[simple_crumbs root="Home" /]
-->

UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN(7)

Matius 4:5-7

Pencobaan Yesus Kristus adalah pencobaan yang riil, bukan semu atau absurd. Dia adalah manusia sejati dan sekaligus Allah yang sejati. Alkitab menyatakan Dia adalah seperti kita dan Dia adalah buah yang sulung itu dan apa yang terjadi kepada manusia terjadi kepada Yesus Kristus. Alkitab menyatakan bahwa Dia dicobai dari segala sisi tetapi yang membedakannya dengan kita, dengan Israel, dengan Adam, yaitu bahwa Dia tidak jatuh di dalam dosa. Ketika setan sudah menyelesaikan pencobaan pertama dan Yesus Kristus menang dari pencobaan yang pertama itu dan Yesus Kristus mengkutip Alkitab, yaitu “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Setiap pencobaan yang datang kepada Yesus Kristus dilawan bukan dengan kemarahan, dilawan bukan dengan senjata, tetapi dilawan dengan satu dasar yaitu, Firman. Setiap orang Kristen harus mengerti dan menyelidiki Firman. Sesuatu kebohongan dari setan membuat saudara pergi ke gereja tetapi saudara tidak berakar di dalam Firman. Setan membuat saudara bisa menikmati persekutuan Kristen tetapi tidak bertumbuh dan tidak mengenal Firman. Satu hal yang dikerjakan oleh setan, dia akan membuat saudara, mendorong saudara melakukan apapun saja kecuali satu, yaitu, engkau tidak mengenal Firman. Jangan engkau membaca Firman dengan teliti, jangan engkau dicerahkan hatimu oleh Firman karena begitu engkau mendapatkan Firman itu, Alkitab menyatakan adalah pedang untuk menusuk si musuh. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa perisai kita adalah iman dan pedang Roh yaitu Firman Allah. Kalau saudara tidak memiliki Firman, maka itu persis dengan seorang prajurit yang pergi bertempur tanpa ada satu senjata yang offensive. Dan di tempat yang lain dikatakan, iman itu bertumbuh karena Firman Allah. Maka jikalau kita tidak memiliki Firman itu, pada saat yang sama, maka saudara tidak memiliki perisai. Dua hal yang selalu ada di dalam peperangan rohani yaitu Firman dan iman. Dan iman itu ada karena Firman. Seluruh iman kita bukan berdasarkan pada perorangan, atau siapa pun hamba Tuhannya tetapi seluruh iman kita berdasarkan Alkitab. Seluruh hamba Tuhan yang Tuhan pakai, membawa seluruh jemaat bukan kepada dirinya tetapi kepada Firman. Belajarlah Firman.

Maka begitu masuk ke dalam pencobaan yang kedua, Setan tahu jawaban Yesus Kristus. Sekarang setan membawa Yesus Kristus ke tempat bubungan Bait Suci. Itu adalah tempat paling tinggi di Bait Suci. Biasanya seorang Imam Besar kalau mengumumkan sesuatu yang penting sekali untuk seluruh jemaat, ada di atas bubungan itu dan kemudian meniup sangkakala, maka seluruh orang Israel akan berkumpul dan kemudian akan diberikan sebuah pernyataan atau pengumuman. Hari itu, Yesus dibawa ke bubungan Bait Suci, lalu kemudian dia mengatakan, “Kalau Engkau Anak Allah,” atau tepatnya adalah “Engkau Anak Allah, bukan? Maka jatuhkan diri-Mu dari sini ke bawah. Sebab ada tertulis, maka malaikat-malaikat-Nya akan memegang Engkau sehingga kaki-Mu tidak terantuk kepada batu. Ini kalimat yang luar biasa tajam dan kalimat yang begitu mencemooh. Yesus sudah mengatakan, “Ada tertulis, manusia hidup bukan dari roti tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Maka kemudian sekarang setan mengatakan, “Ada tertulis juga Yesus, jatuhkan diri-Mu, maka Engkau tidak akan binasa.” William Gardner, seorang puritan, mengatakan, “Luar biasa. Perhatikan baik-baik seluruh gereja Tuhan. Di dalam peperangan, setan menggunakan senjata yang biasa digunakan oleh anak-anak Allah.” Setan menggunakan Pedang Roh untuk menusuk gereja. Empat hal ini saudara perhatikan baik-baik. Setan mengetahui Alkitab. Setan mengetahui Yesus Kristus itu Tuhan. Suatu hari Yesus Kristus datang dan Dia mau mengusir setan lalu kemudian setan mengatakan apa urusanmu hai Anak Allah kepada aku? Setan tahu. Di dalam kitab Yakobus, dikatakan Setan mengetahui Allah. Setan itu gemetar kepada Tuhan. Jikalau kita memiliki 4 hal ini, tidak menandakan kita orang Kristen. Ada tanda yang terakhir dan paling penting bagi orang Kristen, yaitu ketaatan. Mau kehendak-Mu jadi atau kehendakku yang jadi. Itu tanda yang sejati. Maka ini adalah pembukaan perang yang sesungguhnya. Setan menggunakan ayat Alkitab. Setan menggunakan teologia Kristen untuk menusuk gereja. Saya ingatkan 3 hal ini. Pertama, Setan menggunakan Alkitab. Kedua, Setan menggunakan tafsiran yang salah kepada Alkitab. Ketiga, Setan menggunakan Alkitab dengan tafsiran yang salah itu untuk kepentingan pribadi. Tiga hal ini disebut sebagai peperangan tafsiran atau perang hermenetik. Ini adalah senjata kuno sekali tetapi sudah menghancurkan begitu banyak gereja. Dan kita tidak luput kecuali Tuhan itu membuat kita sadar.

Hari ini saya akan khusus memberikan apa yang Alkitab katakan berkenaan dengan tafsiran demi tafsiran yang disalah mengerti. Jikalau kita perhatikan dari Kejadian sampai Wahyu, maka saudara akan tahu, seluruhnya adalah perang tafsiran. Seorang nabi yang sejati bilang A, seorang nabi palsu bilang B. Dan seluruh rakyat tidak tahu yang mana yang sejati dan mana yang palsu sampai seluruhnya mati dan kemudian sejarah baru membuktikan yang ini benar. Itu hal yang menakutkan sekali. Bagaimana kita bisa tahu bahwa yang kita tahu itu adalah benar? Bagaimana kita mengujinya? Itu semua adalah prinsip filsafat epistemologi. Semuanya hanya anugerah Tuhan untuk boleh mengerti kebenaran. Saya akan bicara satu persatu untuk merentang beberapa prinsip ini. Ketika Setan datang kepada Adam dan Hawa. Tamannya, pohonnya dan buahnya sama. Tuhan mengatakan, “You jangan makan ini. Engkau makan, engkau akan mati.” Setan kemudian datang kepada Adam dan Hawa, “Engkau makan, engkau akan hidup.” Saudara perhatikan, bendanya, keadaan/kondisinya sama, yang satu menafsirkan mati, yang satu menafsirkan hidup. Setan memakai Firman sebagai senjatanya. Peperangan tafsiran. Saudara sadar atau tidak? Bahwa seluruh dunia ini, peperangan yang paling utama bukan nuklir atau yang lainnya tetapi dari tafsiran melawan tafsiran, orang ini atau daerah ini harus ditaklukkan karena ini. Daerah ini tak boleh ditaklukkan karena ini. Dari dua itu siapa yang menang? Itu yang nanti akan menentukan itu bom jatuh atau tidak.

Kita harus selalu mengerti bahwa kita semua berada di tengah-tengah peperangan tafsiran. Mari kita melihat kenyataan di dalam Perjanjian Lama, Yeremia 28:1-9, saudara akan menemukan peperangan tafsiran ini di antara dua nabi, nabi yang sejati dan nabi yang palsu. Ini adalah peperangan yang luar biasa. Pada waktu itu seluruh Yehuda berada di dalam penawanan Babel. Semua orang Yehuda berada di dalam penderitaan karena Allah mengutus Babel untuk bisa menguasai mereka. Seluruh kehidupan kita itu adalah di dalam providentia Allah. Nabi Hanaya kemudian mengatakan di dalam dua tahun lagi maka Babel akan dikalahkan, di dalam dua tahun lagi engkau akan dibebaskan, di dalam dua tahun lagi rajamu akan datang. Berbeda dengan Yeremia yang selalu membawa berita yang tidak enak. Saudara perhatikan baik-baik, Yeremia adalah orang yang selalu membawa berita tidak enak. Yeremia nanti suatu hari akan mati dalam pembuangan, Yesaya akan mati dengan perut yang terbelah karena dipotong oleh raja pada waktu itu. Seluruh nabi, selalu beritanya itu adalah bukan berita damai sejahtera. Bukankah Allah itu sumber damai sejahtera? Mengapa nabi menyatakan berita malapetaka dan bukan damai sejahtera? Jawabannya adalah karena engkau tidak taat! Satu-satunya damai sejahtera itu jikalau engkau bertobat. Jikalau engkau tidak bertobat, jikalau engkau tidak taat, jangan pernah engkau berpikir ada kedamaian di dalam rumah tanggamu, jangan pernah engkau berpikir ada kedamaian di dalam hidupmu. Ini adalah prinsip dari seluruh nabi dan rasul. Engkau akan mendapatkan sejahtera dari Tuhan tetapi tidak di dalam dosamu. Ini adalah prinsip. Saudara-saudara perhatikan, peperangan dari tafsiran itu ada dan jemaat terhimpit di tengah-tengahnya. Di dalam peperangan ini akhirnya siapakah yang menang? Hanaya. Siapa yang dipercaya oleh Israel? Hanaya. Siapa yang kemudian dibuang oleh Israel? Yeremia. Tetapi Alkitab mengatakan, orang yang bergantung kepada Tuhan, yang takut akan Tuhan, yang mementingkan Firman Tuhan, akan hidup untuk selama-lamanya. Gereja tidak pernah ingat Hanaya tetapi gereja mengingat Yeremia. Jaman ini, gereja akan mengingat pengkotbah-pengkotbah yang tidak beres tetapi setelah jaman ini selesai, saudara-sadara akan tahu siapa benar siapa salah. Selalu dunia ini akan berulang seperti itu.

Sekarang saya akan membawa saudara-saudara kepada Yesus Kristus. Saudara pasti pernah ingat Yesus Kristus mengatakan seperti ini,“Engkau sudah pernah mendengar Firman tentang ini tetapi Aku mengatakan kepadamu sesungguhnya seperti ini”. Itu adalah kalimat mengenai tafsiran. Itu diucapkan Yesus kepada semua rakyat Israel karena mereka sudah mendengarkan pengajaran-pengajaran ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang tidak benar dan tidak beres tetapi Yesus mengatakan arti yang sesungguhnya. Itu adalah kalimat antitesis, itu bukan kalimat paradoks. Kalimat paradoks itu adalah dua kalimat yang bisa digabungkan dan ada kebenaran di dalamnya. Sedangkan kalimat antitesis yaitu saudara harus memilih salah satu apakah either ini benar atau yang ini benar. Maka ini adalah peperangan sepanjang jaman. Mari kita melihat Galatia 1:6-10, perhatikan kalimat Paulus. Pada waktu itu dia sedang menghadapi Injil yang sama tetapi tafsiran yang lain. Dia menghadapi orang-orang yang menyesatkan Injil itu. Dan perhatikan apa yang Paulus itu katakan (ayat 8), Paulus mengerti bahwa apa yang dia dapatkan itu adalah kebenaran. “Jikalau seseorang itu mengajarkan Injil, yang berbeda dengan Injil yang aku beritakan, terkutuklah dia!”. Jikalau pada waktu itu saudara adalah jemaatnya Paulus, apakah saudara mau percaya dengan dia? Mungkin saya tidak. Kalau bukan anugerah Tuhan. Saya akan katakan engkau sombong luar biasa. Engkau menganggap Kristus sama dengan engkau. Engkau menganggap Injil Kristus itu adalah Injil yang sama dari yang engkau ucapkan. Engkau menganggap dirimu dengan Kristus itu menjadi satu. Engkau harus tahu, Kristus itu Tuhan, engkau manusia. Ada perbedaan kualitatif, tetapi di sini saudara-saudara akhirnya setelah jaman itu berlalu, maka saudara akan mengerti, bahwa kita mengerti, bahwa siapa benar dan siapa yang salah. Ini adalah peperangan yang luar biasa sengit.

Ketika para rasul, khususnya ketika Yesus Kristus bertemu dengan orang yang berdosa, entah dia itu adalah cukai, entah dia itu adalah orang yang melacur, maka saudara-saudara perhatikan, Yesus Kristus penuh dengan cinta kasih. Ketika itu, di depan Dia diperhadapkan seorang perempuan yang berzinah yang dibawa oleh segerombolan orang Farisi, ahli Taurat untuk dilempar, dirajam, untuk dihakimi di depan Yesus Kristus. Yesus Kristus tidak bicara banyak hal. Alkitab mengatakan Dia menunduk ke bawah kemudian Dia menuliskan sesuatu di tanah. tidak memberitahu apa yang ditulis-Nya. Tetapi para penafsir mengatakan sangat mungkin Dia menuliskan sepuluh perintah Allah. Sehingga begitu ditulis, satu per satu dari mereka mengundurkan diri karena mereka tahu itu mereka akan semuanya melawan perintah Allah. Tidak ada satu orang pun yang suci di hadapan Allah. Yesus Kristus mengatakan, “Siapa yang tidak berdosa, silahkan lempar batu.” Lalu kemudian wanita itu setelah semuanya pergi, lalu kemudian Dia mengatakan kepada wanita itu, “Wanita, pergilah. Aku tidak akan menghukum engkau. Tetapi jangan berbuat dosa lagi.” Saudara perhatikan begitu cinta kasih Kristus kepada perempuan ini. Saudara perhatikan betapa Dia memiliki satu compassion, satu mercy kepada perempuan dan memberikan kesempatan hidup yang kedua. Tetapi kalimat Yesus Kristus tidak bisa saudara mainkan lalu kemudian “Yesus kan begitu baik itu, Yesus itu begitu sangat mengasihi.” Saudara perhatikan, Dia memang mengasihi, Dia sungguh-sungguh mengasihi orang itu tetapi Dia mengatakan, “You jangan berbuat dosa lagi.” Celakanya adalah banyak sekali orang yang tetap berbuat dosa dan menggunakan ayat itu. Apakah Yesus mengasihi gay? Pasti dia mengasihi. Tetapi Dia akan mengatakan, “Engkau pergi dan jangan berbuat dosa lagi.” Saudara-saudara harus tahu ada titik pertobatan. Kasih Allah itu bukan kasih kepada dosa tetapi Dia memberikan kesempatan.Perhatikan baik-baik ayat Alkitab. Saudara uji apa yang saya katakan, dan lihat di dalam Alkitab.

Mari kita melihat Matius 18:6-7. Sekarang akan melihat apa yang Yesus katakan kepada orang-orang yang sesat.Saya akan memberikan prinsip ini. Setan menggunakan ayat Alkitab tetapi memberikan penafsiran yang berbeda. Itu adalah senjata yang paling kuno dari Setan yang berhasil menaklukkan semua manusia bahkan orang di gereja sekalipun. Dan saudara perhatikan apa yang Yesus kerjakan ketika Dia berjumpa dengan orang yang berzinah, orang yang berdosa. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Dia sahabat orang berdosa, Dia berada di tengah-tengah kumpulan orang-orang yang pernah berzinah dan pernah menjadi pemungut cukai. Dia mengampuni mereka, Dia menerima mereka, Dia mengatakan, ” Jangan berbuat dosa lagi.” Dan kemudian Dia menjadi teman mereka. Semua orang yang menganggap diri paling benar, yang mencibir Yesus Kristus, mengatakan, “Aku paling benar. Engkau siapa? Engkau orang suci, kenapa ada di tengah-tengah mereka?” Yesus mau menjadi sahabat semua orang yang pernah berdosa yang bertobat. Tetapi ketika berbicara mengenai penyesat, Yesus tidak melepaskan orang-orang itu dari kesalahannya. Kepada penyesat, Dia mengucapkan satu kalimat, “Celakalah engkau! Lebih baik engkau itu tidak pernah hidup! Lebih baik engkau tidak pernah dilahirkan! Adalah lebih baik satu batu kilangan engkau ikatkan di lehernya kemudian engkau masukkan di dalam laut!” Kristus sendiri menginginkan kematiannya! Saudara sadar atau tidak, ini sudah sampai kepada inti peperangan itu. Tidak ada kasih, tidak ada satu toleransi apapun saja. Itulah sebabnya, Paulus menyatakan, “Jikalau ada orang yang berkotbah memberitakan satu Injil yang berbeda dengan apa yang aku katakan, itu sebenarnya bukan Injil Kristus, terkutuk dia!” Kepada orang-orang yang pernah jatuh di dalam dosa, kita harus mengasihi, tetapi bicara mengenai penyesat, tidak ada toleransi. Setiap orang harus sinkron, apa yang dipikirkan Kristus biarlah kita pikirkan. Apa yang ada dalam hati Kristus biarlah kita itu perhatikan. Ini kalimat-kalimat yang tidak enak didengar. Kita menginginkan seluruh dunia itu damai tetapi saudara perhatikan sejak manusia itu jatuh di dalam dosa, maka tidak pernah akan ada perdamaian. Satu kalimat nubuatan dari Allah Bapa sendiri yang pertama kali didengar oleh manusia setelah jatuh di dalam dosa, “Aku akan mengadakan permusuhan dengan keturunanmu.” Jadi tak pernah mungkin damai. Gereja itu akan terus berlawanan. Gereja akan terus berjuang. Gereja yang sejati, akan disiksa, jika terus bicara mengenai kebenaran. Kepada orang Farisi dan ahli Taurat yang salah, maka Yesus mengatakan, “Celaka engkau!” Ini semua adalah prinsip-prinsip di dalam Alkitab. Dalam 2 Petrus 2:1-3, Petrus berbicara begitu keras tentang hal ini. Semua nabi satu persatu berhadapan dengan pengajaran sesat. Penyesat itu tidak pernah tidak, pasti ada di dalam gereja dan Yesus Kristus sudah mengatakan itu. Tidak mungkin tidak ada penyesat, tetapi celakalah dia, lebih baik dia tidak pernah dilahirkan, lebih baik bahwa dia itu batu kilangan diikatkan di lehernya kemudian masuk ke dalam lautan.

Saya mau membawa saudara di dalam Wahyu 13:11-18. Saya akan jelaskan bahwa apa yang menjadi temptation dari Setan kepada Yesus Kristus itu kita akan hadapi. Kalau saudara-saudara melihat kitab Wahyu, maka saudara akan menemukan 4 hal, empat binatang yang akan menghancurkan gereja Tuhan atau akan bisa membuat gereja Tuhan itu hampir terkalahkan.

  1. Binatang yang keluar dari dalam laut. Binatang yang keluar dari dalam laut itu bicara mengenai penganiayaan fisik. Itu adalah orang-orang yang akan menghancurkan kita dan anak-anak kita dengan senjata dan kita akan mengeluarkan darah. Ini adalah abad yang penuh dengan darah dari para martir. Semakin majunya teknologi, ternyata di dalam dunia ini, semakin banyak martir, bukan semakin sedikit. Saudara-saudara bisa lihat di mana pun saja, mau di Syria, Kamboja, Thailand sekalipun yang kelihatannya baik, dimanapun saja, saudara-saudara melihat martir. Wahyu 13:10 menyatakan maka di sini yang paling penting adalah iman dan ketabahan dari orang-orang kudus.
  2. Binatang yang keluar dari dalam bumi. Itu adalah imam dan nabi yang palsu, yang terus menerus ada di sepanjang sejarah gereja. Di dalam Perjanjian Lama, Tuhan menghancurkan Yehuda, Samaria, Israel utara dan selatan karena satu hal, mereka tidak berbuah. Mereka tidak berbuah karena mereka dipimpin oleh imam-imam dan nabi-nabi palsu. Apa yang menyebabkan seluruh Israel itu bankrupt, corrupt? Bukan Babel. Bukan Nebukadnezar. Bukan Asyur, bukan Yunani, bukan Romawi. Yang menghancurkan Israel adalah dalam dirinya sendiri. Ada orang-orang yang memegang mimbar dan membalikkan hati rakyat. Mereka takut kepada manusia dan bukan kepada Allah. Mereka menyembah uang dan bukan kepada Allah. Maka itu kemudian itu adalah binatang yang keluar dari dalam bumi. Itu adalah penyesat-penyesat. Perhatikan baik-baik, Wahyu 13:18, Yang penting di situ adalah hikmat yang bisa membedakan mana benar dan salah. Sekarang beri kepadaku pengertian-Mu, hikmat-Mu. Bagaimana aku bisa membedakan? Tuhan kemudian mengatakan, engkau perhatikan, yang diajarkan itu selalu ada satu ciri, yaitu bilangan 666. 6 itu adalah angka manusia. 3 adalah angka TriTunggal. Bagi orang-orang Yunani, numbers sekaligus memiliki arti. Misalkan saja ketika membicarakan 12, di dalam Alkitab itu adalah angka di dalam Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru. Sehingga kalau saudara-saudara bicara mengenai 144 ribu orang yang akan diselamatkan, itu adalah 12x12x1000 dan itu adalah bicara mengenai Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan jumlah yang begitu banyak, multitude. Dan ketika bicara mengenai 6 itu adalah angka manusia. Dan 666 itu berarti manusia itu ditinggikan sedemikian rupa menjadi center, self-centered. Seluruh keinginan, ambisi, lust, nafsu, semuanya diri itu dipenuhkan. Itu 666. Tuhan mengatakan, lihat yang diajarkan. Kalau itu salah pasti 666. Maksudnya adalah yang diajarkan itu, maka pengajaran itu akan menuju kepada kepuasan diri. Menuju kepada diri sebagai pusat. Menuju kepada self-centered and not God-centered. Menuju kepada dirimu itu yang paling utama. 666 itu berpusat pada diri. Pengajaran Yesus adalah 180 derajat kebalikannya, berpusat kepada Allah. God-centered vs self-centered.
  3. Binatang ketiga yang akan menghancurkan gereja Tuhan itu adalah Babel, Babylon. Di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ada satu kota yang selalu muncul yaitu Babel. Karena Babel arti sesungguhnya adalah penakluk umat-Ku. Jadi di mana Allah ada, di situ Babel ada. Babel itu pertama kali adalah dari Babylonia dari menara Babel. Saudara lihat menara Babel itu apa? Semua menuju ke langit. Self-exaltation. Babel menaklukkan gereja Tuhan melalui kemakmuran. Saudara-saudara, hati-hati. Saudara mungkin mengatakan ini negara lebih demokrasi dari Indonesia. Ini negara Australia lebih baik. Benar.Tetapi saudara harus hati-hati adalah banyak sekali orang-orang sucinya Allah itu ditaklukkan bukan dengan pedang, orang sucinya Allah ditaklukkan dengan Babel, gaya hidup yang nyaman. Pleasure at any cost. Di tempat negara-negara yang begitu banyak penganiayaan kepada orang-orang Kristen, iman mereka lebih kuat dibandingkan dengan kekristenan di Negara ini. Iman mereka adalah iman yang berjuang.
  4. Bicara mengenai Setan itu sendiri. Setan, naga yang besar akan datang untuk memerangi semua anak Allah pada akhir jaman. Keempat hal ini, binatang yang keluar dari dalam laut, binatang yang keluar dari dalam bumi, dan Babel dan kemudian adalah Setan itu. Babel disebut sebagai pelacur besar. Dan saudara-saudara, hari ini, temptation of Jesus Christ, itu adalah bicara berkenaan dengan setan yang menggunakan Firman, kesesatan tafsiran yang salah.

Minggu depan saya akan menjelaskan kepada saudara-saudara kenapa tafsiran ini menjadi tafsiran yang salah. Tetapi saudara sudah mendapatkan satu clue-nya terlebih dahulu. Saudara lihat apa yang dikerjakan setan menggunakan ayat Alkitab untuk mendapatkan untung bagi darinya. Itu adalah bicara berkenaan self-centered dan bukan God-centered.

UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN(6)

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan(6)


Matius 4:1-7


Di dalam perikop pencobaan di padang gurun dari setan kepada Yesus Kristus, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu: usaha, tujuan, dan motivasi dari setan. Setan datang menyuruh Yesus mengubah batu menjadi roti saat Yesus pada puncak kelaparan-Nya. Apa yang menjadi taktik, teknik dan strategi dari setan dinyatakan dalam Alkitab. Setiap orang harus membaca Alkitab karena dengan membaca Alkitab kita mengerti apa yang sedang terjadi dalam hidup kita, apa yang sedang dikerjakan oleh sang penguasa kejahatan kepada gereja Tuhan, apa yang menjadi isi hati Tuhan dan penyediaan Allah pada kita tiap hari.

Ada 3 hal.Pertama, motivasi setan. Setan memakai kalimat Bapa untuk menjebak Kristus dengan suatu ejekan terhadap apa yang Bapa nyatakan. Di dalam baptisan Yesus Kristus, Bapa menyatakan: “Inilah Anakku yang kukasihi, dengarkanlah Dia, kepada-Nya Aku berkenan. Ini adalah kalimat Bapa mendeklarasikan siapa Yesus Kristus. Yesus bukan hanya penyelamat dunia, pendiri agama, orang saleh, orang yang suci yang hidup di dunia, tetapi Yesus Kristus pada esensi-Nya adalah Allah oknum ke dua dari Tritunggal yang Maha Suci. Dia sudah ada sebelum dunia ini ada. Dia bersama sama dengan Allah, Dia ada di pangkuan Bapa seperti dikatakan Yohanes. Ini berbicara mengenai pre-eksistansi Yesus. Dia adalah Anak Allah itu sendiri, The Son Of God, satu satunya (The only begotten Son). Dia adalah manusia yang sejati, Dia adalah Allah yang turun menjelma menjadi manusia. Kalimat dari setan itu bertujuan untuk mencobai Yesus, untuk mengejek kalimat Bapa, untuk mendakwa anak-anak Tuhan setelah kita jatuh dalam dosa. Tiga hal yang dikerjakan oleh setan: Setan akan menjadi penentang dari Bapa, setan akan menjadi pencoba dari manusia, setan akan menjadi pendakwa bagi kita ketika kita sudah jatuh dalam dosa.

Cara setan adalah mengangkat kebutuhan sampai puncak tertinggi sehingga menjadikannya ilah. Manusia tidak mungkin bisa lepas dari kebutuhan. Allah itu self-sufficient, tapi manusia tidak. Kita perlu sesuatu dari luar untuk mencukupi kebutuhan kita yang ada di dalam. Maka kebutuhan itu menjadi hal yang terus menerus kita kejar. Kita perlu makanan, maka kita perlu kerja, perlu uang untuk memenuhi kebutuhan itu. Kita memerlukan kesenangan, kita butuh kasih sayang, kita perlu dihargai. Tetapi apa pun yang terjadi, kebutuhan tersebut tidak boleh menjadi ilah di hadapan Allah. Jangan memakai segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan itu, bahkan dengan cara berdosa yang melawan hukum Allah. Ini adalah hal yang perlu diwaspadai karena begitu banyak orang yang tidak bisa lepas dan berkali-kali jatuh dalam hal ini. Ada yang membunuh karena ingin dihargai. Ada yang mencuri karena ingin memenuhi kebutuhan akan makanan. Berapa banyak orang yang jatuh di dalam dosa seksual karena dia berpikir dia mendapatkan kasih sayang melalui seks. Ini adalah tipuan setan. Ini adalah teknik, cara, usaha setan untuk membuat kita melawan Allah dengan kebutuhan.

Tujuan lain dari setan adalah berusaha agar Yesus mendapatkan kebutuhan-Nya dengan usaha-Nya, kuasa-Nya sendiri, memancing Yesus untuk memakai hak-Nya. Ini bukanlah hal yang tidak diperbolehkan, ini tidak menyerang siapa pun. Yesus Anak Allah punya hak. Isi Alkitab begitu teliti. Satu kalimat yang diajarkan Yesus berkali-kali kepada murid-Nya, kepada seluruh bangsa Israel, kepada gereja-Nya adalah bergantung pada Allah. Setiap pagi Yesus bergantung kepada Allah, Dia melangkahkan kaki-Nya bergantung kepada Allah, berbicara, pergi ke mana saja selalu bergantung kepada Allah. Dia mau menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan yang mengatur seluruh hidup-Nya meskipun Dia adalah Allah itu sendiri, tetapi Dia belajar dan mengajari kita bagaimana untuk taat kepada Bapa di Surga. Ini adalah prinsip yang penting. Tidak cukup kalau kita hidup baik, karena Alkitab menyatakan bahwa orang-orang di seluruh dunia bisa lebih baik dari orang Kristen, tapi satu hal yaitu apakah hidup kita sungguh-sungguh bergantung pada Allah. Yesus Kristus berserah pada Bapa-Nya, Dia tidak mau menggunakan hak keallahan-Nya, Dia menyangkal diri, kemudian Dia menyatakan pada setan: “Manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Yesus menyerahkan seluruhnya, Dia bergantung mutlak pada Allah Bapa di Surga. Ada waktunya Tuhan akan memberi kita makanan. Ada waktunya Dia akan memunculkan orang yang berharap kepada Dia sebagai terang yang tidak mungkin bisa untuk ditudungi, tidak mungkin bisa dicegah. Ada waktunya kalau kita memelihara kesucian dan sungguh-sungguh bergantung kepada Allah dan minta untuk Dia saja yang mencukupi kebutuhan. Ada waktunya Dia akan mengangkat kita seperti terang. Itu adalah seluruh janji di dalam Alkitab. Nantikan Tuhan, nantikan waktu-Nya, jangan berkeluh kesah, jangan bersungut-sungut seperti Israel. Jangan mengatakan kepada Allah: “Di mana makanan yang seperti yang di Mesir, aku ingin hidup lebih baik, lebih layak. Aku punya hak untuk itu, apalagi aku adalah orang Kristen, orang yang ditebus, kenapa hidupku seperti ini?” Jangan ucapkan itu di hadapan Allah seakan akan Dia tuli, dan tidak memiliki belas kasihan kepada kita. Tapi biarlah kita boleh bergantung kepada Tuhan, karena yang Dia didik kepada kita adalah baik adanya. Ini adalah hal yang penting sekali, yaitu bergantung kepada Allah. Belajarlah! Kalau Allah memberi kita kesulitan atau beban yang besar, janganlah kita mengeluh, tetapi kita menanggungnya. Nyatakan beban dan kesulitan itu kepada Tuhan, minta sukacita dari Tuhan untuk menanggung semuanya supaya kita bisa mengerjakan semuanya dengan menikmati Tuhan dan mempermuliakan Tuhan, berseru kiranya Tuhan melepaskan kita pada waktunya Tuhan. Ini akan mendidik kita untuk bertumbuh secara rohani, menjadi orang Kristen yang kuat.

Yesus menjawab setan bukan asal jawab dengan perbantahan tanpa dasar, Dia menjawab dengan mengatakan: “Ada tertulis …” berarti Dia mengacu pada ketetapan. Yesus tidak asal bicara, tetapi memakai ketetapan Firman Allah. Yesus meng-counter setan dengan Firman Allah. Ini adalah contoh yang diajarkan oleh Yesus kepada kita semua. Untuk melawan setan harus belajar Firman, mau menang atas pencobaan harus mendalami Firman. Kalimat Yesus ini (“Ada tertulis …”) adalah kalimat yang diulang tiga kali (Lihat Matius 4:4,7,10). semua ini dilakukan Yesus untuk kita belajar bahwa hal yang diulangi oleh Yesus adalah hal yang penting sekali, setiap perkataan Yesus adalah perkataan dari Firman. Ini menyatakan supaya kita belajar Firman. Jangan hanya puas pergi ke gereja tiap hari Minggu saja, belajarlah Firman dengan berdoa dan saat teduh tiap pagi, melalui buku bible study, melalui kelas-kelas (misalnya STRIS, kelas seri bible study).

Semakin saya melihat dan membaca Firman, saya semakin bersyukur kepada Tuhan karena saya boleh bertemu dengan teologia Reformed, dengan gerakan dan gereja ini. Bukan karena gereja/gerakan ini sempurna, gereja/gerakan ini punya cacat cela karena kita manusia berdosa. Saya bersyukur karena semakin saya belajar Firman, saya semakin mengerti hal yang terpenting di dalam hidup, keluarga, satu kelompok masyarakat adalah Firman, the Word of God. Orang-orang Reformasi sangat menegaskan kembali kepada kesetiaan Firman (Sola Scriptura). Kita harus menangis dan minta tolong pada Tuhan kalau gereja sudah kehilangan Firman dan kalau mata hamba Tuhannya sudah menuju kepada yang lain dan bukan mengkhususkan diri untuk terus menerus menggali Firman dan mengajak jemaat untuk terus menerus melihat dan mempelajari Firman. Teologia reform tidak 100% infallible, ada salahnya, tetapi teologia yang lain lebih banyak salahnya. Satu hal yang penting dari seluruh gerakan di dunia ini di dalam kekristenan, hanya orang-orang di gerakan reformasi yang membawa kita untuk mementingkan Firman. Firman itu harus dilihat sebagai satu-satunya yang membawa hidup bagi jiwa kita. Bersyukur untuk teologia Reformed dan gerakan ini. Kalau kita melihat Pdt. Stephen Tong dan gerakan yang ada, maka kita bisa uji hal-hal berikut ini. Kita tidak dipanggil untuk menyembah seseorang, kita dipanggil untuk menyembah Allah di dalam Yesus Kristus saja. Tetapi berbahagialah bila kita mengerti siapa hamba Tuhan yang Tuhan pakai pada jaman ini. Kalau kita melihat pelayanan Yohanes Pembaptis, apakah kita menyembah dia? Tentu tidak. Tetapi kalau pada waktu itu kita tidak melihat bahwa pelayanan Yohanes Pembaptis adalah hal yang penting dan kita tidak memperhatikan hidupnya, betapa malangnya kita. Karena setelah jaman itu sudah berlalu, maka Alkitab menyatakan bahwa dia satu-satunya yang dipakai Allah sebelum Yesus datang. Kalau pada waktu itu Yeremia atau Yesaya atau Yunus ada, apakah kita memperhatikan pergumulan dan kalimatnya? Apakah hamba Tuhan semua sama? Ya dan tidak. Sama karena mereka milik Allah, dipanggil oleh Allah bila mereka hamba Tuhan sejati. Tetapi mereka juga tidak sama, ada satu orang dalam jaman tertentu dibangkitkan Tuhan untuk menjadi motor penggerak seluruh jaman. Berbahagialah kalau kita bertemu dengan orang itu. Kalau kita sekarang kita masih hidup, perhatikan kalimat-kalimat dari hamba Tuhan seperti Joni Eareckson Tada, Ravi Zacharias, John Piper, Pdt. Stephen Tong. Mereka adalah orang-orang yang Tuhan pakai di bidang, waktu, dan tempat masing-masing. Ketika berbicara mengenai chinese people, tidak ada orang yang dipakai begitu kuat saat ini selain Stephen Tong. Ketika berbicara mengenai post-modernism dan melawan atheist, tidak ada yang dipakai lebih kuat dari Ravi Zacharias. Ada hal yang Tuhan tetapkan untuk seseorang menjadi pendorong seluruh jaman.

Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Ini adalah kekuatan yang Yesus ajarkan untuk melawan temptation. John Owen mengatakan bahwa kita bisa melawan temptation dengan mengingat akan kematian, mengingat akan adanya hukuman, mengingat akan adanya neraka, tetapi semua itu tidak akan bertahan lama, suatu saat setan akan menjebol seluruh barikade kita. Satu-satunya yang membuat kita bisa menang dan tidak tertembus oleh setan dalam temptation-nya adalah dengan melawan temptation itu dengan Firman. Maka kita harus mengerti Firman. Firman adalah the greatest protection against temptation. Yesus mengatakan: Manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Di mana kalimat ini muncul? Yesus Kristus mengatakan: “Ada tertulis …”, tertulis di mana? Perhatikan Ulangan 8:3. Yesus Kristus mengucapkan kalimat ini, apa artinya? Bukankah itu kalimat Yesus Kristus diucapkan kepada setan tetapi dibaca oleh gerejanya? Apa yang Yesus mau ajarkan kepada kita? Untuk mengerti ini, maka harus mengerti konteks Ulangan pasal 8. Di dalam ayat-ayat ini, Musa sedang mengingatkan Israel akan kebaikan hati Allah yang lembut kepada umat-Nya selama 40 tahun di perjalanan padang gurun yang gersang. Dia memelihara engkau. Dia membuat engkau bertahan padahal tidak ada toko, tidak ada mata air, tidak ada hujan, tidak ada apapun saja. Tetapi tanpa apapun saja, engkau memiliki Allah dan engkau tetap di dalam hidupmu tanpa kekurangan sekalipun. Israel, 40 tahun engkau dipelihara oleh Allah. Gereja, Yesus Kristus mengatakan bahwa lihat burung pipit itu dipelihara oleh Allah. Gereja, Yesus Kristus mengatakan: Lihat bunga bakung itu dipelihara oleh Allah. Kenapa engkau tidak mempercayainya? Mengapa engkau menggunakan seluruh sarana berdosa untuk memelihara hidupmu? Kalau kita melakukan sesuatu untuk mencari pemenuhan kebutuhan tapi kita melawan prinsip Allah maka kita sebenarnya keluar dari anugerah Allah. Kita berpikir Allah itu tidak bisa mencukupi aku maka harus ngotot kerja sampai mati-matian bahkan hari minggu sekalipun. Saudara-saudara, kenapa kita menggunakan sarana-sarana berdosa untuk memelihara hidup kita? Yesus Kristus mengatakan: Itu persis, itu sama dengan orang-orang kafir, gentile karena kalimat itu adalah orang yang tidak mengenal Allah.

Mari kita belajar to be content in Him. Belajar untuk kita puas di dalam Tuhan. Percaya pada penyediaan-Nya. Percaya kepada tender care of our Lord. Percaya kepada Dia yang memelihara dengan lembut hati kepada kita. Saya akan akhiri temptation ini di dalam 2 kalimat di dalam Mazmur. Yang pertama, mari kita melihat Mazmur 34:8-11. Perhatikan ayat yang Tuhan nyatakan: Singa-singa muda kelaparan tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak kekurangan sesuatu pun yang baik. Mungkin ayat ini pernah muncul di dalam hati saudara; “Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu.” Saudara mungkin tidak bisa melihat sama sekali tangan yang begitu riil di dalam kehidupan kita. Saudara rasa hidup ini tidak disertai oleh Allah. Dan saudara-saudara harus berjuang sendiri untuk memelihara hidup saudara. Itu bukan kesalahan Allah tetapi saudara-saudara tidak mau rest di dalam Dia. Kita tidak mau memiliki contentment di dalam Tuhan. Kita tidak mengutamakan apa yang utama dan tidak sekunderkan apa yang sekunder. Seluruh kehidupan kita terbalik; yang di depan menjadi di belakang, yang di belakang menjadi di depan. Carilah Tuhan, utamakan Tuhan. Cari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Belajar untuk percaya kepada Tuhan. Belajar untuk menyerahkan seluruh hidup kita dipelihara oleh Allah. Ayat yang kedua adalah Mazmur 92:13-16. Kalimat ayat-ayat ini adalah kalimat yang luar biasa menyentuh hati kita. “Sampai pada masa tua” orang-orang ini mengatakan: Tuhan itu benar. Ia gunung batuku. Tidak ada kecurangan pada-Nya. Maka orang-orang yang mempercayakan hidupnya di dalam pemeliharaan Allah, dia mengutamakan Allah dan melihat bagaimana Allah itu setia, dia mengatakan bahwa sampai masa tuaku, Tuhan itu benar, Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan daripada-Nya. Tidak ada kecurangan daripada-Nya. Saudara-saudara, biar kita boleh mengerti; Tuhan menginginkan kita mempercayai Dia.

Sekarang kita lihat; apa yang setan itu sekarang kerjakan. Matius 4:5-7. Sekarang kita masuk ke dalam pencobaan yang kedua. Yesus menang dicobai dalam pencobaan yang pertama, Israel kalah, Adam kalah, semua umat manusia kalah di dalam pencobaan pertama. Yesus Kristus melawan setan. Dia menang dalam pencobaan pertama. Lalu setan membawa-Nya ke kota suci, menempatkan Dia di bubungan Bait Allah. Bubungan Bait Allah adalah salah satu tempat tertinggi dari seluruh Bait Allah. Kalau ada pengumuman yang penting maka imam besar akan membawakan pengumuman itu di bubungan Bait Allah dan sebelumnya sangkakala akan ditiup. Seluruh orang Israel akan berkumpul lalu kemudian ada pengumuman penting. Di tempat itulah maka Yesus Kristus dibawa lalu kemudian dicobai oleh setan di dalam pencobaan yang kedua. Perhatikan, di dalam pencobaan kedua setan memakai Firman. Betapa luar biasanya, beraninya dan kurang ajarnya setan kepada Yesus Kristus. Di dalam pencobaan yang pertama, Yesus dicobai: Ubah batu jadi roti! Yesus mengatakan: Ada tertulis; manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Maka setelah setan mendengarkan kalimat Yesus: Ada tertulis? Maka Yesus me-refer kepada Firman. Maka setan mengatakan: Ada tertulis juga, Yesus! Bukankah ada tertulis kalau Engkau menjatuhkan diri-Mu ke bawah maka seluruh malaikat akan menatang Engkau? Ini adalah pertempuran yang sengit. Ini adalah Anak Allah dalam kerendahan hati-Nya dilawan oleh setan di dalam kecongkakannya. Saudara, ini adalah kalimat pertentangan antara Lucifer dengan Anak Allah itu. Saudara-saudara, setan mengatakan: Ada tertulis juga! Kalimat setan itu dikutip dari Mazmur 91.

Sekarang, beberapa hal singkat berkenaan dengan hal di atas. Pertama, setan itu tahu Alkitab. Maka orang Kristen yang tidak tahu Alkitab pasti akan kalah dengan setan. Kedua, setan menggunakan metode tafsiran yang salah. Ketiga, setan menunjukkan tafsiran itu untuk kepentingan diri kita yang berdosa. Saudara perhatikan 3 hal ini. Setan tahu Alkitab. Setan yang paling top itu adanya di dalam inti kekristenan. Itulah sebabnya kitab Yohanes mengatakan: Anti Christ itu datang, dan anti Christ; saudara jangan pikir anti Christ itu ISIS; saudara jangan pikir anti Christ itu adalah orang-orang beragama lain yang menyerang kekristenan. Anti Christ itu adalah salah satu dari kita. Itu ada di dalam kita. Itu adalah gereja. Orang-orang di dalam gerejalah, itulah pengkhianat Kristus. Orang-orang di dalam gerejalah yang membaca Firman dan mengkhianati Firman, memutarbalikkan Firman. Orang-orang di dalam gerejalah, hamba-hamba Tuhan itulah yang adalah antek-antek setan. Setan paling tinggi bukan di kuburan, itu setan goblok. Ketika dia mencobai saudara dengan cara seperti itu, langsung saudara dan saya lari berdoa. Setan kedua lebih pintar itu adalah setan yang kelihatannya ganteng, bagus dan intelektual, cantik, lalu kemudian memikat hatimu untuk engkau itu tidur dengan dia. Lalu kemudian meninggalkan seluruh anak istrimu. Itu lebih pintar. Setan yang lebih pintar maka itu perlu waktu; perlu waktu berbulan-bulan menjalin relasi dengan kesabaran sampai akhirnya engkau jatuh ke dalam dosa. Saya beritahu pada saudara-saudara sekali lagi dan khususnya kepada seluruh anak-anak muda, perhatikan kalimat di bawah ini. Kalau engkau milik Kristus, setan tidak pernah bisa mengambil jiwamu apapun saja yang terjadi kepada engkau, sekali diselamatkan kau tetap diselamatkan, tetapi setan bisa mengambil hidupmu. Kalau engkau sungguh-sungguh anak Tuhan maka itu terpatri untuk engkau. Tetapi yang dia bisa kerjakan adalah seumur hidup, engkau hidup bagi kemuliaan setan. Seumur hidup engkau menggenapi rencananya. Seumur hidup engkau mempermalukan nama Tuhan. Seumur hidup engkau berjalan di dalam teriakan Salomo, vanity, sia-sia, sia-sia semuanya. Itu setan yang kedua itu adalah setan yang lebih pintar.
Setan yang paling pintar kedoknya adalah Gembala, Teolog, dan hamba-hamba Tuhan. Lho Pak, Pak Agus, you juga hamba Tuhan, mungkin you setan? Mungkin. Silahkan untuk diuji, lihat seluruh motivasi. Lihat seluruh cara hidup, dan seluruh hal yang diajarkan. Engkau perhatikan kalimatnya, bagaimana penafsiran ayat-ayatnya. Perhatikan baik-baik, bukan berarti bahwa setiap hamba Tuhan yang jatuh di dalam dosa itu pasti adalah setan, tidak. Daud jatuh di dalam dosa, Petrus pernah menyangkal Yesus Kristus, tetapi perhatikan kalimat di bawah ini; setiap hamba Tuhan yang jatuh di dalam masalah keuangan maka saudara perhatikan hampir semua, saya tidak berani katakan seluruhnya, jikalau uang itu menjadi worldview nya maka kemungkinan sekali orang ini adalah akan dipakai oleh setan dan mungkin dia adalah orang yang sungguh-sungguh akan merusak pekerjaan Tuhan. Kembali lagi di sini, setan itu mengerti teologia, setan itu sungguh-sungguh mengerti apa yang Alkitab itu katakan. Maka perhatikan baik-baik, saudara kalau tidak tahu teologia pasti kalah dengan setan. Setan tahu Yesus Tuhan, setan tahu Allah, setan gemetar kepada Allah. Tetapi satu hal, perbedaannya adalah setan tidak pernah taat kepada Allah.

Jikalau seumur hidup saudara orang Kristen tetapi tidak pernah taat kepada Kristus maka itu adalah sebuah tanda tanya. Apakah benar-benar hatimu itu sudah dilahirbarukan? Mari kita akan melihat Yakobus 2:19 dan saya akan menutup semuanya. Yakobus sedang mengatakan kepada gerejanya: Engkau katakan bahwa engkau milik Kristus, engkau katakan bahwa engkau beriman kepada Kristus tetapi tidak ada di dalam perbuatanmu itu mencerminkan bahwa engkau adalah orang Kristen, tidak ada di dalam perbuatanmu itu engkau taat kepada hukum-hukum Allah, maka engkau mengatakan engkau punya iman? Maka Yakobus mengatakan: Aku akan tunjukkan imanku dari perbuatan. Imanku dari perbuatanku, engkau akan tahu. Dari perbuatanku, engkau akan mengerti iman. Sekarang engkau harus tahu bahwa setan pun percaya kepada Allah. Setan pun gemetar pada Allah. Tetapi engkau harus tahu satu hal bahwa tidak ada perbuatan berarti tidak ada ketaatan. Dan setan itu tidak taat kepada Allah. Tanda iman yang sejati adalah taat kepada Allah. Kiranya Tuhan boleh terus memberkati kita.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (3)

Matius 4:4-11



Di dalam hidup tidak mungkin tidak ada pencobaan dan rintangan. Alkitab dengan jelas menyatakan khususnya di dalam gereja, setan tidak pernah tinggal diam untuk menjatuhkan iman dan membuat kemurnian kita itu berbalik dari Allah. Ini adalah peperangan rohani sekaligus ujian rohani yang harus kita hadapi sebagai orang Kristen. Biarlah orang Kristen menyadari hal ini dan tidak hidup santai. Setan berusaha untuk menipu kita, menjatuhkan dan memberikan godaan yang besar di dalam hidup kita. Tetapi bersyukur kepada Tuhan karena kita memiliki Roh Kudus, Firman dan kita memiliki kehidupan Kristus, Immanuel yang menyertai kita. Melalui Firman kita boleh melihat apa yang Tuhan nyatakan kepada kita sebagai strategi untuk menghadapi setan. Melalui Firman kita boleh melihat jebakan-jebakan tersembunyi yang tidak diketahui oleh dunia tetapi diberikan kepada kita satu penglihatan apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh setan. Melalui Firman kita mendapatkan jalan keluar dan juga kuasa untuk menang karena Kristus sudah menang terhadap segala cobaan dan Dia tidak berbuat berdosa.

Di dalam kitab Tawarikh, setan begitu berani, berdiri menantang seluruh orang Israel. Itu adalah tantangan terbuka terhadap gereja Tuhan dalam Perjanjian Lama. Ini adalah peperangan yang sangat sengit luar biasa, tetapi bersyukur kepada Allah di dalam Efesus 6, Matthew Henry mengatakan kepada gereja, setan berdiri (stand up) menantang gereja, maka gereja dalam Efesus 6 mengatakan,”Bangkit! Berdirilah tegap!” Tuhan mengerti kita begitu takut, begitu lemah, dan kurang iman. Itulah sebabnya di dalam Efesus 6 ketika berbicara berkenaan dengan peperangan rohani, orang Kristen harus bangkit dan berdiri. Di situ dikatakan berdiri, pergunakan seluruh perlengkapan senjata Allah dan di dalam Efesus 6:10-20 Allah Tritunggal muncul bersama-sama. Allah Tritunggal menguatkan langkah kaki kita. Allah Tritunggal menumbuhkan iman kita untuk kita berani bertempur dengan kekuatan kuasa melawan setan penghulu Malaikat yang jatuh itu yang tidak terlihat oleh mata. Melalui Alkitab, kita dapat melihat strategi, jebakan, dan tujuan akhir dari setan. Bukan hanya itu, melalui Alkitab kita juga mengerti Kristus dan kuasa-Nya dan bagaimana dengan kekuatan dari kelembutan hati-Nya taat kepada Tuhan memenangkan seluruh dari peperangan ini. Orang Kristen yang tidak membaca Alkitab sudah pasti jatuh di dalam dosa. Orang Kristen yang tidak membaca Alkitab adalah orang berpikir itu adalah urusan biasa, sepele, dan itu menyatakan sesuatu kesombongannya yang luar biasa. John Owen menyatakan satu kalimat seperti ini: “Oh, saya mengerti betapa lemahnya imanku, dan betapa beraninya setan itu, maka karena itulah aku berlari kepada Kristus dan minta pertolongan”. Tetapi mungkin sebagian besar orang Kristen adalah orang yang mungkin berpikir memiliki iman lebih kuat daripada orang-orang yang dipakai Tuhan di dalam Alkitab, nabi-nabi dan rasul-rasul, bapa-bapa gereja dan kaum Puritan. Mereka adalah orang yang terus mendekat kepada Kristus. Petrus yang adalah kepala gereja, kepala rasul dan yang menjadi wakil Kristus setelah Kristus pergi ke Surga, itupun jatuh di dalam dosa. Lalu siapakah kita ini? Masakan kita bisa menang terhadap hal ini? Saya berbicara seperti ini bukan untuk mendorong saudara untuk melihat kehebatan setan tetapi melihat betapa kita bankrupt dan tidak memiliki apa-apa. Karena itu kita meminta pertolongan dari Kristus. “Apart from Me you can do nothing“, itu adalah kalimat dari Kristus. Engkau tidak dapat berbuat apapun saja, di luar Kristus.

Sekarang kita akan melihat apa yang menjadi pekerjaan setan dan cara kerjanya yang Tuhan nyatakan kepada kita di dalam Firman-Nya. Setan mencobai Kristus, Alkitab menyatakan bahwa Kristus dicobai dalam segala aspek, tetapi Kristus tidak berdosa sama sekali. Kristus adalah Adam kedua, pangkal pokok dari seluruh keselamatan. Adam pertama jatuh di dalam dosa, Adam kedua menang terhadap seluruh godaan. Seluruh orang Israel gagal di dalam pencobaan, tetapi Kristus menang di dalam pencobaan tersebut. Kristus adalah Israel yang sejati. Kristus adalah Kepala Gereja, Dia adalah Pemimpin yang menjadi satu sumber inspirasi dan kuasa untuk kita itu menang terhadap ujian dan pencobaan. Peperangan melawan setan adalah peperangan rohani yang subtle (di bawah permukaan), tidak terlihat dan jalannya begitu silent sampai kita tidak menyadari bahwa itu adalah sesuatu peperangan sampai pada saatnya kita jatuh di dalam dosa bahkan berusaha untuk dihabisi baru kita sadar semuanya sudah hampir terlambat.

Cara kerja setan untuk menjatuhkan kita: Hal yang pertama adalah melalui kebutuhan. Pada waktu Yesus Kristus sudah hampir menyelesaikan puasa-Nya, di saat begitu lapar maka kemudian setan datang dan mengatakan kepada Yesus: “Yesus, Engkau Anak Allah, ubah batu ini jadi roti”. Setan menawarkan kepada Yesus sesuatu, masuknya melalui jendela kebutuhan. Di dalam hidup, kita harus memisahkan dua hal ini: keinginan dan kebutuhan. Sebagai orang Kristen, kita boleh-boleh saja memiliki keinginan, misalnya keinginan untuk naik pangkat, ingin terkenal, ingin kaya dan gerejanya maju. Tetapi perhatikan baik-baik terhadap keinginan ini, cek apakah keinginan tersebut ada bibit dosa sekecil apapun. Saya tidak sedang berbicara mengenai kebutuhan, saya berbicara mengenai keinginan ada bibit dosa atau tidak sekecil apapun. Dan jikalau ada, cepat-cepat matikan. Ini adalah hal yang penting sekali. Kalau ada bibit dosa dan itu begitu subtle, sesuatu yang tersembunyi di dalam hati kita maka dosa itu akan terus ada dan mulai berkembang sedikit demi sedikit tanpa saudara ketahui dan setan akan memberikan sesuatu temptation yang tepat dan begitu hal ini digabung maka pasti kita jatuh di dalam dosa. Perhatikan prinsip rohani ini, kalau ada keinginan dan di dalam keinginan itu ada satu bibit dosa maka cepat matikan itu. Kalau tidak dimatikan maka setan akan datang, setan akan membuat ada satu kondisi temptation yang tepat yang fit dengan keinginan kita,maka kita pasti akan jatuh dalam dosa. Kalau saudara ingin kaya itu tidak masalah, karena tidak ada orang yang ingin miskin. Tetapi ketika saudara ingin kaya, perhatikan di dalam hati saudara ada bibit dosa atau tidak. Kalau saudara berpikir saya ingin kaya agar orang respect dengan saya. Di sini dosanya, itu berarti saudara ingin kaya adalah karena saudara menyadari sekarang saudara tidak punya harga diri. Harga diri dan kehormatan diri kita adalah karena Kristus bukan karena kantong saudara tebal atau tidak. Ada orang kalau tabungannya mengecil, gelisahnya luar biasa. Kalau tabungannya mulai membesar, baru merasa tenang hidupnya. Itu semua berarti kekayaan adalah tuanmu, tuhanmu adalah uang. Saya tidak katakan ketika tabungan makin mengecil saudara gembira saja tidak ada kuatir, bukan. Saya hanya mau mengatakan kalau itu terus men-drive engkau melihat segala sesuatu engkau berhasil atau tidak, engkau patut dihargai atau tidak, engkau mulia atau hina karena masalah uang maka itu adalah tuhan kita. Maka ketika itu ada satu dosa kecil seperti itu saudara tidak matikan, yang terjadi adalah ketika nanti ada suatu occasion yang bisa membuat saudara kaya, saudara tidak berpikir jalan Tuhan, apapun saja saudara akan ambil karena mata kita adalah untuk itu. Punya uang dan menabung itu bahkan adalah kehendak Allah. Tetapi tidak berarti dengan keinginan itu saudara mau untuk mengambil apa pun saja yang memperbanyak tabungan. John Owen menyatakan kepada kita: kalau engkau punya satu keinginan dan ada dosa sekecil apapun pun, cepat matikan. Kalau tidak, maka setan akan menyatakan temptation yang begitu tepat dan ini akan menjadi bahan bakar untuk membuat keinginanmu keluar, dan di saat seperti itu pasti engkau jatuh.

Di dalam Kejadian 3, siapa yang membuat Hawa jatuh di dalam dosa? Kita akan menjawab setan. Setan hanya memberikan satu temptation yang fit dengan apa yang diinginkan oleh Hawa. Kalau kita mengerti prinsip dari dosa itu bukan tindakan, dosa itu ada di dalam hati kita terlebih dahulu. Dan ketika setan itu memberikan temptation yang fit maka kemudian baru dosa dalam hati itu muncul dengan begitu jelas. J.C. Ryle menyatakan: jika seseorang jatuh dalam dosa, itu hanya menyatakan apa yang sudah tersembunyi di dalam hatinya. Setan memberikan temptation yang fit(tepat) dengan Hawa yang menginginkan untuk mengambil buah itu dan selanjutnya dua hal ini digabungkan maka ia jatuh di dalam dosa. Jikalau hanya ada satu keinginanmu yang berdosa tetapi tidak ada waktu yang tepat maka kemungkinan kita tidak akan jatuh ke dalam dosa sampai ketika waktu itu tepat, sampai temptation itu tepat. Setan itu pandai sekali di dalam urusan temptation, dia menunggu waktu yang tepat. Suatu hari saya melihat TV atau film, ceritanya kurang lebih itu seperti ini, ada suami istri, lalu kemudian suaminya itu akhirnya tidur dengan satu perempuan yang menggoda dia, hanya sekali. Dan ketika dia melakukan perzinahan ini, istrinya tidak mengetahuinya. Suami tersebut merasa bersalah, kemudian perempuan yang menggoda dia, mengatakan demikian: “Jangan bilang kalau kamu itu tidak mau, kalau kita bisa tidur sama-sama, pasti itu ada keinginan dalam hatimu untuk tidur dengan aku sekecil apapun”. Kalimat itu mencengangkan saya! Kalimat itu persis dengan yang dikatakan oleh John Owen tetapi terbalik yaitu setan yang katakan itu. Saya kagetnya luar biasa! Ketika kita berbicara tentang keinginan, bukan kebutuhan, hal pertama yang saudara harus cek, apakah ada bibit dosa sekecil apapun. Alkitab menyatakan jiwa itu begitu licik, hati itu begitu licik. Ada satu kalimat yang saya dengar dari seseorang, salah satu hal, yang tertinggi, yang tidak bisa kita percaya dalam hidup kita adalah hati kita sendiri. Saya sudah berbicara mengenai keinginan, tetapi apa yang setan berikan temptation kepada Kristus bukan berbicara mengenai keinginan, itu adalah berbicara mengenai kebutuhan. Menginginkan makanan di saat tubuh sudah lapar, itu bukan keinginan tetapi adalah kebutuhan.

Perhatikan baik-baik, setan memberikan temptation di dalam 4 aspek ini yaitu:

  1. Tepat waktunya.

  2. Pada waktu Yesus berpuasa dan dicobai untuk mengubah batu menjadi roti, itu tepat waktunya. Setan bukan berbicara di hari pertama Yesus berpuasa tetapi sesudah selama 40 hari berpuasa. Berarti Yesus harus extend waktu puasa-Nya. Yesus harus menyangkal diri dan ini tidak mudah.

  3. Tepat tempatnya.

  4. Sekali lagi ketika setan mengatakan untuk Yesus mengubah batu menjadi roti, tempatnya adalah di padang gurun, di mana tidak ada penjual roti atau makanan.

  5. Tepat kebutuhannya.

  6. Apa yang diperlukan Yesus pada waktu itu? Yaitu roti. Setan tidak mengatakan ubah batu jadi emas, tidak ada gunanya. Setan akan memberikan kepada kita temptation apa yang memang kita butuhkan. Kalau kita membutuhkan makanan, maka kita akan diberikan temptation di dalam makanan. Kalau kita membutuhkan kesembuhan, maka kita akan diberikan temptation di dalam kesembuhan. Kalau kita membutuhkan sex, maka kita akan diberikan temptation di dalam sex. Setan menawarkannya pada waktu yang tepat, tempat yang tepat, dan kebutuhan yang tepat. Saya teringat ada seorang hamba Tuhan yang begitu baik, dan dia naik motor pergi keliling ke desa-desa mengabarkan Injil. Ketika dia naik motor tiba-tiba ada daun yang jatuh mengenai matanya. Beberapa lama kemudian, matanya menjadi merah dan makin lama makin membesar dan infeksi. Dia sangat kesakitan. Tiba-tiba pada waktu itu ada teman lamanya datang mengunjungi dia. Lalu kemudian berbicara dengan dia, dan teman ini menawarkan air dari Gunung Kawi untuk mengobati matanya yang sakit. Temannya ini memang bukan orang Kristen. Awalnya hamba Tuhan ini tidak mau memakai obat tersebut tetapi karena begitu sakitnya kemudian ia tergoda untuk menggunakannya. Lalu ia bergumul. Matanya makin lama makin sakit, dan akhirnya ia tidak tahan maka dipakainya obat itu. Saudara perhatikan, ini adalah jebakan-jebakan yang luar biasa. Kebutuhan. Kalau saudara minum air Gunung Kawi karena ingin kaya dan saudara sudah lumayan kaya saat ini, tentu langsung tahu bahwa saudara greedy. Tetapi hamba Tuhan ini sakit matanya dan ia perlu sembuh untuk dapat melayani. Setan akan selalu memberikan satu temptation pada kebutuhan yang tepat.

  7. Tepat identitasnya.

  8. Tepat itu artinya adalah kita mampu melakukan. Kalau setan misalnya berbicara kepada saya, untuk mengubah batu menjadi roti. Saya akan katakan walaupun saya ingin tetapi saya tidak bisa. Setan tidak akan memberikan kepada kita sesuatu pencobaan yang kita tidak bisa lakukan. Dia akan lakukan itu, memberikan pencobaan itu memang pada saat kita bisa lakukan.

Di dalam 4 hal ini, digabung semuanya, dan konteksnya adalah needs, kebutuhan, disodorkan kepada Kristus. Seandainya pada saat itu Kristus mengambil tawaran dari setan dan Ia akhirnya mengubah batu menjadi roti, itupun kita bisa mengerti. Kita tau kesulitan manusia pada saat itu, kita dapat memakluminya. Tetapi Kristus tidak jatuh dalam jebakan setan. Kristus memberikan standard kepada kita, dan Kristus memberikan anugerah kepada kita untuk kita mengikut Dia, untuk kita bisa lepas dari pada hal-hal seperti ini.

Saya tidak mau mengakhiri kotbah ini dengan kemenangan setan. Apa yang menjadi kekuatan dan pelajaran dari Kristus yang diberikan kepada kita? Minimal ada 2 hal:

  1. Dahulukan Tuhan di depan dan kebutuhan di belakang.

  2. Kalau saudara membalik ordo ini, kita akan jatuh di dalam dosa. Jatuh dalam dosa artinya adalah menggenapi isi hati setan. Tetapkan dalam hatimu untuk prioritaskan Allah terlebih dahulu baru kebutuhan kita. Ingatlah kalimat dari C.S. Lewis ini, kita sesungguhnya adalah jiwa yang memiliki tubuh, kita bukan tubuh yang memiliki jiwa. Siapa sesungguhnya engkau dan saya? Kita adalah jiwa. Jiwa itu harus didepankan bukan dibelakangkan. Bukan tubuh yang didepankan. Prioritaskan kehendak Allah, pimpinan Allah, dan juga prioritaskan Firman Allah, itu lebih utama daripada kebutuhanmu. Saya berharap saudara-saudara mengerti hal ini, jangan lagi mengambil pekerjaan di hari Minggu atau mengambil pekerjaan di hari Minggu setelah saudara beribadah. Di depan itu harus Firman. Di belakang itu harus kebutuhan. Dan jangan saudara kuatir. Alkitab mengatakan cari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Ayat ini nyata.

  3. Belajar untuk memiliki contentment in Christ.

  4. Belajar untuk memiliki satu hati yang puas di dalam Kristus. Alkitab mengatakan You are my cup, You are my portion. Engkau adalah bagian yang diundikan kepadaku. Jangan kuatir untuk hidup ini karena Allah yang menciptakan kita, tidak mungkin Allah tidak memberikan seluruh pemenuhan kebutuhan kita. Mungkinkah saudara melahirkan anak dan melupakannya? Jikalau itu terjadi, Allah mengatakan: jikalau ada seorang ibu yang melahirkan anak dan kemudian melupakannya, itu pun Aku lebih daripada dia. Aku tidak mungkin melupakan engkau. Maka lihatlah Firman dan bertumbuhlah di dalam iman. Maka kita akan belajar bagaimana content in Him, contentment di dalam Kristus. Di dalam Dia sajalah, seluruh kebutuhan kita itu ada. Di dalam Dia lah saja, maka jaminan itu ada. Jangan kita tertipu oleh setan. Di dalam tipuan setan kepada Yesus pun, akhirnya setelah seluruh temptation ini selesai, maka Yesus pun itu kemudian diberikan makan, Yesus pun kemudian dilayani oleh malaikat. Saudara-saudara, saudara pikir bahwa Allah akan melupakan kita? Saudara pikir bahwa Allah tidak peduli dengan kita? Kalau kita adalah orang reformed, biarlah kita boleh kembali melihat Firman dan mempercayai apa yang Firman Tuhan itu katakan. Mari kita berdoa.

Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (1)

Matius 3:13-4:11

Matius ditulis untuk orang Yahudi yang sampai saat ini masih terus menerus berdoa, menunggu kedatangan Mesias. Matius mau mempresentasikan, menyatakan, dan memberikan satu kepercayaan kepada orang Yahudi bahwa Mesias itu sudah datang dan Mesias itu adalah Yesus Kristus yang mereka salib.

Matius mempresentasikan mengenai lima hal berkenaan dengan Mesias:

  1. Natur Mesias.

  2. Orang Yahudi berpikir bahwa Kristus adalah panglima tentara, Dia adalah manusia. Matius menyatakan Dia bukan saja manusia, Dia adalah manusia yang sejati dan sekaligus Dia adalah Allah yang sejati. Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis maka pada saat yang sama terbukalah suara dari langit, “Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi”. Injil Yohanes mengatakan Dia adalah Anak Allah yang tunggal, tidak ada duanya. Di sini Allah mengatakan Dia adalah Anak, maksudnya adalah bicara berkenaan dengan kesatuan, kesamaan natur Kristus dengan natur Allah Bapa, ini adalah berbicara berkenaan dengan sama seperti kunci dan anak kunci. Itu mau berbicara berkenaan adanya kesatuan natur. Matius menyatakan Yesus sungguh manusia, yang bisa dijamah, bisa dilihat, tetapi pada saat yang sama Dia adalah Allah yang sejati. Di dalam kekristenan maka ada satu topik yang penting dalam Kristologi, Kristus yang menyelamatkan kita dari dosa dan membawa kita kepada Allah Bapa adalah Allah yang sejati sekaligus adalah manusia yang sejati dan kita dapat melihat pernyataan yang dari sorga pada waktu Yesus Kristus dibaptis oleh Yohanes.

  3. Di dalam baptisan Yesus oleh Yohanes maka Allah menyatakan diri-Nya bahwa Dia adalah Allah Tritunggal.

  4. Di dalam peristiwa ini Allah Tritunggal hadir bersama-sama. Di saat seperti itu Allah Anak sedang dibaptis oleh Yohanes, Allah Bapa menyatakan Diri melalui suara, dan burung merpati yang Alkitab nyatakan itu adalah Roh Kudus yang datang dan mengurapi Dia, maka ini adalah berbicara berkenaan Allah yang menyatakan Diri di dalam Mesias.

  5. Jabatan Mesias.

  6. Baptisan Yesus Kristus oleh Yohanes itu adalah bukan baptisan kepada Kristus yang berdosa. Semua dari kita ketika sudah mengaku dosa lalu kemudian kita dibaptis, maka baptis itu menyatakan pertobatan, makna baptisan bagi orang Yahudi, artinya adalah purification (pemurnian). Tetapi Yesus Kristus tidak berdosa, Yesus Kristus murni di dalam natur-Nya. Dia dibaptis dengan air, pada saat yang sama Roh Kudus datang, itu berbicara mengenai pernyataan tentang satu urapan yang dari surga hadir. Di dalam Perjanjian Lama, ada 3 jabatan yang memiliki urapan dari sorga, yaitu raja, imam, dan nabi. Sepanjang Perjanjian Lama kita akan menemukan beberapa orang khusus memiliki dua jabatan, tetapi tidak ada yang memiliki tiga jabatan, berkenaan dengan satu pribadi selain dari Yesus Kristus. Daud adalah raja dan nabi, Yesaya adalah nabi dan imam, Melkisedek adalah raja dan imam, itu adalah orang yang memiliki dua jabatan dengan urapan. Sebagian besar yang lain hanya diurapi untuk satu jabatan raja. Tetapi tidak ada sepanjang sejarah satu pribadi yang memiliki tiga jabatan ini diurapi bersama-sama selain dari Yesus Kristus. Pada saat Dia dibaptis, maka secara teologikal dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Dia diurapi sebagai Raja, yang nantinya Dia adalah Raja di atas segala raja, Dia diurapi sebagai Imam, yang nantinya Dia adalah Imam di atas segala imam, Dia diurapi sebagai Nabi yang intinya adalah Nabi di atas segala nabi.

  7. Pekerjaan Mesias.

  8. Bagi orang Yahudi, Mesias akan membela mereka menghancurkan Romawi. Tetapi di dalam Alkitab pada waktu Matius menulis, jelas sekali menyatakan dua pekerjaan Mesias yang akan bergabung menjadi satu. Pertama, Mesias akan disalib. Baptisan Yesus Kristus adalah tanda perendahan diri pertama kali di depan publik. Semua orang berpikir bahwa yang membaptis lebih tinggi dari yang dibaptis. Ketika Dia dipakukan di atas kayu salib, ini adalah perendahan diri di depan publik. Dan satu ayat yang menghubungkannya adalah suatu hari maka mama Yohanes dan Yakobus datang kepada Yesus, dia bertanya, “Tuan bolehkah aku minta supaya anakku ini, satu di sebelah kanan-Mu, satu di sebelah kiri-Mu, ketika Engkau memerintah?” Lalu Yesus mengatakan “Engkau tidak tahu apa yang engkau minta, ini adalah bagian yang Bapa sendiri yang tentukan tetapi maukah dan bisakah engkau menerima cawan yang harus Aku minum dan menerima baptisan yang di mana Aku harus lalui?” Padahal pada waktu itu Yesus sudah dibaptis, kenapa Yesus mengatakan bisakah engkau melalui baptisan yang Aku akan dapatkan? Kapan lagi Dia mendapatkan baptisan? Baptisan itu bukan bicara mengenai air, baptisan bagi Yesus Kristus adalah bicara mengenai urapan dan bicara mengenai perendahan diri di depan publik, ini adalah pekerjaan Mesias yang pertama. Kedua adalah Mesias itu akan mengurapi membaptis kita dengan Roh Kudus. Ini muncul dari mulut Yohanes Pembaptis. Kalau Mesias datang, kalau Dia datang membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak, aku membaptis engkau dengan air tetapi Dia yang akan datang akan membaptis engkau dengan Roh Kudus. Itulah sebabnya dua peristiwa ini tidak bisa dipisahkan, Salib dan Pentakosta. Dua peristiwa yang seakan-akan terpisah, tetapi menjadi sekali untuk selamanya dan tak mungkin bisa dipisahkan. Dia yang membaptis dengan Roh Kudus Dia harus mati terlebih dahulu. Dia yang mati, Dialah yang memiliki hak untuk membaptis dengan Roh Kudus, ini Alkitab katakan begitu jelas di dalam baptisan Yesus Kristus.

  9. Menyatakan Jaman Mesias.

  10. Jaman Mesias adalah jaman yang baru, di mana Perjanjian Baru ini dihadirkan. Pada waktu Yesus dibaptis maka langit terbuka dan kemudian suara itu datang, inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada-Nyalah aku berkenan. Kapan pernah Allah dari surga menyatakan suara-Nya? Satu kali dalam Perjanjian Lama, dan itu adalah ketika sepuluh Hukum Taurat dinyatakan, seluruh orang Israel ketakutan dan gemetar, Allah dengan angin rebut dan halilintar, dengan kekuatan kuasa dan ketegasan-Nya menyatakan hukum-hukum-Nya, itu adalah jaman Perjanjian Lama dan setelah itu tidak ada lagi yang signifikan. Lalu mulai muncul lagi satu kali di mana Allah menyatakan suara-Nya. Tetapi suara-Nya ini berlainan, suara ini lembut, meskipun tegas, suara ini seperti angin sepoi-sepoi dan bahkan bisa disalahmengerti oleh manusia, tetapi pada waktu ini Allah menyatakan sesuatu yang baru, ini adalah jaman Kristus, jaman anugerah. Pada waktu Perjanjian Lama, Allah menyatakan hukum-Nya dengan suara-Nya. Dan dalam Perjanjian Baru Allah menyatakan Kristus dengan mulut-Nya sekali lagi, maka ini adalah sesuatu pernyataan yang penting sekali.

Setelah Matius menuliskan semuanya itu, Dia diurapi. Maka dikatakan, Roh Kudus memimpin Yesus Kristus di padang gurun untuk dicobai oleh setan. Sekarang kita masuk ke dalam hal yang baru, kehidupan Kristus yang kita akan soroti. Sebelum kita masuk satu persatu apa yang menjadi percobaan setan kepada Yesus Kristus, hari ini saya akan berbicara mengenai prinsip-prinsip teologi di dalam masalah ujian dan pencobaan.

Kita akan bicara berkenaan dengan apa arti ujian dan pencobaan, kapan ujian dan pencobaan itu muncul adanya, dan mengapa harus ada ujian dan pencobaan:

  1. Arti ujian dan pencobaan

  2. Di dalam Kejadian, manusia diciptakan oleh Allah dan diletakkan di dalam ruang dan waktu, itu berarti ada proses. Allah menciptakan manusia bukan di dalam kekekalan. Allah menciptakan manusia dan ditempatkan di dalam ruang dan waktu. Berarti ada proses yang harus dijalani oleh manusia, dan di dalam ruang dan waktu itu maka Allah di surga di dalam kedaulatan-Nya dan di dalam kasih-Nya menyatakan, mengijinkan manusia mengalami ujian dan pencobaan. Ujian adalah sesuatu yang Tuhan nyatakan kepada manusia untuk menguji, motivasi Allah ketika bicara mengenai menguji adalah berbicara mengenai naik kelas. Di dalam teologi ujian dan pencobaan, itu berarti motivasi Allah melalui satu proses untuk menguji, untuk membawa manusia untuk naik kelas. Lalu pada saat yang sama, maka setan itu menggunakan proses itu untuk mencobai. Mencobai motivasinya adalah mengoda, untuk menurunkan dan mengocoh manusia. Ini adalah hal pertama yang kita harus mengerti, tanamkan di dalam hati, setiap kali ada ujian, setiap kali ada pencobaan, saudara mengerti ini diijinkan Tuhan untuk membawa kita makin naik ke atas, ini diijinkan oleh Tuhan untuk membawa kita makin hidup mulia, tapi pada saat yang sama kita harus hati-hati karena ada pribadi, ada setan yang berusaha untuk mengunakan ujian ini menjadi sesuatu pencobaan yang menghancurkan hidup kita.

  3. Kapan ujian pencobaan ini terjadi

  4. Banyak orang berpikir bahwa kalau dicobai itu adalah karena manusia sudah jatuh di dalam dosa. Tidak! Allah menciptakan Adam dan Hawa dan menempatkan di taman Eden dan pada waktu itu ada pohon pengetahuan baik dan jahat, pada waktu itu ada setan yang masuk ke taman itu, dan pada waktu itu belum ada dosa. Ujian pencobaan kepada Adam dan Hawa hadir sebelum dosa masuk. Ujian dan pencobaan itu hadir kepada Yesus Kristus yang sama sekali tidak berdosa dan bahkan di dalam Alkitab maka dikatakan Yesus Kristus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobain oleh Iblis. Roh Kudus memimpin hidup Yesus Kristus, di Injil yang lain dikatakan bahwa Yesus dipenuhi oleh Roh Kudus dan kemudian dibawa ke padang gurun untuk dicobai oleh setan. Yesus tidak pernah tidak dipenuhi oleh Roh Kudus, tetapi kalimat ini muncul. Itu mau menyatakan bahwa Yesus Kristus sama sekali tidak berdosa, itu mau menyatakan bahwa ada saat-saatnya di dalam kedaulatan, Roh itu memimpin ke tempat yang sulit untuk kita dicobai. Yesus Kristus penuh dengan Roh, dan dibawa oleh Roh pergi ke padang gurun artinya adalah kehendak langsung dari Allah untuk menguji Dia.

    Joni Eareckson Tada, dia adalah seorang perempuan yang seluruh tubuhnya dari atas sampai bawah tidak ada yang bisa digerakkan, hanya dari lehernya saja ke atas. Suatu hari seorang pengkotbah karismatik minta dia untuk maju ke depan, dan mengatakan bahwa orang ini tidak disembuhkan oleh Tuhan karena tidak memiliki iman. Pengkotbah ini bodoh sekali dan tidak tahu prinsip Alkitab, dia tidak tahu dengan apa Kristus itu menyatakan diri yaitu melalui kesulitan penderitaan yang diijinkan oleh Allah. Jangan saudara berpikir kalau tiap kali ada yang susah, air mata, pasti itu adalah karena dosa, mungkin engkau berdosa, mungkin sekali kita berdosa tapi kalau kita harus uji, begitu uji kita bersih, begitu uji kita kemudian menyadari ada dosa, lalu kemudian kita minta ampun kepada Tuhan maka tidak ada yang lepas dari anugerah Allah datang kepada kita. Di dalam dua tempat ini, maka ujian pencobaan itu sangat mungkin datang bukan karena dosa, tapi perhatikan baik-baik respon terhadap ujian pencobaan itu akan membawa kita benar atau berdosa di hadapan Allah.

  5. Mengapa harus ada ujian dan pencobaan?

  6. Jawabannya adalah untuk konfirmasi kesempurnaan. Socrates mengatakan hidup tanpa diuji, tidak layak untuk dihidupi. Maka mengerti filosofi seperti ini, mengerti teologia di dalam Alkitab seperti ini, maka Tuhan diuji dan dicobai itu harus ada untuk konfirmasi kesempurnaan. Apa dan mengapa harus ada konfirmasi kesempurnaan? Ketika kita melihat bayi lahir, kita mendapatkan bayi yang sempurna. Apa artinya? Sempurna itu tidak ada cacatnya, semuanya lengkap tetapi pada saat kita bicara bayi itu sempurna, di dalamnya sendiri mengandung potensi kesempurnaan. Dan potensi kesempurnaan ini kemudian akan menyatakan realisasi, sempurnanya di dalam time and space.

    David Livingstone, seorang misionaris yang pergi ke Afrika berjuang untuk misi dan juga arkeologi. Dia mengabarkan Injil bertahun-tahun di tengah-tengah bahaya. Istrinya bahkan datang dan kemudian mati di sana. Dia sangat-sangat menderita pada waktu itu. Sampai akhir hidupnya, David Livingstone itu mati secara berlutut di tenda yang kecil di Afrika. Setelah mati, maka sejarah menyatakan jantungnya ditanam di Afrika dan tubuhnya dikembalikan ke Inggris dan begitu banyak orang menguburkan dia. David Livingstone menjadi seorang yang begitu matang. Tulisan, khotbahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Hidup yang begitu memberi manfaat kepada seluruh dunia. Coba saudara bayangkan bayi David Livingstone. Apakah bayi ini sempurna? Sempurna. Tetapi saudara perhatikan. Di dalam kesempurnaan sebagai bayi, ada potensi kesempurnaan dia sebagai manusia. Dan saudara bandingkan sekali lagi dengan David Livingstone yang sudah tua; seorang yang dipakai oleh Tuhan untuk memberkati semua manusia bukan saja pada jamannya, pada tempatnya tetapi setelah beratus-ratus tahun menjadi berkat bagi semua orang. Kemahirannya di dalam kerohanian, di dalam tulisan pena dan urapan Tuhan menyertai dia ketika dia berkotbah. Dari bayi menjadi orang tua. Di dalam bayi yang sempurna ada potensi kesempurnaan dan kepada orang tua ini ada konfirmasi kesempurnaan. Dari potensi menjadi konfirmasi kesempurnaan. Untuk bisa terjadi seperti itu, hal yang harus ada yaitu ujian, pencobaan di dalam waktu. Kalau ini tidak ada, maka tidak ada konfirmasi kesempurnaan. Itulah sebabnya Alkitab dengan jelas menyatakan: Kita suka atau tidak, maka Tuhan di dalam anugerah-Nya memberikan kepada kita bentuk-bentuk ujian dan pencobaan yang mutlak harus ada karena Dia menginginkan adanya konfirmasi kesempurnaan.

    Yesus Kristus adalah sempurna pada naturnya. Kalau demikian, mengapa Dia harus dicobai? Ada beberapa hal:

    1. Dia dicobai untuk Allah di surga menyatakan kepada kita bahwa Dia adalah Mesias yang benar-benar memiliki, qualified untuk menyelamatkan kita, menyatakan ini Kristus-nya yang memang berkualifikasi, yang mutlak dan yang benar yang akan menyelamatkan kita. Kristus itu kemudian diuji dan Dia luluss dari ujian. Dia adalah satu pribadi yang completely qualified untuk menyelamatkan engkau, untuk menjadi Kepala Gereja. Itulah Kristus yang dibaptis, adalah Kristus yang menang terhadap ujian dan pencobaan. Inilah adalah pernyataan dari Tuhan. Sekali lagi di dalam pencobaan Yesus Kristus, mau menyatakan bahwa Dia adalah completely qualified.
    2. Di dalam pencobaan Yesus Kristus, Ibrani menyatakan satu kalimat yang mengandung kata “sempurna” tapi jangan kita salah mengerti. Mari kita lihat Ibrani 5: 7-10. Kata “konfirmasi kesempurnaan” adalah sebuah kata yang memang terjadi kepada kita, manusia yang memiliki potensi kesempurnaan dan konfirmasi kesempurnaan. Di tengah-tengahnya ada ujian dan pencobaan. Tetapi ujian dan pencobaan kepada Yesus Kristus itu bukan untuk mengkonfirmasi kesempurnaan-Nya karena Dia secara natur itu sempurna adanya. Dia secara natur, penuh adanya. Dia sama sekali tidak perlu membuktikan diri-Nya bahwa Dia adalah Mesias. Yesus Kristus itu sempurna adanya, Dia tidak pernah meragukan diri-Nya. Tetapi Dia menyatakan itu kepada kita: supaya kita mengerti bahwa Dia adalah Mesias yang sungguh-sungguh bisa menang terhadap pencobaan. Tetapi hal yang kedua, kesempurnaan yang ditulis oleh Ibrani ini, bukan kesempurnaan secara natur bukan juga Dia itu berproses di dalam natur-Nya dari potensi menjadi konfirmasi tetapi ketika bicara berkenaan Ia mencapai kesempurnaan itu adalah suatu kepenuhan menjalankan kehendak Allah. Sekali lagi, kesempurnaan di dalam Ibrani adalah Yesus itu secara completely, penuh, menjalankan kehendak Allah. Maka Yesus Kristus, Dia adalah Allah, datang ke dalam dunia, masuk di dalam proses waktu, Dia harus dicobai, Dia harus menerima hukuman, aniaya, Dia harus dipaku di atas kayu salib, seluruhnya itu bukan untuk memberikan sesuatu konfirmasi kesempurnaan dari potensi kesempurnaan. Tidak. Tetapi ini mau menyatakan bahwa Dia rela menjalankan seluruh keputusan dari Allah Bapa di dalam seluruh hidup-Nya untuk keselamatan kepada umat itu dinyatakan. Saudara perhatikan ketika membaca ayat 9, jangan salah mengerti. Saudara boleh lihat, sesudah Ia mencapai “kepenuhan” menjalankan kehendak Allah.

  7. Apa itu kemenangan?

  8. Adam dan Hawa kalah ketika dicobai demikian juga dengan Israel. Yesus Kristus yang adalah Adam kedua dan Israel yang sejati, menang ketika dicobai. Sekarang pertanyaannya; Apa itu kemenangan? Apa itu menang? Untuk mengerti ini, saudara-saudara, kita harus mengerti bagian Alkitab; apa itu kalah. Saudara-saudara, 2 yang kalah di dalam hal ini, yang begitu jelas di dalam Alkitab. Yang pertama adalah kekalahan atau kejatuhan dari Lucifer. Yang kedua adalah kejatuhan dari Adam dan Hawa. Lucifer itu jatuh dan manusia itu jatuh di dalam dosa. Apa yang terjadi ketika Lucifer itu jatuh dan manusia itu jatuh di dalam dosa? Dua-duanya adalah kalah dan jatuh adanya. Dua-duanya memiliki kesamaan di dalam natur kejatuhannya. Pertama, Lucifer jatuh karena dia ingin menjadi seperti Allah. Dia mengangkat dirinya dari bawah ke atas. Maka ini adalah keinginan untuk mengubah ordo. Demikian juga dengan Adam dan Hawa, karena ingin untuk seperti Allah. Apa itu kalah? Yaitu tidak menjaga ordo. Secara garis besar, manusia itu adalah satu pribadi yang diciptakan oleh Allah secara unik. Manusia diciptakan di bawah Allah dan di atas alam. Ini menjadi satu posisi tengah. Allah, manusia, alam. Setelah setan jatuh di dalam dosa. Maka posisi ini menjadi bertambah, yaitu manusia diciptakan di tengah-tengah Allah dan setan. Pertama adalah manusia diciptakan di bawah Allah, di atas alam. Kedua, manusia diciptakan di antara Allah dan setan. Maka ini adalah ordo manusia. Manusia harus menggunakan alam untuk menyembah kepada Allah dan manusia harus mendekat kepada Allah dan melawan setan. Dua ordo ini jikalau kita sangkali maka itu adalah kekalahan bagi kita, apapun saja bentuknya. Manusia diciptakan di bawah Allah, di atas alam. Manusia sudah diberikan kepada Allah, itu satu pengertian konsep nilai. Kita boleh menguasai alam tetapi kita harus dikuasai oleh Allah. Kita harus menggunakan alam ini untuk kita beribadah kepada Allah. Kita harus menggunakan segala sesuatu yang Tuhan berikan di bawah kita untuk kita boleh taat kepada Allah. Sekarang semuanya terbalik. Adam dan Hawa jatuh di dalam dosa karena dia mementingkan alam untuk dia boleh menggeser ordo. Manusia diciptakan di dalam tatanan ini, yaitu dia di bawah Allah untuk dikuasai oleh Allah dan dia di atas alam untuk menguasai alam. Kita harus menguasai waktu untuk kita boleh beribadah kepada Tuhan. Kita harus menguasai diri di dalam penggunaan uang untuk nama Tuhan dipermuliakan. Kita harus menguasai segala sesuatu yang diberikan oleh Allah di bawah kita untuk kita boleh semakin takut kepada Tuhan dan beribadah kepada Tuhan. Jangan terbalik. Tetapi selain itu, manusia diciptakan di tengah-tengah Allah dan Setan. Manusia diciptakan untuk boleh menyembah Allah dan memerangi Setan. Tetapi pada waktu Adam dan Hawa tidak. Pada waktu Adam dan Hawa taat kepada Setan, pada saat yang sama dia mengusir Allah. Ketika dia lebih percaya kepada Setan, pada saat yang sama, dia tidak percaya kepada Tuhan. Adam dan Hawa menyembah setan pada saat mereka melakukan kehendak mereka sendiri bukan kehendak Allah. Itulah sebabnya Yesus Kristus mengatakan: “Barangsiapa mau menjadi murid-Ku, dia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku.” Setiap kali hati kita yang berdosa menginginkan dari kehendaknya jadi, pada saat yang sama kita memihak kepada Setan. Setiap kali hati kita yang berdosa memaksa, menginginkan sesuatu dan kita menjadikannya, saudara jangan katakan itu dari Tuhan. Itu pasti dari setan. Biar kita boleh sungguh-sungguh berhati-hati. Kecuali di dalam diri kita itu murni, Roh Kudus menerangi kita dengan Firman-Nya dan kita hidup di dalam menyangkal diri kita; maka di situ sangat mungkin baru Roh Kudus membalikkan hati kita dan memberikan keinginanNya ditanam di dalam keinginan kita. Tapi kalau tidak, tidak ada Firman, kita tidak membaca Firman, kita tidak menjaga hidup suci, kita tidak takut kepada Tuhan, lalu kemudian kita menginginkan sesuatu dan kita menjadikan sesuatu, itu sangat mungkin adalah kehendak setan yang dipenuhi. Padahal Alkitab menyatakan: Jaga ordo, Allah di atas, alam di bawah. Kita harus memihak kepada Allah dan kita harus membuang setan. Kiranya Tuhan memimpin hidup kita.
^