dahulu kepadamu. Bagaimana mungkin engkau bisa memberikan perpuluhan kalau tidak ada berkat Tuhan datang kepadamu? Tetapi sekarang terbalik, orang memberikan perpuluhan agar mendapatkan berkat lebih besar. Perhatikan arah dan spirit-nya. Ayat ini ditulis oleh nabi Maleakhi untuk menghardik orang Israel karena mereka menyimpan uang mereka. Mereka tamak. Maleakhi mengatakan engkau mencuri uang Tuhan, engkau memiliki hati yang tidak beres di hadapan Tuhan, engkau berpikir bahwa kalau engkau memberikan itu maka Tuhan tidak akan setia kepada janji-Nya? Engkau tidak mempercayai Tuhan, engkau greedy!

    Tetapi sekarang, ada banyak hamba Tuhan mengatakan jikalau engkau memberikan perpuluhan, maka Tuhan akan memberikan lebih banyak. Perhatikan arah yang sedang dituju oleh pendeta itu? Dia sedang mengobarkan greedy , bukan mematikan dosa greedy . Ayat Alkitabnya sama, direction-nya berbeda. Perhatikan, ini tipuan yang licin sekali. Kecuali sungguh–sungguh kita minta belas kasihan Tuhan mengerti Firman, dan Roh Kudus menerangi kita, saudara tidak akan sadar akan hal ini. Ayat Alkitabnya sama tetapi, yang satu mematikan dosa, yang satu lagi mengobarkan dosa. Yang satu membuat orang mencintai Tuhan, yang satu membuat orang memberikan perpuluhan bukan karena cinta kepada Tuhan, tetapi investment . Tidak ada satu perasaan pikul salib, tidak ada satu perasaan ketaatan karena itu adalah invest . Sehingga ketika saudara melakukannya, itu menyenangkan daging. Setan menggunakan kalimat yang precise , tepat, tetapi arahnya akan membawa kita kepada kesenangan daging. Dan kalau kita mendengarkannya, memperhatikannya, dan menyetujuinya karena natur manusia sudah corrupt , sudah jatuh di dalam dosa. Gereja Tuhan, perhatikan arah. Ketika engkau membaca apapun saja perhatikan arahnya. Apakah itu membuat kita memikul salib, mengikuti Kristus, menyangkal diri, dan semakin taat kepada Tuhan? Atau menyukakan daging kita? Perhatikan arahnya.

    William Perkins , seorang Puritan. 300 tahun yang lalu di dalam commentary-nya, dia menuliskannya di dalam konteks ketika dia berperang dengan hamba–hamba Tuhan dari gereja Anglican yang palsu (Saya tidak katakan semua gereja Anglican palsu, dengan hamba-hamba Tuhan yang palsu) yaitu salah satu hal utama yang dikerjakan setan pada umat Tuhan adalah membawa seseorang kepada presumption , atau anggapan, atau kepercayaan, yang kosong yang tidak ada tentang kasih Allah, anugerah Allah, dan perkenanan Allah padaku. Tuhan memang beranugerah, mengasihi, memberikan perkenanan, tetapi bukan seperti apa yang mereka maksudkan. Jadi mereka selalu mengatakan Allah beranugerah padamu, Allah mengasihi engkau, Allah memberkati engkau. Benar Allah memberkati kita, benar Allah memberikan anugerah itu, tetapi bukan seperti yang mereka kotbahkan, bukan seperti yang jemaat lihat atau pikirkan. William Perkins menyatakan tanda orang-orang seperti ini adalah mereka tidak akan ketat, tidak akan teliti, dan mereka tidak akan hati-hati di dalam membaca Firman. Biasanya mereka mengambil Firman untuk pleasure dan profit kehidupan mereka sendiri. Seperti apa yang dikatakan Daud di dalam Mazmur 19. Mereka selalu menuntut extra ordinary providence dan mengabaikan lawful ordinary providence. Mereka adalah orang-orang yang lancang, gegabah, congkak, terlalu yakin pada diri mereka sendiri.

    Daud menegaskan: Bebaskan aku dari dosa ini. Jangan biarkan aku berada di dalam dosa seperti ini. Perhatikan baik-baik, Abraham, Musa, Daud dan semua rasul-rasul adalah orang diberkati Tuhan, dan mereka dipakai oleh Tuhan dan Tuhan begitu jelas berbicara kepada mereka atau kadang-kadang Tuhan itu begitu jelas memberikan beberapa hal penampakan atau hal-hal yang ajaib, bahkan mujizat-mujizat kepada mereka. Iman mereka menopang mereka. Tetapi mereka tidak pernah congkak atau mereka gegabah atau lancang. Mereka adalah orang yang menyadari bahwa dirinya tidak layak mendapatkan miracle. Aku adalah orang yang sungguh-sungguh berdosa di hadapan-Mu. Milikilah hati yang selalu menyadari bahwa kita ini adalah orang yang tidak layak ditolong oleh Tuhan, tetapi kita minta pertolongan Tuhan. Kadang Tuhan menolong dengan extra ordinary providence , dengan miracle tetapi kadang Dia menolong atau Dia akan berkata-kata dengan cara yang lebih sederhana. Tuhan menggunakan segala cara yang kelihatannya natural tetapi sebenarnya itu adalah pengaturan tangan-Nya yang tidak terlihat.

    Satu hal yang sangat menjijikan di dalam hal ini, ketika ada orang yang berani di hadapan Allah mengatakan, “aku meng-claim Firman, meng-claim janji Tuhan”. Ketika Allah berjanji, Alkitab dengan jelas menyatakan Dia tidak pernah curang dan Dia adalah Allah yang memberikan kasih setia sampai pada masa tuaku. Tidak pernah ada satu nabi yang berani mengatakan “aku claim”. Itu sifat yang tidak benar dan bukan dari anak-anak Tuhan. Tuhan bukan petugas asuransi. Dia adalah Allah dan di dalam kerangka kedaulatan Allah, Dia yang berjanji, Dia berhak untuk tidak menyatakan janji itu kepada kita. Di dalam Ibrani 11 ada tulisan bahkan mereka itu adalah orang-orang yang tidak mendapatkan janji itu. Meskipun kehidupan mereka sudah memberikan kesaksian yang benar, tidak ada kesalahan pada mereka, tetapi mereka tidak mendapatkan janji itu. Alkitab kemudian mengatakan: Tetapi Allah tidak malu menjadi Allah mereka karena Allah sudah menyediakannya di Surga. Itu tempat kediaman yang jauh lebih baik daripada di dunia. Allah berhak kepada siapa Dia mengasihani dan kepada siapa Dia menarik. Dia berhak untuk memberikan janji-Nya dan menentukan kapan janji-Nya itu terlaksana. Kita tidak pernah boleh untuk meng-claim kepada Dia. Kita tidak pernah boleh untuk menyatakan harus terjadi hari ini, sebaliknya kita boleh mengatakan: Tuhan berikan aku kekuatan untuk terus memandang janji-Mu yang tidak pernah akan binasa dan Engkau pasti akan setia kepadaku. Berikan aku kekuatan, Tuhan. Itu namanya iman. Itu namanya kesetiaan. William Perkins, Calvin, dan bapak-bapak gereja, sudah menyatakan cara kerja setan di dalam hal ini. Dia akan menggunakan ayat Alkitab yang tepat lalu kemudian memberikannya kepada kita. Mencopotnya dari seluruh konteksnya, mengaplikasikannya secara liar. Dia sedang mengkorupsi, dia sedang memperkosa daripada teks dan kemudian mengarahkan kepada jiwa kita untuk seakan-akan itu Tuhan menjanjikannya dan itu akan menyenangkan daging. Setiap kali Firman Tuhan menyenangkan daging saudara harus hati-hati karena itu teknik dari setan.

Sekarang saya akan masuk ke dalam teknik setan yang lain di dalam temptation ini juga. Teknik setan di dalam temptation yang kedua itu ada 2 hal yang besar. Pertama adalah dia menggunakan Firman: “Ada tertulis”, Yesus. Kedua, dia menggunakan mujizat. Lihat Matius 4:5-6. Setan menginginkan mujizat terjadi. Setan menginginkan Yesus membuat mujizat. Setan membujuk Yesus untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Anak Allah di hadapan seluruh orang Israel dengan menggunakan mujizat. Yesus menggunakan pengajaran dan berkotbah ketika Dia menyatakan bahwa Dia adalah Anak Allah kepada orang Israel. Yesus akan menggunakan mujizat untuk menyatakan ketepatan, meneguhkan pengajaran-Nya, tetapi Dia tidak mengobral mujizat. Perhatikan kalimat setelah ini, camkan di dalam hati saudara. Keinginan yang liar untuk terus-menerus melihat mujizat untuk diri sendiri adalah tanda anak neraka. Saya tidak akan berbicara ini kalau tidak ada basis Alkitab dan teologi yang jelas. Saya sengaja bicara seperti ini untuk membuat saudara melihat kembali Alkitab. Saya akan membawa saudara-saudara di dalam 3 tempat ayat Alkitab. Ketiga-tiganya adalah anak-anak neraka yang menginginkan mujizat. Yang pertama adalah Lukas 16:19-31. Perhatikan baik-baik apa yang diminta oleh orang ini: “Berikan kesaksian mujizat, Bapa Abraham, kirim Lazarus untuk bangkit dari orang mati, katakan dia kepada saudara-saudaraku”. Di sini kita dapat melihat detail eskatologi apa yang terjadi. Di dalam neraka orang itu tetap bisa berpikir, tetap memiliki kasih, cinta, tetapi di dalam neraka dia menyodorkan pikiran yang tetap adalah pikiran setan. “berikan mujizat, bangkitkan Lazarus supaya dia pergi ke tempat semua saudara-saudaraku, masih ada 5 saudara di sana, supaya mereka jangan seperti aku”. Perhatikan, ini adalah penginjilan cara setan. Lalu kemudian apa yang dikatakan oleh Bapa Abraham? Ada pada mereka kesaksian nabi dan kesaksian Musa (5 Kitab Taurat). Tetapi orang ini mengatakan: Tidak. Kalau ada orang yang dibangkitkan pasti mereka akan percaya. Abraham mengatakan: Tidak, kalau mereka tidak mau menerima pengajaran kami, tidak mungkin mereka percaya dengan kebangkitan. Saudara-saudara, saya tidak mengatakan bahwa mujizat Tuhan tidak ada pada hari ini. Ada. Sampai detik ini ada. Tetapi kalau engkau terus menginginkan extra ordinary providence, yang supranatural terjadi terus-menerus, Saudara harus hati-hati karena itu bukan dari Tuhan. Kadang saya lihat orang-orang terlalu congkak, terlalu berani berkata bahwa Tuhan sudah berbicara kepada mereka, dan sering mendapatkan penglihatan-penglihatan. Saudara cek umur Abraham, Petrus, Yunus, dan semua nabi-nabi, berapa kali mereka mendapatkan suara Tuhan? Tidak sering. Jikalau Tuhan memberikan satu mujizat, maka langkahnya itu luas dan jejaknya sampai kepada kekekalan. Mujizat bukan untuk mujizat itu sendiri. Setiap orang yang terus-menerus berbicara mujizat dan mengingikannya secara membabi buta, itu adalah tanda anak neraka. Saudara uji kalimat saya. Saudara lihat kembali di dalam Alkitab.

Saya tidak mengatakan bahwa setiap kali mujizat itu ada, maka itu pasti dari setan. Itu juga salah. Tetapi saya mau mengatakan, setiap kali mujizat ada, jangan berpikir itu pasti dari Tuhan. Yesus tidak sering mengadakan mujizat dan ketika Dia melakukan mujizat itu untuk meneguhkan sebuah pernyataan. Ketika Dia menyatakan bahwa Dia adalah Roti yang Hidup, maka kemudian Dia membelah-belah roti itu. Itu untuk menegaskan apa yang menjadi pengajaran-Nya. Dia tidak sembarangan. Mujizat Tuhan bukan untuk kesukaan kita pribadi. Saudara harus tahu itu untuk apa. Ada seorang misionaris pergi ke satu daerah di Afrika lalu kemudian ada perang suku dan kemudian seorang anak mati di dalam peperangan suku itu. Lalu misionaris itu berdoa kepada Tuhan, minta belas kasihan. Dia bahkan tidak minta untuk anak itu dibangkitkan. Dia tidak tahu anak itu bisa dibangkitkan atau tidak. Dia adalah orang protestan. Dan ketika dia berdoa, kemudian anak itu bangkit. Sebelumnya misionaris ini terus memberitakan Injil tetapi tidak mendapatkan buah yang nyata tetapi begitu mujizat terjadi maka itu menggenapi pemberitaan Injil. Intinya itu adalah pengajaran. Perhatikan sekarang Lukas 23:8, Herodes menyukai mujizat dan ingin melihatnya. Ada orang pergi ke gereja karena ingin melihat atraksi mujizatnya. Jika demikian, saudara persis satu sifat dengan Herodes. Kita harus bertobat. Kita harus mengerti bahwa yang paling utama itu adalah Firman. Kemudian dalam Markus 15:31-32. Imam-imam menginginkan mujizat. Dia meminta Yesus turun dari salib. Yesus tidak melakukannya karena tujuannya Yesus datang bukan untuk melakukan mujizat. Yesus datang untuk menggenapi seluruh rencana Allah yaitu supaya semua manusia boleh mengenal-Nya. Dan bagaimana manusia boleh mengenal-Nya? Manusia harus memiliki satu relasi dengan Allah Bapa kembali dan itu harus dengan penebusan di atas kayu salib dan Yesus Kristus mengajar dan Dia meneguhkan pengajaran itu. Tetapi yang terjadi sekarang adalah atraksi entertainment yang bersifat supranatural ada di dalam gereja. Setan akan menggunakan hamba-hamba Tuhan untuk memutar seluruh arah gereja. Sudah berapa banyak dari kita jatuh di dalam jebakan ini?

Saya akan akhiri dengan 1 Korintus 1:22-23. Bagi orang dunia, orang yang tidak dipilih, bagi anak-anak neraka, maka pengajaran tentang Yesus Kristus yang disalib adalah stumbling block dan hal yang bodoh karena mereka menuntut miraculous sign, mereka menuntut bukti tentang keberadaan Yesus Kristus. Temptation setan kepada Yesus Kristus: Engkau Anak Allah, jatuhkan diri-Mu, maka akan ada malaikat-malaikat yang menatang Engkau. Dia menggunakan Alkitab, memutarbalikkannya dan dia menginginkan mujizat itu terjadi. Kiranya kasihan Tuhan memimpin hidup kita.

UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN (5)

Mazmur 78:17-33, Matius 4:1-4

Perkataan Yesus Kristus kepada setan, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Ada 4 hal tentang ayat ini.

  1. Firman itu adalah kebutuhan manusia.
  2. Manusia selalu berpikir bahwa yang paling penting adalah kerja pagi, siang, malam untuk mendapatkan uang untuk mendapatkan makanan. Mengapa kita tidak mencari wajah Allah? Membaca Firman Tuhan pagi, siang, malam, sampai kembali lagi pagi, seperti engkau mencari uang? C.S. Lewis mengatakan, “Kita itu sebenarnya adalah jiwa, karena jiwa itu yang kekal. Kita bukan tubuh yang punya jiwa, tetapi kita adalah jiwa yang untuk sementara diberikan tubuh ini.” Memang tubuh ini memerlukan makanan, tetapi jiwa yang kekal itu memerlukan makanan yang lain. Yesus Kristus mengatakan, “Aku memiliki makanan yang engkau sendiri tidak kenal dan makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa.” Kita adalah orang yang diciptakan oleh Allah dengan hembusan nafas Allah, maka hidup kita bergantung kepada Firman. Kita tidak mungkin bisa hidup tanpa Firman.

  3. Firman itu yang harus mengemudikan hidup manusia.
  4. Yesus mau mengatakan kemudikan hidupmu itu dengan ketaatan kepada Firman-Nya. Firmanlah yang mengendalikan kemana engkau melangkah, jangan hanya kebutuhan. Ini tidak berarti bahwa kita tidak harus sungguh-sungguh dalam pekerjaan. Kita harus kerja keras, sungguh-sungguh excellent di dalam pekerjaan, di dalam study, di dalam mencari seluruh kebutuhan kita, tetapi kita kerja keras itu tujuannya adalah bukan uang atau kesuksesan dan kemakmuran tetapi karena Firman Tuhan katakan demikian. Perumpamaan 5 talenta, 2 talenta, 1 talenta begitu jelas. Ada orang yang 1 talenta dia malas-malasan, sembunyikan di dalam tanah dan kemudian dia pulang dan kemudian dia santai dan tidur-tiduran sampai tuannya datang. 1 talenta tidak berbuah apapun saja, maka tuan itu kemudian menjadi marah. Yang 5 talenta kerja keras untuk mengembangkan seluruh 5 talenta itu. Maka kerja keras adalah hal yang Tuhan inginkan dan nyatakan. Apakah kemakmuran, kekayaan dan uang itu salah? Jawabannya adalah tidak. Perhatikan kalimat di bawah ini: Uang, kekayaan, dan kemakmuran bukan tujuan. Uang, kekayaan, dan kemakmuran adalah bagian integral yang Tuhan akan berikan kepada manusia, jika di dalam anugerah Dia ketika kita itu bekerja keras. Perhatikan baik-baik, dua hal ini saya akan sharing kepada saudara-saudara: pertama adalah pekerjaan, kedua adalah pernikahan. Apakah aku menikah untuk supaya aku berbahagia? Jawabannya adalah tidak. Kalau begitu, apakah kalau menikah dan bahagia salah? Tidak. Bahagia di dalam pernikahan adalah bahagia integral yang Tuhan berikan karena kita mau taat kepada Tuhan. Kalau pernikahan saudara adalah karena ingin bahagia, itu tidak ada bedanya dengan seluruh agama yang lain. Itu tidak ada bedanya sama seluruh orang yang tidak kenal Tuhan. Tetapi apakah pernikahan itu dalam kekristenan bahagia? Bahagia tetapi bukan itu tujuannya. Tujuanku adalah taat kepada Allah dan Allah itu di dalam ketaatanku kepada Dia ada bagian integral yang dengan sendirinya Tuhan berikan, yaitu adalah kebahagiaan. Hal yang sama sekarang saudara mengerti, apakah saya harus kerja keras? Jawabannya adalah ya. Dan kerja keras itu adalah untuk mencari uang? Jawabannya adalah tidak. Uang adalah bagian integral yang Tuhan akan berikan kepada saudara dan saya ketika kita itu bekerja keras untuk kemuliaan nama-Nya. Mengerti ini saudara mengerti bahwa hidup itu cuma satu, adalah untuk kemuliaan Allah dan hidup itu tidak terdistorsi, terbagi-bagi. Kalau pergi ke gereja untuk kemuliaan Allah, kalau pekerjaan adalah untuk uang. Tidak. Maka jujurlah di dalam pekerjaanmu. Kerja keraslah di dalam pekerjaanmu. Banting tulanglah di dalam pekerjaanmu karena kita melakukan itu untuk mau taat kepada Tuhan, bukan karena kuatir miskin. Itu adalah tanda tidak beriman. Aku kerja keras karena kuatir nanti anak-anakku makan apa? Itu adalah tanda orang yang tidak mempercayai Allah. Maka kita menjadi orang Kristen yang harus beriman dan percaya kepada pimpinan Dia yang akan memberikan kepada kita kecukupan pada waktunya. Maka sekali lagi, manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Bagian kedua itu adalah drive hidup kita. Drive hidup kita adalah melihat Firman dan menggenapi. Drive hidup kita adalah melihat kehendak-Nya dan melakukan.

  5. Firman itu harus menjadi prioritas hidup kita.
  6. Kehendak Allah, hukum Allah, ketetapan-ketetapan Allah harus menjadi yang utama. Pada saat dicobai, Yesus Kristus ingin sekali makan. Yesus Kristus ada kebutuhan. Pada saat Dia mau makan, setan lalu datang, “Hai Yesus, maka sekarang Engkau ubah batu jadi roti.” Maka di situ setan menjegal Yesus. Di saat seperti itu Yesus katakan, “Ada tertulis manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Pada waktu itu Yesus harus menunggu waktu untuk tidak makan lagi. Pada saat seperti itu, di puncak kelaparannya, seharusnya Dia bisa makan, tetapi akhirnya Dia membuat makan dan kebutuhan dan lapar di bawah dan kemudian prinsip Firman Tuhan ada di atas, menjadi prioritas. Kalau saudara-saudara sudah masuk di dalam kebutuhan, maka kemudian kita menggunakan apapun saja untuk mencapai kebutuhan itu. Ada orang yang sudah kepingin dapat kebutuhan, maka dia mendapatkan kebutuhan itu dengan mencuri. Ada yang dengan cara tidak menghormati hari sabat, ada yang menjual diri, dan ada yang memberikan hidup dan hatinya kepada orang kaya. Kita memang perlu, kita memang butuh, tetapi jangan berikan hatimu kepada siapapun saja, termasuk orang yang paling kaya, yang paling baik pun itu di dalam hidupmu dan engkau melupakan Tuhan. Jadilah orang yang takut kepada Tuhan. Jadilah orang yang bergantung kepada Tuhan, maka kita menjadi orang yang akan dihormati oleh semua orang sampai akhir hidup kita.

  7. Merupakan jalan kenosis, jalan sangkal diri dan pikul salib.
  8. Pekerjaan Mesias itu selalu di dalamnya ada penyangkalan diri. Harusnya Aku bisa, harusnya Aku boleh, harusnya Aku saatnya ini, tetapi pada saat yang sama sekarang Saya harus sangkal diri. Jangan terus-menerus mengikuti kebutuhan. Jangan terus-menerus mengikuti nafsu. Sangkal diri itu adalah pekerjaan Kristus dan itu yang Kristus itu nyatakan kepada kita.

Sekarang saya akan masuk lebih lanjut lagi. Perhatikan kalimat dari setan kepada Yesus Kristus, ayat 3. Saya akan membahas di dalam 3 hal.

  1. Setan adalah penentang Allah.
  2. Perhatikan kalimatnya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Kalimat ini bukan mengatakan bahwa “if” yang artinya “jika”. Kalimat yang sesungguhnya di dalam bahasa Yunani adalah “since/sejak,” atau boleh dikatakan: “Engkau Anak Allah, bukan? Maka Engkau bisa mengubah batu menjadi roti.” Itu berarti dia sedang mencobai dignitas Yesus Kristus. Identitas Yesus Kristus. Setan mungkin sedang bicara kepada Yesus dengan senyuman yang sangat-sangat menggoda. Dengan satu senyuman yang sangat-sangat mau merendahkan untuk boleh membuat Yesus menjelma masuk di dalam jebakannya. Kalimat setan ini merupakan ejekan terhadap Allah Bapa di sorga karena Allah Bapa di sorga sudah mengatakan ketika Yesus dibaptis. Saudara perhatikan baik-baik Matius 3:17. Saudara perhatikan ini adalah kalimat yang sama. Matius 3:17, perhatikan kalimat ini dan kita akan mengerti apa yang dibidik oleh setan. “Engkau Anak Allah, bukan?” Cara kerja setan adalah selalu memakai kalimat dari Tuhan dan kemudian membalikkannya untuk disodorkan kepada kita untuk kita seakan-akan bisa mendapatkan profit untuk diri sendiri. Ini adalah teknik lama dari setan, sejak jaman Perjanjian Lama. Kejadian 2:16-17 dan baca Kejadian 3:1. “Tentulah Allah berfirman semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Ini adalah sindiran. Seluruh ejekan. Kalau kita tidak sadar dengan ejekan itu, maka itu membuat kita bangkit dan kemudian kita melawan dan tidak tepat pada sasarannya, kita jatuh di dalam dosa. Kita berpikir itu adalah hak kita, kita meninggikan diri. Itu adalah senyum setan. Kalimat setan itu begitu membangkitkan pride kita. Ketika itu terjadi, dan kemudian kita jatuh mengikuti dia, kita pasti akan sulit untuk kembali. Bukan itu saja, perhatikan Kejadian 2:17 dan Kejadian 3:4. Firman Tuhan menjadi modal daripada setan. Hati-hati ketika kita mendengar Firman, lalu kemudian kita menggunakan Firman itu untuk keinginan pribadi kita. Jika kita ingin mengetahui seorang hamba Tuhan sejati atau tidak, satu kotbah itu benar atau salah, satu gereja itu mengajarkan sesuatu ajaran yang sesuai Alkitab atau sesuai dengan setan, adalah ketika Firman itu dinyatakan apakah akhirnya menuntut ketaatan, yaitu sangkal diri, pikul salib.

  3. Iblis itu menjadi pencoba Kristus.
  4. Bersyukur karena kita mengerti bahwa Kristus tidak jatuh di dalam dosa. Tetapi saudara-saudara, mengerti bahwa kalau orang-orang jatuh di dalam dosa, maka setan sekarang muncul bagian yang ketiga, yaitu dia bukan saja penentang, dia bukan saja pencoba, dia akan menjadi pendakwa. Zakharia 3:1. Mengapa Iblis mendakwa? Perhatikan ayat 3, berarti dia sudah jatuh di dalam dosa. Ini menggambarkan seluruh Israel yang sudah jatuh di dalam dosa. Sebelum dosa, itu dicobai. Dicobai dengan apa? Dengan kalimat dari Allah Bapa untuk ditentang. Maka setan itu adalah penentang dari Allah. Setan itu adalah pencoba dari Kristus, pencoba dari manusia. Dan kemudian setelah jatuh, dia akan mendakwa kita. Wahyu 12:10 menyatakan lebih vulgar dalam hal ini. Setan akan mencobai kita dan Alkitab mengatakan kalau dia tidak berhasil mencobai kita sekarang, dia menunggu waktu yang tepat untuk mencobai kita. Ketika kita jatuh dalam dosa, selanjutnya dia akan mendakwa kita. Mendakwa kita siang malam. Jikalau saudara-saudara sudah jatuh di dalam dosa, sekarang lepaskan diri saudara dari cengkraman setan, pendakwa itu. Saudara sekarang minta ampun sama Tuhan, bertobat, jangan ulangi lagi dan minta darah Kristus itu menyucikan kita. Itu akan membebaskan kita dari dakwaan siang dan malam. Banyak orang menjadi lumpuh karena didakwa oleh dosa-dosa yang sudah terus menerus pernah dia lakukan di masa yang lampau. Pdt. Stephen Tong mengatakan seperti ini: Masa lampau selalu miliknya setan, kita sudah tidak bisa apa-apa. Masa kini, keputusan ada di tangan saudara. Masa depan, saudara harus melihat anugerah Tuhan. Biarlah kita boleh mengerti apa yang dikatakan setan kepada Yesus Kristus ini.

    Di dalam poin ini, kembali lagi, Matius 4, “Jikalau Engkau Anak Allah, atau tepatnya adalah Engkau Anak Allah, bukan? Maka ubah batu menjadi roti”. Apa yang sebenarnya setan ingin supaya Yesus penuhi? Perhatikan baik-baik. Hidup ini penuh dengan panggilan; ada yang terdengar secara langsung, ada yang tidak terdengar secara langsung. Siapa panggilan yang saudara penuhi? Saudara harus sadar untuk itu, harus cek dirimu untuk itu. Panggilan siapa yang saudara penuhi? Maka di sini setan mau menyatakan kebutuhan dari Yesus Kristus lalu kemudian mendorong kebutuhan itu di tingkat yang paling utama dan akhirnya menjadi ilah. Setan sedang menggiring Yesus Kristus untuk menjadikan kebutuhan itu menjadi sesuatu yang utama dan ketika kebutuhan itu menjadi sesuatu yang utama, itu menjadi ilah. Kita harus memisahkan 2 hal, satu keinginan dan satu kebutuhan. Keinginan, banyak hal yang tersembunyi di dalam adalah dosa. Dan apa yang ada pada Yesus Kristus bukan bicara keinginan. Makan tidak berdosa. Tetapi ini adalah sesuatu kebutuhan. Ini riil. Tetapi jika kebutuhan yang lebih ditekankan; maka kita menjadikan kebutuhan itu menjadi ilah. Orang Israel sudah melakukan hal itu di hadapan Allah. Mereka menggerutu karena makan manna yang sama setiap hari selama 40 tahun. Mereka berpikir di Mesir lebih baik dan lebih makmur. Perhatikan baik-baik, pertamanya kebutuhan, lapar. Lalu kemudian sudah bukan lagi menjadi kebutuhan, diangkatlah kebutuhan menjadi tempat yang tertinggi. Dan kemudian apa yang dilakukan oleh mereka? Mereka meminta makanan menuruti nafsu mereka demikian dari kitab Mazmur 78 yang tadi kita baca. Lalu kemudian dia mengatakan: Sanggupkah Allah memberikan hal ini? Mereka terus berteriak,berikan kami daging. Awalnya kebutuhan, lalu menempatkan kebutuhan itu diatas maka menjadi ilah. Ini adalah ketetapan dari Allah. Jangan saudara-saudara meninggikan kebutuhan maka baik-baik setiap orang mengatur gaya hidupnya baik-baik.

  5. Setan mencobai Yesus menggunakan hak-Nya.
  6. Yesus adalah Tuhan, dia bisa untuk mengubah batu menjadi roti, Yesus sah untuk lakukan itu. Tetapi perhatikan baik-baik. Yang boleh itu sering sekali di dalamnya mengandung sin, mengandung dosa. Di dalam kasus ini, salahnya apa jika Yesus mengubah batu menjadi roti? Salahnya yaitu bahwa Dia tidak lagi bergantung kepada Bapa-Nya. Makin saya menyadari kalimat bergantung ini, makin saya menyadari bahwa ini adalah sesuatu yang Tuhan ajarkan dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru tidak ada habis-habisnya. Seluruh hidup kita sebenarnya dibentuk oleh Tuhan supaya kita bergantung kepada Dia di dalam seluruh aspek hidup. Saudara-saudara, saya akan jelaskan mengapa bergantung itu adalah yang Tuhan ajarkan dan mengapa tidak bergantung itu adalah suatu dosa.

    George Müller adalah seorang yang takut akan Tuhan dan dia memiliki 10.000 anak yatim piatu. Seperti biasanya adalah ketika dia mengalami kesulitan keuangan dan menyediakan makanan untuk anak-anak, dia adalah orang yang terus berdoa kepada Tuhan. Dan ketika dia berdoa, kemudian ada orang yang memberikan makanan. Dia tidak pernah bicara kepada satu orang pun, tanpa dia pernah bergantung kepada satu orang kaya pun. Ini terjadi di dalam hidupnya berkali-kali. Suatu hari, dia berada dalam kesulitan keuangan lagi dan dia sudah berdoa beberapa saat lamanya. Belum ada jawaban apapun saja. Lalu kemudian ada seorang mengetuk pintu. Dibuka oleh dia. Lalu orang tersebut memberikan kantong, dan George Müller berpikir bahwa ini adalah jawaban Tuhan seperti biasanya. Dia membuka kantong itu dan ternyata adalah pundi-pundi uang yang begitu banyak jumlahnya. George mulai tersenyum, ketika dia mau mengambilnya, tiba-tiba hatinya itu bergejolak. Dia mulai sadar ada something. Lalu kemudian dia meminta orang tersebut menunggu, George masuk ke ruang doanya dan kemudian dia berdoa. Dia berdoa beberapa menit lalu kemudian dia keluar. Lalu kemudian, dia mengatakan: Minta maaf, saya tidak bisa terima uang ini. Orang itu sampai kebingungan. George tidak mau menerimanya. Pertanyaannya; Apanya yang salah? Bukankah uang itu halal? Bukankah itu akan bisa mencukupi seluruh rumah yatim piatu mungkin beberapa bulan, mungkin beberapa tahun lamanya? Yang salah adalah jikalau dia menerima hal itu maka temptation untuk tidak bergantung kepada Tuhan setiap hari mulai muncul. Tidak bergantung kepada Allah adalah dosa yang besar. Tidak bergantung kepada Allah adalah berarti saudara bergantung di atas kemampuan saudara sendiri berarti saudara meninggikan diri sebagai manusia. Saudara berpikir dan berkata kepada Tuhan bahwa aku bisa menghadapi semuanya tanpa Engkau.

    Itulah sebabnya saudara mengerti di dalam seluruh Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, perjalanan orang Israel adalah perjalanan dilatih oleh Tuhan, dihajar oleh Tuhan untuk terus menerus bergantung. Kristus Yesus adalah Kepala gereja. Dia mengajarkan di dalam pencobaan pertama ini; bergantung kepada Allah. Depend on God. Apakah saudara-saudara mengingat apa yang terjadi pertama kali ketika orang-orang Israel itu keluar dari Mesir? 2,5 juta orang itu dan sebagian besar adalah ibu-ibu, anak-anak, orang tua. Dan kemudian setelah melewati laut yang terbelah dan kemudian menutup dan seluruh tentara Firaun itu hancur di situ. Mereka berjalan dan tidak berapa lama kemudian, peperangan pertama mulai terjadi. Peperangan di Rafidim. Dan orang-orang Amalek mulai mengepung mereka. Di saat seperti itu, Musa dan Yosua harus menghadapi mereka. Dan apa yang mereka bawa? Mereka hanya membawa beberapa senjata saja, sisanya mereka membawa barang-barang kebutuhan rumah mereka. Mereka berjalan dan sudah berjalan begitu lelah. Sekarang mereka harus berhadapan dengan musuh dengan seluruh kekuatan perangnya. Bangsa Israel sendiri adalah orang yang sudah lama menjadi budak, bagaimana mungkin mereka bisa berperang? Peristiwa itu mau mengajarkan apa? Musa langsung tahu, Yosua, kamu di depan. Pimpin beberapa orang untuk berperang. Lalu kemudian Musa langsung lari ke bukit. Semua orang Israel mungkin kebingungan; kenapa engkau lari, engkau melarikan diri? Tidak. Musa di sana minta belas kasihan Tuhan. Untuk bisa hidup lagi di depan. Minta belas kasihan Tuhan. Setiap kali tangan Musa diangkat maka kemudian Israel menang. Dia kecapean karena sudah 3 – 4 jam perang lalu kemudian tangan diturunkan. Dia lihat Israel kalah. Dia kemudian naikkan lagi sampai Harun dan Hur memegang di sebelah kiri dan kanannya. Dan seluruhnya itu pelajaran apa? Itu bukan sinkretisme, mysticism. Itu mau menyatakan bahwa seberapa engkau mau bergantung kepada-Ku, Musa dan seluruh Israel? Allah menghendaki kita bergantung kepada Dia saja.

    Melihat dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru, saudara akan menemukan benang merah seperti itu. Orang Israel terus menerus dilatih untuk satu; bergantung. Israel diberi manna oleh Tuhan. Manna itu diberikan setiap pagi dan tidak boleh disimpan untuk orang Isrel ketika bangun pagi mengharapkan manna, mengharapkan kasih setia Tuhan yang tetap untuk selama-lamanya. Kalau kita tidak dikondisikan seperti ini maka kita pasti melupakan Tuhan. Saudara melihat Israel perang itu untuk apa? Untuk boleh bergantung. Israel diberi manna itu untuk apa? Untuk boleh bergantung. Di dalam Doa Bapa kami ada satu bagian; berikan pada kami makanan kami yang secukupnya pada hari ini. Ada orang yang mengatakan: Sekarang doa seperti itu sudah tidak berlaku, sudah ada lemari es. Jangankan bicara “yang secukupnya”, saudara buka, mau apa saja bisa. Lemari es saudara bisa menampung sampai 1 bulan di depan. Saya tidak katakan saudara tidak boleh pakai lemari es. Saya mau katakan adalah semangat/spirit itu tidak boleh hilang. Saya mau katakan bahwa sesuatu ketergantungan di hadapan Allah itu tidak pernah boleh pudar. Yesus Kristus katakan: “Berbahagialah engkau yang miskin di hadapan Allah.” Apa yang Yesus sedang katakan kepada kita? Adalah engkau harus sadar dirimu itu miskin, bankrupt. Kalimat itu boleh diterjemahkan adalah bankrupt. Saya tanya; hari ini, detik ini, berapa orang yang rasa bankrupt, bukan masalah keuangan tetapi secara rohani. Saudara punya uang, saudara punya semuanya, kehidupan saudara-saudara baik tetapi saudara sadar; saya ini miskin kalau bukan anugerah-Mu saya ga mungkin bisa melanjutkan hidup. Saudara mungkin adalah orang kaya tetapi saudara-saudara merasa bankrupt secara rohani di hadapan Allah. Semua kalimat itu dari Alkitab mau menyatakan satu hal; bergantung, apart from Me, you can do nothing. Bergantunglah jemaat kepada Tuhan. Mintalah kepada Tuhan yang memiliki Roh Kudus untuk menciptakan hati seperti ini di dalam hatimu. Dan engkau akan melihat bagaimana Tuhan itu bekerja dengan begitu nyata dan mengalami Tuhan setiap hari karena Tuhan itu mendengarkan orang-orang yang berteriak kepada Dia di dalam kesulitan. Bergantunglah kepada Tuhan. Kiranya Tuhan boleh memimpin hidup kita.

UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN (4)

Ulangan 8:1-5, Matius 4:1-4

Di dalam ayat-ayat mengenai pencobaan Yesus yang dilakukan oleh setan kepada Dia, Matius mau menyatakan kepada semua orang Yahudi bahwa Yesus adalah Kristus yang engkau tunggu-tunggu. Ketika orang Israel melihat ini, Matius mau untuk memparalelkan beberapa hal ini.

  1. Pencobaan Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Adam kedua.

  2. Di dalam kitab Roma, Allah memandang seluruh dunia dalam dua aliran yaitu Adam pertama yang sudah jatuh di dalam dosa dan Adam kedua, yaitu Yesus Kristus. Sama seperti Adam yang pertama, maka Yesus Kristus dicoba. Tetapi Dia adalah Adam yang kedua dan di satu aliran yang baru, yang tidak sama dengan Adam yang pertama. Karena Adam yang pertama sudah dicoba di dalam makanan dan jatuh di dalam dosa. Yesus Kristus tidak. Dialah satu-satunya aliran yang baru yang memungkinkan kita semua yang berada di dalam Adam yang pertama tidak hanyut terus sampai mati di dalam dosa. Kita dibebaskan dengan satu aliran yang baru, yaitu Yesus Kristus, Adam yang kedua itu. Matius menuliskan bahwa pencobaan Yesus Kristus paralel dengan pencobaan Adam di taman Eden.

  3. Pencobaan Yesus Kristus paralel dengan pencobaan kepada Israel di padang gurun.

  4. Yesus Kristus adalah Israel yang sejati. Orang-orang Israel keluar dari Mesir, mereka dicobai atau lebih tepatnya, diuji oleh Tuhan di padang gurun. Kalimat dari Ulangan 8 sangat menggerakkan hati saya. Allah mengatakan: Aku memberikan kelaparan di dalam hatimu agar engkau mengetahui apakah isi hatimu. Kalau saudara-saudara sudah diperhadapkan dengan kelaparan, kebutuhan, atau uang, barulah kita mengetahui apakah kita mencintai Tuhan atau tidak dan apakah kita takut kepada Tuhan atau tidak. Ini adalah sesuatu ujian, bukan berarti Tuhan tidak mengetahui hati kita, tetapi Tuhan menguji kita supaya kita dapat mengetahui seperti apa isi hati kita. Dan begitu kita tahu, biarlah kita boleh bertobat di hadapan Tuhan. Dan Tuhan membalikkan hati kita supaya kita tidak melihat uang dan kebutuhan lebih daripada Allah. Ini adalah kalimat begitu yang tajam, Aku mencobai engkau, Aku membuat engkau lapar. Itu adalah kondisi hidup sehari-hari. Di situ engkau akan tahu apa isi imanmu. Israel gagal di dalam hal makanan. Mereka terus bersungut-sungut di hadapan Allah karena kondisi hidup yang kekurangan. Janganlah kita bersungut-sungut kepada Tuhan atas seluruh hidup kita. Itu berarti ingin menyatakan ketidakpuasan atas hidup yang diatur oleh Allah dan ini menjadi sesuatu kekejian di hadapan Allah. Kita sudah ditebus oleh Kristus tetapi kita terus bersungut-sungut untuk masalah makan. Maka di dalam Matius pasal kedua menyatakan adanya pengungsian ke Mesir: Lalu setelah itu dari Mesir, Kupanggil Anak-Ku. Itu semua adalah perjalanan Yesus Kristus ketika masih kecil. Lalu kemudian, keluar dari Mesir, itu persis sama dengan Israel keluar dari Mesir dan sama dengan Israel di padang gurun. Dari Mesir ke padang gurun, dicobai, diuji mengenai makanan. Demikian juga Yesus Kristus, diuji, dicobai oleh setan di dalam hal ini. Israel gagal, Yesus berhasil. Yesus adalah Israel yang sejati. Saudara perhatikan, Matius mau menuliskan kepada orang-orang Yahudi, lihat, Dia adalah Adam yang kedua dan Israel yang sejati.

  5. Pencobaan kepada Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Kepala Gereja.

  6. Apa yang menjadi pencobaan kepada Yesus Kristus di dalam poin-poin ini adalah pencobaan yang setan akan kerjakan juga di dalam kehidupan orang-orang yang ditebus oleh Tuhan yang adalah gereja Tuhan. Apa yang dicobai kepada kita, tidak lebih dari apa yang sudah setan cobai kepada Yesus Kristus. Tetapi banyak dari kita jatuh di dalam dosa, Yesus Kristus tidak. Pencobaan setan, gangguan setan kepada gereja-Nya adalah terlebih dahulu dilakukan setan kepada Kepala Gereja-Nya yaitu Yesus Kristus.

  7. Pencobaan Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Messiah yang sesungguhnya dan bukan saja Juruselamat Mesias, Dia adalah Tuhan itu sendiri.

  8. Kitab Ibrani menyatakan bahwa Yesus dicobai bukan saja persis seperti kita tetapi Yesus dicobai melebihi kita. Dia dicobai dalam segala sesuatu. Tidak ada orang yang dicobai di dalam segala sesuatu. Kita selalu jatuh dalam pencobaan sampai kita mati, tidak pernah bangkit. Ketika kita jatuh dalam satu pencobaan, maka kita akan terus dicobai. Tetapi apakah pencobaan Kristus sama dengan kita? Sama sekali tidak. Karena Alkitab menyatakan: Dia dicobai dalam segala sesuatu, segala sisi, segala hal, seluruh lapisan namun Dia tidak berdosa. Dia adalah Messiah yang sejati maka Matius mau menyatakan,”Hai Israel, dengarlah, Hai Israel, bacalah. Ini adalah Mesias yang sejati. Dia sudah diurapi dan sekarang Dia menyatakan kemenangan-Nya dalam segala hal.”

Hari ini kita akan meneruskan mengenai temptation yang pertama. Setan menyatakan kepada Yesus Kristus di saat Dia paling lapar dan paling membutuhkan, “Hai Yesus, ubahlah batu menjadi roti”. Yesus lalu berkata, “Tidak. Manusia bukan hidup dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Yang dibidik oleh setan kepada Yesus Kristus adalah kebutuhan. Waspadalah terhadap kebutuhan kita. Karena kebutuhan itu memang riil tetapi pada saat yang sama, engkau dan saya mungkin masuk dalam jerat setan kalau kita tidak minta belas kasihan dari Tuhan. Perhatikan apa yang Tuhan nyatakan dalam Alkitab. Allah itu menciptakan manusia dan Allah menciptakan manusia dengan kepribadian. Pertama, manusia itu adalah ciptaan. Kedua, manusia itu adalah pribadi. Pribadi berarti satu oknum yang memiliki think, feeling dan action yang berbeda dengan orang atau pribadi yang lain. Robot tidak memiliki pikiran, perasaan sendiri, aksi atau keinginan sendiri. Saya adalah pribadi, saudara adalah pribadi. Ketika manusia diciptakan oleh Allah yang adalah pribadi, maka di situ pasti ada kebebasan. Ini menyatakan natur manusia. Manusia adalah pribadi maka manusia boleh dan bebas untuk memilih. Manusia boleh bebas untuk pergi ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang, memilih yang hitam atau yang merah. Allah menciptakan manusia yang memiliki kehendak bebas. Tetapi jangan lupa, manusia yang memiliki kebebasan adalah suatu ciptaan. Ciptaan itu artinya kita bergantung pada sesuatu untuk mencukupi kebutuhan kita. Itulah salah satu hal yang membedakan manusia dengan Allah. Allah itu self-sufficient, self-eternal, self-exist. Manusia tidak. Maka Allah yang self-sufficient, cukup pada diri-Nya sendiri itu tidak memerlukan variabel dari luar untuk mencukupi diri-Nya. Manusia bukan pencipta sehingga meskipun kita bebas untuk memilih, kita tetap berada di dalam satu dominasi dari satu pribadi yang ada di atas kita. Kita pasti bergantung kepada sesuatu. Ada orang mengatakan saya bebas tetapi dia tetap bergantung pada sesuatu. Masalahnya kepada siapakah engkau bergantung? Saya mau bergantung kepada Tuhan karena Kristus mengatakan, “Apart from me, you can do nothing“. Apakah Engkau mau bebas? Silahkan, tapi engkau pasti memerlukan sesuatu dari luar untuk mencukupi kebutuhanmu. Karena manusia itu punya kebutuhan di dalam desain awalnya, Tuhan mau menyatakan: kebutuhan yang paling utama adalah Pribadi Allah dan di dalam relasi dengan Pribadi Allah, seluruh kebutuhan manusia yang lain diberikan oleh Allah.

Sekali lagi, di dalam diri manusia yang adalah pribadi tetapi sekaligus ciptaan, manusia memerlukan sesuatu yang ada di luar dirinya untuk mencukupi kebutuhannya. Dan apa yang ada di luar dirinya mencukupi kebutuhannya di dalam relasi dengan Allah, maka Allah mau menyatakan kebutuhan utamamu sebenarnya adalah Pribadi-Ku. Dan di dalam satu relasi dengan Pribadi-Ku, Aku mencukupkan seluruh dari kebutuhanmu yang lain. Tetapi celakanya, ketika dosa masuk, dosa memisahkan Allah dengan manusia. Manusia tetap memiliki kebutuhan tetapi dia tidak tahu lagi bagaimana cara untuk mendapatkan kebutuhan dari luar. Di situlah muncul kekuatiran yang besar. Itulah sebabnya kalimat pertama Yesus Kristus berkenaan dengan hal ini adalah jangan kamu kuatir. Jujurlah di dalam hati kita. Tuhan, aku memerlukan kebutuhan, aku ada kebutuhan, aku harus mencukupinya. Kembali kepada Tuhan. Jangan berpikir bahwa kalau saudara-saudara bekerja keras terus kemudian agama dapat ditempelkan di dalam hidup kita. Tidak. Sebaliknya, seluruh hidup kita adalah untuk Allah dan di dalam relasi ini saudara akan menikmati bagaimana Allah memberikan anugerah-Nya untuk mencukupi kebutuhan kita.

Dosa sudah memporak-porandakan manusia. Kita memerlukan sesuatu dari luar untuk mencukupkan kebutuhan kita. Siapakah sumbernya? Kepada siapakah engkau akan bergantung? Alkitab mengatakan: Kembalilah; Allah di dalam Kristuslah seharusnya menjadi tempat pergantungan kita. Maka di dalam posisi keterpisahan dan adanya kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi, setan pun masuk. “Yesus, ubah batu jadi roti”. Betapa tajamnya dan betapa jitunya setan. Jika kita tidak sungguh-sungguh minta belas kasihan dari Tuhan, pasti semua orang jatuh, karena kita memerlukan makan, perlu safety untuk masa depan. Semua itu adalah kebutuhan yang riil, bukan khayalan, tetapi semua menjadi kacau karena manusia sudah terpisah dari Tuhan. Tetapi Yesus Kristus mampu mematahkan senjata setan yang paling tajam. Kristus kemudian mengatakan kepada setan, “Manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Apakah arti kalimat Yesus itu?


  1. Roti itu memang kebutuhan, tapi Firman itu juga adalah kebutuhan utama. Yesus tidak mengatakan bahwa manusia tidak memerlukan roti. Yesus mengerti bahwa kita diciptakan dari tanah dan hembusan nafas Allah maka bagaimana pun saja kita pasti bergantung dengan sesuatu yang ada di bumi ini. Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita tidak memerlukan uang. Yesus mengatakan, “Manusia hidup bukan dari roti saja”, itu berarti kita memerlukan roti. Tetapi Yesus langsung menambahkan, “Tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Yesus mau mengatakan bahwa manusia, engkau harus menyadari bahwa engkau memang memerlukan roti tetapi terlebih dari itu engkau memerlukan Firman. Tanpa Firman, maka jiwa kita kosong, tanpa Firman maka hidup kita tidak berarti. Roti hanya mencukupi hal yang jasmani tetapi Firman akan mengisi jiwamu. C.S. Lewis mengatakan bahwa manusia itu bukanlah tubuh yang memiliki jiwa tapi jiwa yang memiliki tubuh. Perhatikan saudara-saudara, kita adalah jiwa yang memiliki tubuh. Kalau kita mengerti kalimat ini, maka kita tidak menjadi orang bodoh. Manusia hanya mau mencari roti dan membuang Firman sehingga hidup kita menjadi sia-sia. Ada seorang yang luar biasa kaya yang kemudian bunuh diri. Polisi menemukan surat bunuh diri yang ditulisnya yang menjelaskan alasannya melakukan bunuh diri. Sejak muda dia telah meniti karirnya dan terpaksa melepaskan relasinya dengan anak dan istrinya. Dia percaya bahwa setelah mencapai puncak karirnya, maka semua kebahagiaan dan kepenuhan akan didapatkan kembali. Tetapi ketika dia telah mencapai puncak karirnya, dia menemukan nothing, itulah yang akhirnya membuat dia bunuh diri. Pernahkah saudara-saudara merasa nothing? Saudara mendapatkan segala sesuatu di dunia tetapi tetap merasa nothing! Yesus sudah menyatakan ribuan tahun yang lalu manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari Firman yang muncul dari mulut Allah. Mereka akan berbahagia kalau mendapatkan Firman. Saya tidak tahu apa yang menjadi kebahagiaan saudara. Di dalam anugerah yang besar dari Tuhan saya menyadari orang-orang yang sungguh-sungguh dibentuk oleh Tuhan dan yang bertumbuh akan menghargai Firman yang datang di dalam hidupnya. Banyak orang yang tidak senang ketika mendapatkan banyak Firman, itu menandakan ada yang tidak beres dengan hidup kita. Orang-orang yang dipakai dan diurapi Tuhan, serta anak-anak Tuhan yang sejati akan menghargai Firman dan gereja-Nya. Periksalah diri saudara. C.S. Lewis mengatakan, “Orang yang ada di dalam Kristus akan menyadari bahwa dunia ini tidak pernah akan bisa mengisi hatinya. Dan ketika dia mengerti bahwa dunia tidak bisa mengisi hatinya, maka dia langsung tahu bahwa sesungguhnya dia bukan dari dunia ini”. Anak-anak Tuhan membutuhkan Firman dan mendengarkan suara Bapa-Nya.


  2. Yesus Kristus mau mengajarkan bahwa yang mengemudikan hidup kita itu bukan roti, melainkan Firman. Ketaatan kepada Firman itulah yang men-drive seluruh hidup kita. Yesus Kristus pernah mengatakan, “Pada-Ku ada makanan yang lain yang tidak kamu kenal.” Makanan berarti sesuatu yang memberikan kekuatan. Apakah makanan Yesus? >Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa-Ku di Surga.Seharusnya yang men-drive hidup kita adalah kehendak Allah, rencana-Nya dan keinginan-Nya. Jika kita berjalan di dalam ketaatan meskipun kita rugi maka saudara akan melihat bagaimana Allah memenuhi seluruh kebutuhan kita. Belajar untuk mempercayai dan taat kepada Dia. Apa yang men-drive hidupmu? Yesus Kristus mengatakan, “Aku tidak akan mengubah batu jadi roti. Itu memang kebutuhan-Ku, tapi manusia hidup bukan dari itu saja. Manusia hidup dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”.


  3. Yang Yesus mau ajarkan kepada kita untuk menang di dalam temptation ini, yaitu bahwa Firman harus menjadi prioritas di dalam hidup kita. Mencari Firman adalah prioritas di dalam hidup kita. Kehendak Allah, hukum Allah, ketetapan Allah itu harus ada di depan. Berapa banyak orang-orang di Sydney ini, yang tidak memprioritaskan kehendak Allah dan hukum Allah dan ketetapan Allah di depan melainkan memprioritaskan kebutuhan dan uang. Kita harus bertobat. Kita tidak memprioritaskan Firman, kita memprioritaskan apapun saja untuk dunia ini, tapi tidak pernah Tuhan. Kita telah break the covenant. Mari melihat Yesaya 58:13-14. (13) Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus Tuhan “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, (14) maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya. Ketika saudara-saudara mencari uang pada hari Sabat dan merasa tidak bersalah, itu sama seperti engkau mau mengatakan kepada Tuhan, di dalam hukum-Mu juga ada tulisan: jangan membunuh, dan saya membunuh, dan kemudian saya tidak apa-apa. Bukankah ada yang tidak beres dalam hidup kita? Saudara percayalah kepada Firman, bertobatlah, dan mari bersama-sama bertumbuh. Hormatilah Dia. Yesus Kristus mengatakan makanan-Ku bukan cuma dari roti, tetapi makanan-Ku menjalankan kehendak Allah. Itu berarti ketetapan Allah ada di depan. Perhatikan Yesaya 58, itu bukan saja peringatan dari Allah, tetapi ada providensia Allah. Setiap kali Allah marah, di situ terletak dari kebaikan-Nya. Banyak orang yang menganggap hari sabat adalah beban, suatu kewajiban. Apakah saudara-saudara menyadari bahwa berkat Tuhan begitu besar bagi kita? Kami yang hina, yang berdosa, yang najis, yang tidak beres ini diangkat oleh Tuhan untuk boleh melayani Dia. Itu adalah privilege yang besar. Semua orang yang ada di dalam gereja, yang sungguh-sungguh dicelikkan oleh Tuhan, akan menyadari bahwa hari Sabat adalah hari kenikmatan, bukan beban. Melayani Tuhan bukanlah kewajiban, itu adalah sesuatu hal yang paling membahagiakan dalam hidup. Ada orang pergi ke gereja jika tidak bentur dengan acara mereka. Mungkin mereka adalah anak binasa. Karena tidak suka berada di rumah Bapa, tidak suka mendengar suara Kristus. Yesus Kristus sendiri mengatakan bahwa domba-domba-Ku mendengar suara-Ku. Lalu di dalam hardikan ini, saudara jangan berpikir Tuhan itu cuma marah, Tuhan itu begitu mengasihi kita. Saudara-saudara, jikalau engkau bersenang-senang karena Tuhan, maka Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan. Aku akan memberi engkau makan. Mengapa semua orang Israel dihancurkan oleh Tuhan? Karena mereka selalu berkeluh kesah untuk urusan uang dan urusan makan. Mereka ingin kembali ke Mesir karena mereka lebih suka makanan yang diberikan oleh Firaun. Alkitab mengatakan di Masa dan di Meriba engkau mencobai Aku, Aku akan membinasakan engkau! Akhirnya semua binasa. Apapun yang dunia berikan kepada kita, hal yang paling indah adalah diberi makan dari tangan Tuhan. Janganlah kita bodoh! Dia akan merawat hidup kita. Sampai kita tua, Dia tidak akan meninggalkan kita. Di kitab Ulangan tertulis, “Aku akan memberikan engkau manna, makanan yang tidak kamu kenal”. Pertama, manna memang tidak pernah ada sebelumnya dan nenek moyang mereka tidak tahu apakah manna itu. Tapi kedua, Tuhan mengatakan bahwa Dia akan memberi makan dengan cara yang tidak engkau kenal. Ada satu sindiran Allah di dalam hal ini, adalah orang-orang itu mencari uang dengan susah payah tetapi Aku memberikan kepada orang yang Aku kasihi ketika tidur. Itu bukan berarti malas, itu artinya rest di dalam Tuhan. Itu artinya kita mau menjalankan kehendak Tuhan. Allah akan mencukupkan kebutuhan kita, namun yang paling utama adalah biarlah kehendak Allah, ketetapan Allah, hukum Allah, dan rencana Allah ada di depan. Biarlah nikmat akan Tuhan di dalam hari-hari-Nya Tuhan dan di dalam rumah Tuhan itu adalah segala sesuatu yang menjadi prioritas dalam hidup kita.


  4. Yesus mengajarkan kepada kita, di tengah-tengah temptation seperti itu, makan roti itu tidak salah. Tapi karena itu sudah menjadi satu temptation sekarang Yesus benar-benar lapar. Maka kemudian Dia menahan lapar-Nya, Dia menahan puasa-Nya lebih panjang, itu adalah jalan sangkal diri. Saudara tidak perlu kuatir karena lapar, Tuhan pasti memberikan kita makanan. Anak-Nya yang tunggal saja, yang ada di dunia itu diberi makan, masakan Dia mencobai kita melebihi daripada anak-Nya? Tidak mungkin! Yesus adalah Guru Agung, Yesus adalah Pemimpin Gereja, Yesus paling rohani dari kita. Tetapi Allah memberikan satu ujian supaya Alkitab mengatakan engkau tahu pada saat itu apa pilihan hidupmu dan cetusan hatimu. Maka Yesus mengatakan, “Aku tidak akan makan, maka Aku akan menjalankan kehendak Allah”. Di saat seperti itu Dia harus memperpanjang puasa-Nya dan itu berarti Dia harus memikul salib-Nya, menyangkal diri-Nya dalam kehidupan-Nya yang kenosis. Dikosongkan sampai seluruh kehendak Allah jadi dalam hidup-Nya. Yesus mengatakan hal ini dan Yesus mengajarkan hal ini. Dan itu memberikan kepada kita jalan di dalam kemenangan. Tidak terjebak oleh setan tetapi mendapatkan apa yang diperlukan dalam hidup kita. Apakah saudara mau mendapatkan apa yang kita perlukan dan mendapatkannya dari tangan Tuhan. Bukankah itu yang terpenting? Bukankah itu adalah kebahagiaan yang sejati? Anak-anak saudara akan melihat bahwa saudara mengutamakan Tuhan lebih dari seluruh kebutuhan. Di dalam hati mereka akan mengetahui bahwa Tuhan adalah segala sesuatunya. Kehendak-Nya, Firman-Nya harus aku takuti. Apa yang menjadi kegagalan kita? Dalam mendidik anak-anak kita? Jika kita bicara apapun saja tentang Tuhan, tetapi kita hidup dengan jalan setan. Kita hidup di dalam pencobaan dan kemudian kita jatuh dalam dosa. Yesus mengatakan manusia bukan hidup dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Percayakan hati, hidup dan keluarga kita kepada Tuhan, dan biarlah Tuhan memfokuskan mata rohani kita untuk melihat kehendak-Nya, rencana-Nya lebih utama daripada seluruh kebutuhan kita dan Alkitab mengatakan, “Barangsiapa yang mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu”. Kiranya Firman-Nya itu boleh kita nikmati, kiranya Firman-Nya itu boleh sungguh-sungguh terjadi, kiranya Dia boleh menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang setia dalam hidup kita.
^